Bupati Dharmasraya Keluarkan Edaran Optimalisasi Lahan Pekarangan untuk Tanaman Pangan

Dharmasraya | Topsumbar – Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengeluarkan surat edaran untuk mengoptimalisasikan lahan pekarangan untuk tanaman cabai, bawang merah dan tanaman pangan lainnya.

Dimana surat edaran bupati dua periode tersebut dikeluarkan di Pulau Punjung, tanggal 27 Februari 2023, Nomor 251/104/Dispakan/II-2023, Perihal, Optimalisasi lahan untuk tanaman cabai dan bawang di pekarangan yang berbunyi :

Menyikapi hasil pemantauan harga yang telah dilakukan di pasar Kabupaten Dharmasraya dalam 1 (satu) bulan terakhir dan hasil rapat koordinasi pengendalian Inflasi Daerah pada bulan Februari 2023 di peroleh informasi bahwa harga komoditi beras, cabai dan bawang merah masih menjadi komoditi yang mengalami kenaikan harga dan di prediksi akan terus naik seiring dengan akan masuknya bulan Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri 2023.

Bacaan Lainnya

Berkaitan dengan hal tersebut maka melalui surat ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan dan lahan-lahan potensial yang belum dioleh untuk menanam cabai, bawang merah dan tanaman pangan lainnya oleh kelompok tani wanita.
2. Kepada Wali Nagari untuk dapat menginstruksikan kepada setiap rumah tangga di setiap wilayah masing-masing untuk menanam cabai di pekarangan dengan menggunakan media polybag ataupun media lainnya minimal 20 per rumah tangga.
3.Mewajibkan kepada seluruh ASN lingkup Pemerintah Kabupaten Dharmasraya untuk menanam cabai minimal 20 di setiap rumah.
4.Kepada koordinator BPP agar dapat mendampingi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan ini.
5. Terhadap penyedia bibit cabai, bawang dan lainya yang dibutuhkan dapat membeli melalui kelompok wanita tani atau penyedia bibit.
6. Gerakan ini harap dilaksanakan secara berlanjut dan akan dilakukan pemantauan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Dharmasraya secara berkala.

Sebelumnya diketahui tanaman cabai dan bawang merah merupakan dua komoditas strategis yang ditetapkan sebagai bahan pangan pokok selain beras, jagung, dan kedelai. Isu krisis pangan juga sempat menggemparkan dunia baru-baru ini, dilansir dari Lemhannas.go.id dikatakan menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menilai angka krisis pangan cukup mengkhawatirkan.

Diperkirakan 179 sampai 181 juta orang di 41 negara akan menghadapi krisis pangan. Namun ada hal yang lebih mengerikan lagi, adanya aspek yang sering luput dari perhatian, yakni krisis pupuk.

“Ini menjadi masukan bagi peserta untuk melihat apa dampak krisis pupuk bagi ketahanan pangan ke depan, di tahun-tahun depan, karena dari data yang kita peroleh, krisis pupuk ini kalau tidak di address, maka tahun depan dampaknya akan dapat memicu krisis beras,” kata Menlu Retno saat menjadi pembicara kunci Seminar Nasional PPRA 64 Lemhannas RI beberapa waktu lalu.

(Yanti)

Pos terkait