Pembangunan Pasaman Mulai Menggeliat, Bupati Benny Utama Tinjau Proyek Daerah Pinggir

Di enam bulan pertama H. Benny Utama mengepalai pemerintahan Kabupaten Pasaman, gerak pembangunan di wilayah terujung Sumatera Barat itu, tampak mulai menggeliat.

Sejumlah infrastruktur prioritas di berbagai kecamatan, terlihat tengah dikerjakan. Baik sarana jalan, sarana kesehatan, juga pendidikan.

Dalam kunjungan kerja sehari penuh, dari pagi hingga malam, Kamis (11/08), Bupati Benny Utama meninjau empat lokasi pembangunan, di Kecamatan Rao Selatan dan Mapattunggul Selatan.

Bacaan Lainnya

Seperti halnya proyek pekerjaan jalan di Kecamatan Mapattunggul Selatan (Matuse) yang menyisir kawasan hutan pinggang Bukit Barisan, terlihat bagai proyek nasional Jalan Tol ‘Tran’s Papua’.

Sejumlah alat berat berbagai jenis, tampak tengah berpacu memangkas dinding tebing yang terjal dan curam di lokasi proyek peningkatan jalan ruas Ulu Layang – Muaro Sungai Lolo, Kecamatan Matuse.

“Kita berharap jika proyek ini selesai, akses transportasi masyarakat, termasuk distribusi hasil pertanian dan perkebunan warga daerah pinggir Pasaman ini, bisa lancar dan terjual dengan harga lebih menguntungkan,” ujar Bupati Benny Utama, di Hulu Layang.

Disebutkan, pada tahun anggaran 2022 depan, pemerintah kembali akan mengucurkan dana sekitar Rp.10 milyar untuk kelanjutan pembangunan jalan di Matuse. terutama untuk memangkas sejumlah titik tanjakan berat, seperti pendakian Lubuk Sawo dan sejumlah ruas lainnya.

“Tahun depan, pendakian Lubuk Sawo yang terkenal terjal dan sulit diakses, akan dikerjakan, guna mengurangi elevasi kemiringannya, sehingga lebih landai dan mudah dilewati kendaraan,” jelasnya.

Sebelumnya, bangunan dua sarana kesehatan, masing-masing penambahan ruang poli rawat jalan di Rumah Sakit Pratama Kecamatan Padang Gelugur, senilai Rp. 4 milyar lebih dan penambahan ruang rawat inap Puskesmas Silayang Kecamatan Matuse, juga senilai Rp.4 Milyar lebih, ditinjau Bupati Pasaman.

Kepada rekanan kontraktor dan pengawas proyek, ditekankan bupati untuk bekerja sesuai schedule dan menjaga kualitas pekerjaan, juga mutu.

“Jika perlu tambah pekerja dan bagi jadi dua shift, untuk mengejar ketertinggalan persentase bobot pekerjaan,” tekan Bupati kepada rekanan kontraktor di RS Pratama serta Puskesmas Silayang.

(FPR)

Pos terkait