Membangun Akhlak Mulia, Peran Penting Pendidikan di Sekolah dan Keluarga

TOPSUMBAR – Pendidikan akhlak sangat penting karena melibatkan sikap dan perilaku siswa dalam lingkungan sekolah maupun keluarga.

Di lingkungan sekolah, guru mendidik siswa untuk memiliki akhlak yang baik, sementara di keluarga, orang tua yang bertanggung jawab mendidik anak-anak mereka.

Wali Kota Pariaman, Genius Umar, menyampaikan hal ini saat menghadiri kegiatan “Pembinaan Untuk Guru Agama Tingkat SD, SMP, SMA, dan 200 Orang Santri Hafidz” di Kecamatan Pariaman Utara, yang berlangsung di Masjid Subulus Salam Desa Padang Biriak-Biriak pada Sabtu 7 Oktober 2023.

Bacaan Lainnya

Menurut Genius, santriwan dan santriwati Kota Pariaman harus pintar dan cerdas, dan harus mampu menjadi santri yang selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya.

“Semua ini tidak terlepas dari peran guru agama di sekolah dan peran orang tua di rumah dalam mendidik anak – anak kita sesuai dengan ilmu dan syariat agama, yang bertujuan agar mereka mengetahui dan memahami baik di bidang agama maupun bidang lainnya,” terang Genius.

Guru Agama merupakan sosok penentu bagi keberhasilan proses pembinaan akhlak mulia di sekolah, yang membimbing dan mengajarkan ilmu agama serta keterampilan kepada siswa agar bisa menjaga dan meningkatkan martabat kemanusiaan.

“Apresisasi besar saya berikan untuk kegiatan yang diadakan oleh Read Al Qur’an Center Kota Pariaman ini yang dipimpin oleh Buya Syamsuardi bekerja sama dengan Camat Pariaman Utara,” ujar Genius.

Dengan adanya pembinaan ini, guru agama dapat membimbing dan mengajak generasi muda dengan lebih baik untuk membangun suasana hidup yang lebih toleran dan nyaman dalam menjalani kehidupan beragama sehari-hari.

“Pembinaan ini adalah bagian dari cara meneruskan generasi yang berakhlak mulia kepada generasi-generasi berikutnya agar mereka dapat meraih kesuksesan di masa depan, karena kunci untuk meraih kesuksesan tersebut adalah dengan taat kepada Allah SWT, taat kepada orang tua, dan taat kepada ustadz/ustadzah atau guru,” ulasnya.

(Zaituni)

Pos terkait