Bimtek Digitalisasi Pembelajaran Bagi Guru SMA se-Kota Payakumbuh Resmi Ditutup

Topsumbar — Bimtek Digitalisasi Pembelajaran Bagi Guru SMA se Kota Payakumbuh angkatan I dan II, tahap IV, berakhir dan ditutup secara resmi oleh Kadis Pendidikan Provinsi Sumatera Barat diwakili Titi Sandri.

“Semoga bekal yang sudah didapatkan selama Bimtek dapat diaplikasikan di sekolah, sehingga memberikan nilai bagi sekolah dan peserta didik,” kata Titi Sandri, ketika menutup Bimtek angkatan I dan II yang diikuti 200 peserta, di Hotel Rocky Bukittinggi, Kamis (27/7).

Bimtek tersebut memberikan bekal yang sangat berarti kepada peserta, sehingga sesaat sebelum ditutup, keharuan dirasakan para peserta. Banyak ilmu yang didapatkan. Pelaksanaan Bimtek pun berlangsung penuh keakraban dan memberikan materi yang sangat dibutuhkan peserta.

Bacaan Lainnya

Gusmawenti Syam S.Pd, guru Bahasa Indonesia SMAN 2 Payakumbuh menyebutkan, tak hanya materi secara teknis yang didapatkan, tetapi jauh lebih luas. Peserta seakan “dicas” ulang, mendapatkan ilmu dan menjadikan lebih tajam cara berpikirnya.

Ia merasakan, peserta seakan disadarkan atau diingatkan, bahwa sesungguhnya mereka sedang menjalani sebuah tugas besar, seakan membawa tanggungjawab yang besar untuk membawa atau mengawal anak-anak bangsa dengan baik lugas. Jangan sampai keliru.

Menghadapi masa depan, katanya, harus diseimbangkan dalam membangun dan menguatkan otak, juga harus menguatkan fisik. Keduanya sangat dibutuhkan.

Di sisi lain, Rika Febrina M.Si, guru Matematika SMAN 2 Payakumbuh mengutip ajakan Ketua DPRD Sumbar Supardi, saat memberikan materi kepada peserta, sehari sebelumnya. Ajakan sang ketua, merupakan wujud nyata yang harus dijalani setiap orang.

Katanya, kita tidak akan bisa hidup atau bergerak sendiri. Dalam upaya membangun generasi yang lebih baik, harus dibangun pondasi yang kokoh. Tak bisa satu ahli. Harus dikerjakan bersama, seperti hanya menghadirkan sebuah bangunan.

“Kita tak bisa dibangun sendiri oleh tukang, tetapi juga ada arsiteknya, desain interiornya. Kalau ahli pondasinya tidak membangun pondasi yang kokoh, maka bangunan tersebut akan mudah runtuh,” katanya.

Jika dianalogikan membangun gedung, maka untuk langkah setiap anak bangsa, ahli yang membangun pondasinya adalah guru. Semua kemampuan guru harus digerakkan, harus difokuskan di sana, termasuk harus memikirkan keberlanjutan bangunan tersebut.

Pada kesempatan sebelumnya, Ketua DPRD Sumbar Supardi mengingatkan arti penting sebuah kolaborasi, khususnya kolaborasi antar sekolah, kolaborasi di sekolah mau pun kolaborasi sesama guru. Kolaborasi tersebut akan bermuara baiknya suasana antar guru, lingkungan sekolah dan antar sekolah.
Ajakan kolaborasi tersebut disampaikannya, sebab Supardi melihat dan merasakan masih tingginya tingkat persaingan antar guru.

“Jika persaiangan antar guru tersebut dibiarkan, atau Kepala Sekolah tak mampu mengakomodir atau menyelesaikannya, dikhawatirkan suasana sekolah tidak akan kondusif,” kata Supardi sembari menyebutkan, kekuatan sesungguhnya adalah pada tim yang kuat.

Agus Hilaluddin, instruktur pada Bimtek tersebut memberikan apresiasi kepada peserta. Semua agenda dan materi diikuti semua peserta dengan sangat antusias.
“Mudah-mudahan, sekembali semua guru ke sekolah, ada sesuatu yang baru dibawa mereka untuk kemajuan sekolah dan bekal bagi anak didiknya,” kata Agus.

Materi yang diberikan berupa Praktek Tools Digital Pembelajaran Per Bidang Studi, Psikologi Pelajar Era Digital, Pengantar Pembuatan E-Modul Pembelajaran Interaktif, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Pengelolaan Pembelajaran Sosial, Menjadi Guru Kreatif, Inovatif dan Inspiratif, Pengayaan Metode Pembelajaran Berbasis Student Center Learning Dan Gaming, Pengantar Asesmen Pembelajaran Sosial, Pengantar Asesmen Pembelajaran Sosial Sesi Presentasi, Kesimpulan dan Review Materi Keseluruhan.(ton)

Pos terkait