Canangkan Gerakan Menanam Cabe, Pemko Solok Tekan Laju Inflasi

Solok | Topsumbar – Wakil Wali Kota Solok Dr. H. Ramadhani Kirana Putra membuka secara resmi kegiatan Pencanangan gerakan menanam cabe yang dilaksanakan di lokasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Kalumpang Jaya, Kelurahan VI Suku, Rabu (12/10/2022).

Untuk diketahui, angka Inflasi di Provinsi Sumatera Barat pada bulan Juli 2022 sempat mencapai tertinggi kedua secara nasional. Keadaan ini merupakan alarm bagi pemerintah daerah untuk melakukan berbagai program dan kebijakan dalam mengantisipasi laju inflasi di daerahnya. Berangkat dari hal ini Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Pangan menyiapkan program pemanfaatan pekarangan, melalui pencanangan gerakan menanam cabe.

Kepala Dinas Pangan sekaligus ketua pelaksana kegiatan, Ir. Ikhvan Marosa menyampaikan pencanangan gerakan menanam cabe untuk sosialisasi kepada masyarakat tentang gerakan tanam cabe sebagai salah satu cara pengendalian inflasi.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan pencanangan ini dilaksanakan di Kelompok Wanita Tani Kalumpang jaya sebagai kelompok yang mendapa dana alokasi khusus non fisik,” tutur Ikhvan.

Menurut Kadis Pangan, akan dibagikan sebanyak 1.600 bibit cabe kepada masyarakat Kota Solok untuk ditanam di pekarangan, selain itu Wali Kota Solok juga telah menginstruksikan kepada seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kota Solok untuk menanam minimal 10 batang cabe di tempat tinggalnya.

Sementara itu, Wawako Solok dalam sambutannya menyebutkan kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemko Solok dalam rangka pengendalian Inflasi.

“Pemerintah Kota Solok sebagai bagian dari tim pengendalian inflasi daerah berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya pengendalian inflasi, terutama inflasi komoditi pangan strategis,” tuturnya.

Ramadhani meyebut gerakan pengendalian inflasi pangan menjadi langkah komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai (persediaan) dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan.

“Langkah pengendalian ini berlandaskan pada kerangka 4K (Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif) sehingga mendukung daya beli masyarakat dalam pemulihan ekonomi nasional. Jika kita lihat saat ini harga cabe sudah mulai agak turun, walaupun masih berfluktuasi harganya, belum terkendali stabil, yang perlu kita antisipasi nantinya bersama pemerintah daerah melalui Tim TPID daerah adalah agar inflasi tidak kembali terulang,” jelas Ramadhani.

Selain itu, tambah Wawako, salah satu langkah Pemerintah Kota Solok dalam pengendalian inflasi adalah melalui Gerakan Tanam Cabe. Kegiatan Gerakan Tanam Cabe yang dilaksanakan oleh Kota Solok direncanakan dilaksanakan pada delapan kelurahan, yang belum mendapatkan kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dari Kementerian Pertanian.

Wakil Walikota mengimbau kepada masyarakat agar dapat menanam cabe pada lahan pekarangan serta memanfaatkan lahan-lahan kosong yang potensial untuk ditanami dengan tanaman cabe.

Kegiatan P2L dilaksanakan untuk meningkatkan ketersediaan, aksebilitas dan pemanfaatan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga dan mendukung program pemerintah penanganan lokasi prioritas intervensi penurunan stunting.

Kegiatan ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur dan lahan kosong yang tidak produktif, sebagai penghasil pangan dalam memenuhi pangan dan gizi rumah tangga, serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

“Kami berharap penanaman cabe yang kita canangkan pada hari ini baik yang dilakukan pada lahan demplot kegiatan P2L, ataupun pada lahan petani serta pada lahan pekarangan kita masing-masing, akan berkelanjutan, dengan menanam tanaman cabe di halaman diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dapur kita serta dengan memanfaatkan pekarangan rumah semaksimal mungkin, dari hasil panennya dapat menekan pengeluaran rumah tangga,” tutup Wawako. (gra)

Pos terkait