“Pendidikan Harus Bangkit” Konferensi Kerja PGRI Kabupaten Solok

Kabupaten Solok | TopSumbar – Kualitas pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas SDM, oleh karena itu pembangunan pendidikan baik secara nasional maupun regional harus mampu menjamin pemerataan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan guna menghadapi tantangan sesuai dengan perubahan kehidupan global.

Hal itu diungkapkan Bupati Solok Epyardi Asda menghadiri acara Konferensi Kerja PGRI Kabupaten Solok, Selasa (27/09/2022).

Bupati Solok memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini, serta ucapan terima kasih kepada seluruh anggota PGRI, sebab acara ini sempat tertunda beberapa hari lalu,” kata Epyardi.

Bacaan Lainnya

“Tantangan terbesar bagi guru dan kepala sekolah sebagai seorang “manajer” di sekolah adalah masalah mutu pendidikan. Harus disadari bersama bahwa peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu upaya penting dalam membangun dan menjamin masa depan anak dan masa depan bangsa,” imbuhnya.

Dikatakan Epyardi Asda, akhir akhir ini mutu pendidikan Kabupaten Solok menurun. Dulu sekolah sedikit tapi mutu dan SDM nya bagus bisa bersaing dengan daerah lain di Sumatera Barat.

Untuk itu, Ia berharap di masa kepemimpinannya, mutu pendidikan di Kabupaten Solok bisa bangkit sehingga bisa bersaing dengan daerah lain dan menjadikan Kabupaten Solok terbaik.

Lalu, Epyardi Asda membeberkan tantangan dunia kerja ke depan. Perkembangan teknologi dan mekanisasi kehidupan menjadi ancaman bagi tenaga kerja. Para pendidik pun harus berpikir untuk menyiapkan generasi yang tangguh dan berdaya saing dari sekarang.

“Tantangan anak-anak kita ke depan akan makin berat. Mereka dihadapkan pada masalah dunia kerja yang semakin terbatas akibat penggunaan teknologi yang makin efisien. Ini PR besar bagi kita semua. Bonus demografi yang akan kita alami pada 2030-2040 adalah tantangan sekaligus kesempatan besar. Semua akan tergantung pada kesiapan saat ini,” kata Epyardi Asda.

“Ini tidak hanya menjadi beban sekolah, namun juga PR besar bagi pemerintah daerah untuk menyiapkan generasi yang tangguh dan kreatif untuk menyongsong tantangan di depan. Mari kita semua berkolaborasi menyiapkan pola pendidikan terbaik untuk menyikapi perubahan masa depan,” kata Epyardi.

Untuk itu, Epyardi meminta seluruh Anggota PGRI untuk mulai melakukan perubahan dalam cara mendidik siswanya. Kepala sekolah dan guru jangan hanya menjalankan fungsi manajerial tapi harus memiliki rencana besar bagi siswanya.

“Seorang tenaga pendidik harus mulai berpikir jauh, apa yang perlu disiapkan bagi siswanya. Cara pengajaran yang seperti apakah yang bisa menjadi bekal bagi siswa ke depannya,” imbuhnya.

Selain itu,Ia juga menekankan seluruh Anggota PGRI Kabupaten Solok untuk memastikan bahwa pembelajaran yang berlangsung di sekolah mampu mentransfer nilai-nilai yang penting dalam menjalani kehidupan.

“Bangku sekolah tidak boleh hanya fokus pada materi pelajaran tapi harus bisa menanamkan nilai-nilai karakter yang kuat dan positif. Karena kehidupan nyata yang akan mereka hadapi beberapa tahun kedepan tantangannya lebih berat dari sekarang,” katanya.

Epyardi juga menyebutkan bahwa besok putra putri terbaik Kabupaten Solok akan kami kirimkan ke Universitas tertinggi dan akan kami berikan beasiswa. “Saya berharap apa yang saya rasakan ini juga ada di dalam hati dan dalam dada kita semua karena Solok harus bangkit,” harap Bupati.

Sebelumnya, Ketua panitia pelaksana Kamislihi, dalam laporannya menyampaikan, dengan adanya konferensi kerja PGRI di kabupaten solok ini dapat menuju kualitas pendidikan yang prima di kabupaten Solok.

Ia juga menyebut sebanyak 14 cabang yang sudah hadir untuk mencalonkan wakil-wakilnya yang mereka pilih nantinya.“Terimakasih banyak kepada bapak dan ibu yang sudah datang pada hari ini serta yang sudah menyempatkan hadir dalam acara Konferensi Kerja PGRI Kabupaten Solok ini,” ucapnya.

Selanjutnya Plt. Ketua PGRI kabupaten Solok Revinal Zoni, mengatakan salah satu perjuangan PGRI adalah dengan adanya UUD guru, oleh sebab itu dengan adanya UUD guru ini, harkat, martabat guru, sudah di angkat.

Lalu Ia mengajak untuk bersatu bersama.“Kami anggota PGRI siap membantu semua program pemerintah dalam membantu pendidikan di Kabupaten Solok,” ujarnya.

Ketua PGRI Sumatra barat Drs. H. Darmalis, M. Pd, menyampaikan bahwa organisasi PGRI ini sudah lahir seratus hari sesudah kemerdekaan Indonesia dan sah pada tanggal 25 November 1945 pada saat pembentukan organisasi ini, berkumpulnya semua bentuk perkumpulan guru sehingga menyatu di sana menjadi namanya PGRI.

Ia juga membahas dalam pelaksanaan kegiatan bahwasanya PGRI bersifat (Yunitaristik) yaitu sifat yang tidak membeda bedakan ras, agama, suku, dan jenjang pendidikan yang berada di lingkungan pendidikan kita serta tidak ada yang di beda bedakan karena semuanya itu tetap sama.

”Agar guru-guru mengawasi supaya tidak terjadinya kesalahan dan kemerosotan dalam pendidikan kita di Indonesia, khususnya di kabupaten solok,” harap Darmalis.

Untuk Ia mengajak semua untuk mendukung semua program yang ada di Kabupaten Solok demi peningkatan mutu untuk pendidikan di Kabupaten Solok dan lebih bagus lagi kedepannya. “Jangan hanya sekedar duduk sebagai pengurus tetapi bekerjalah dan bersama-sama dalam melaksanakan tugas kita sebagai PGRI,” harapnya.

(By)

Pos terkait