Petani Keluhkan Alsintan Bantuan Pokir Dewan Ditahan, PPTK: Sudah Diselesaikan

Pasaman Barat | Topsumbar – Sebanyak tiga Kelompok Tani penerima bantuan Pengunaan alat mesin Pertanian Pra-Panen yang berada di Jorong VI Batuang Baririk Nagari Tanjuang Beringin Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, mengeluh terkait bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) jenis traktor yang sudah diserahterimakan namun tak kunjung bisa dipakai.

Ketua Kelompok Tani Borneo Pratama, Firdaus, kepada wartawan, Senin (21/02), mengatakan kondisi tersebut diduga akibat belum diizinkannya anggota kelompok penerima untuk memakai mesin pertanian itu oleh salah seorang anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Muzli M Nur, yang diketahui merupakan pemilik dana pokok-pokok pikiran anggaran pengadaan bantuan untuk petani itu, pada 2021.

“Sampai hari ini unit mesin yang sudah diserahkan masih dititipkan di bengkel, ketika kami menanyakan kepada yang bersangkutan beliau terkesan berusaha mempersulit dengan alasan yang tidak masuk akal, ” sesalnya.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, jika alat tersebut diserahkan dia takut nanti baterainya hilang dan menegaskan baru akan menyerahkan jika sudah ada operator yang dia tunjuk sendiri.

Ia mengaku sudah sangat kebingungan dengan kondisi itu karena ia sering ditanya oleh pihak dinas terkait keberadaan dan keadaan mesin tersebut.

“Saya sering ditanya oleh pihak dinas terkait keadaan alat tersebut, saya bingung menjelaskannya sedangkan traktor tersebut tidak ada pada kami, sampai sekarang mesin tersebut ada di bengkel,” sebutnya.

Senada, diungkapkan Ketua Kelompok Tani Bargon Parti, Refdinal, mengatakan alat tersebut sangatlah dibutuhkan oleh kelompok.

“Kami sedih karena saat ini kami dari kelompok Bargon Parti sangat butuh traktor tersebut untuk mengolah lahan perkebunan kami dengan luas lebih hampir 20 hektare untuk dijadikan kebun jagung, namun traktor bantuan tersebut tidak bisa kami gunakan, saya yakin hal yang juga dirasakan kelompok lain,” ungkapnya.

Terkait keluhan masyarakat petani penerima bantuan tersebut, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Fraksi PAN, Muzli M.Nur, tidak menampik anggapan bantuan alsintan itu ia tahan.

“Benar dan saya punya alasan mengapa alat yang saya perjuangkan anggarannya melalui dana pokok-pokok pikiran itu kelompok lokasinya sampai hari ini belum saya izinkan untuk dipakai,” sebutnya.

Menurutnya, mesin tersebut belum bisa dimanfaatkan karena spesifikasinya dinilai tidak sesuai dengan kondisi medan areal pertanian milik Kelompok Tani penerima seperti kondisi jalan dan lain sebagainya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sebenarnya traktor tersebut sudah diserahterimakan dengan kelompok.

“Kalau untuk serah terimanya sudah dilakukan bersama Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, didampingi Dinas Perkebunan Holtikultura Kabupaten Pasaman, justru sekarang traktor tersebut sedang kita buatkan trailer gandengnya,” ujar Musli.

Terpisah, petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Lubuksikaping, Endra, mengaku bahwa benar traktor tersebut sudah diserah terimakan ke ke pihak kelompok tani penerima.

“Peruntukan serta pertanggungjawabannya sudah berada pada tiga kelompok yang berada di kejorongan tersebut dan sampai saat ini mesin itu masih di bengkel untuk penambahan trailernya, kalau untuk anggarannya masih dari anggota dewan tersebut dan kalau terkait sumber anggarannya saya tidak tahu,” tegasnya.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan(PPTK) kegiatan tersebut dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Syaiful, menambahkan sebagai pelaksana bantuan tersebut ia telah menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Kita sudah selesaikan masalah yang terjadi dan telah meminta kelompok untuk menjemput alsintan yang telah menelan anggaran dengan pagu dana sebesar Rp350 juta pada 2021,” jelasnya.

Sedangkan untuk sistim penyaluran bantuan tersebut, Syaiful menambahkan bahwa pembinaan selanjutnya dilakukan oleh dinas terkait.

“Setelah Bantuan disalurkan bersama Anggota DPRD tersebut, selanjutnya kelompok dan bantuan yang diberikan itu dibawah pembinaan kami agar bantuan tersebut bisa dimanfaatkan oleh kelompok secara maksimal,” tutupnya.*

(Rully Firmansyah)

Pos terkait