Hadapi Lonjakan COVID-19, Dinkes Dharmasraya Perkuat Sistem Penanganan Isolasi Mandiri

Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, memperkuat sistem penanganan bagi masyarakat terpapar virus COVID-19 yang menjalani tahapan isolasi secara mandiri untuk menghadapi lonjakan penambahan kasus positif COVID-19 di daerah itu.

Plt Kepala Dinas Kesehatan setempat, Yosta Devina, di Pulau Punjung, Rabu (14/07/2021), mengatakan hal itu dilakukan untuk menyiasati tidak terjadinya penumpukan atau kelebihan kapasitas pada ruang isolasi yang tersedia mulai tingkat kejorongan, nagari, puskesmas hingga rumah sakit yang ada.

“Sistem yang diterapkan berupa pengamatan terhadap kondisi masyarakat yang positif terpapar akan tetapi tidak memiliki gejala atau keluhan sehingga diputuskan hanya menjalani isolasi mandiri, ” ulasnya.

Bacaan Lainnya

Hal tersebut, lanjutnya, untuk menjaga kondisi psikis individu yang terpapar serta keluarganya agar bisa terus bersama dan saling mendukung secara mental guna mempercepat proses pemulihan.

Pada tahapan itu, petugas akan terus melakukan edukasi terkait tata cara dan tindakan yang harus dilakukan oleh keluarga dan lingkungan sekitar jika ada salah seorang diantara mereka terpapar COVID-19 tapi tidak mengalami gejala atau keluhan.

“Dengan kata lain langkah isolasi yang dilakukan tersebut bukan berarti harus mengucilkan suspek karena dukungan moril tetap harus diberikan dengan tetap melaksanakan standar protokol kesehatan yang sudah diwajibkan kepada setiap orang untuk diterapkan setiap saat yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilisasi dan interaksi. , ” tegasnya.

Disinggung tentang pelaksanaan kegiatan vaksinasi massal di daerah itu, Yosta mengungkapkan hingga hari ini tercatat sebanyak 32 ribu jiwa lebih masyarakat Dharmasraya sudah divaksin, pencapaian tersebut sudah melebihi dari target vaksinasi pada tahap pertama yakni 29 ribu jiwa.

Secara keseluruhan, lanjutnya, jika dipersentasekan setara dengan 18 persen dari total jumlah target yang ditetapkan sekitar 170 ribu jiwa lebih untuk mencapai kondisi kekebalan kelompok atau herd immunity.

“Jika seluruhnya dilaksanakan dengan baik dan terukur maka upaya memenangkan pertarungan melawan COVID-19 di Dharmasraya diharapkan akan terwujud dan masyarakat bisa kembali hidup normal dan sehat, ” tutupnya.

Sebelumnya, Bupati Dharmasraya, Sumatera Barat, Sutan Riska Tuanku SE, mengaku optimis jumlah sasaran masyarakat penerima vaksin di daerah itu untuk tahap pertama, bisa tercapai sesuai target yang ditetapkan.

Ketegasan itu ia sampaikan saat meninjau pelaksanaan kegiatan Vaksinasi Massal COVID-19 di Kenagarian Siguntur, Kecamatan Sitiung, Senin (12/07).

“Berdasarkan data terakhir hingga saat ini jumlah masyarakat yang sudah divaksin berada pada posisi 28 ribu jiwa atau 99 persen dari target tahap pertama ditetapkan yakni sebanyak 29 ribu jiwa pada Juli 2021, ” ungkapnya. (Yanti)

 

 

Pos terkait