Apresiasi Program Rumah Tahfidz, Tabligh Akbar UAS Dipadati Ribuan Warga di Sialang

Limapuluh Kota, —- Ucapan takbir membahana dari ribuan orang, saat Ustadz Prof. Dr.H. Abdul Somad, Lc, MA, menjejakkan kaki untuk pertama kalinya di bumi Nagari Sialang, Kecamatan Kapur IX, beberapa waktu lalu.

“Allahhu Akbar…Allahhu Akbar…Allahhu Akbar.”. Kedatangan Ustadz Abdul Somad, kondang dikenal dengan UAS, memang telah ditunggu-tunggu anak nagari Sialang sejak tengah hari. Ribuan jemaah yang hadir di lapangan bola kaki Sialang, tak melulu anak nagari Sialang mereka berdatangan dari antero Kecamatan Kapur IX dan Pangkalan Koto Baru. Hari itu, UAS memang dijadwalkan menyampaikan tausiah dengan tajuk, “Tabligh Akbar bersama UAS dalam Rangka Menyambut Tahun Baru 1444 Hijrah.

Kedatangan UAS ke Sialang didampingi oleh Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo, Wakil Ketua DPRD Syamsul Mikar.
Ketua Panitia Pelaksana Tabligh Akbar Yusnir, BA, dalam sambutannya mengatakan warga Sialang berterima kasih atas kedatangan UAS. Tabligh akbar, katanya, terwujud atas kerja sama seluruh elemen masyarakat di Sialang. Berkenaan dengan tema Tahun Baru Hijrah 1444 H, Yusnir, mengungkapkan terkait dengan banyaknya hal-hal negatif yang berkembang di masyarakat, seperti penyakit masyarakat/ maksiat, perjudian dan narkoba. Hal ini terkait pula dengan derasnya kemajuan teknologi informasi.

Bacaan Lainnya

“Untuk menghilangkannya, kita perlu hijrah, dari prilaku-prilaku kurang baik menjadi baik,” terang Yusnir. Dan figur yang tepat untuk menjelaskan hal itu, tambah Yusnir, adalah UAS.

Sementara itu, dalam tausiahnya UAS memuji tema Tahun Baru Hijrah 1444 H yang diangkat dalam penyelenggaran tabligh akbar di Sialang. Di beberapa tabligh akbar di sejumalh daerah di Sumatera Barat pokok bahasan umumnya seputar Idhul Adha 1443 H. “Tema Idhul Adha penting juga, tetapi di Sialang beda, mengangkat tema Tahun Baru 1444 H, ini sebuah pilihan yang patut kita pujikan,” ungkap UAS. Pujian UAS serempak disambut takbir oleh ribuan jemaah.

UAS menekankan betapa pentingnya menyerap nilai-nilai yang terkandung pada peristiwa besar dalam sejarah Islam. Terutama hijrahnya Nabi Besar Muhammad SAW dari Mekkah ke Yastrib (Madinah-red). Diantara teladan yang perlu diperhatikan, jelas UAS, keteguhan, penghormatan dan kepatuhan sahabat-sahabat baik dari golongan muda dan tua, kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa risalah ajaran Islam. Di sisi lain, juga digambarkan betapa Rasullulah dalam menyusun tatanan awal masyarakat di Madinah, yang pertama kali dilakukan adalah membangun masjid.

“Nabi Muhammad SAW, tidak membangun rumah, tetapi masjid. Karena masjid selain pusat keagamaan juga merupakan tempat berkumpul warga dalam kegiatan sosial lainnya,” kata UAS.

Karena itu, ikhtiar anak nagari Sialang untuk mengembangkan Masjid An Nur, menurut UAS adalah relevan dengan intisari ajaran pada peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW.

Dia berpesan kepada alim ulama, cadiak pandai dan generasi muda, untuk menjadikan Masjid An Nur sebagai benteng terhadap pengaruh negatif yang akan menyebabkan dekadensi moral di tengah masyarakat. Terlebih saat ini, kata UAS, generasi muda adalah kelompok rentan terpapar pengaruh negatif kemajuan teknologi informasi perlu dilindungi dengan memfungsikan masjid secara maksimal selain tempat beribadah juga pusat pendidikan ilmu Al Qur’an. Pengaruh yang dipicu perubahan interaksi sosial, jelas UAS, disebabkan penggunaan aneka platform media sosial, yang tidak tepat. Langkah yang mesti dilakukan adalah mengintrodusikan adab, akhlak, serta bekal ilmu agama serta mencetak generasi muda yang Qur’ani di Masjid An-Nur, Sialang. Lebih jauh lagi, kata UAS, pihaknya sedari awal mengapresiasi dan mendukung penuh Kabupaten Limapuluh Kota di bawah kepemimpinan Bupati Safaruddin, berupa pendirian Rumah Tahfidz masing-masing satu per Nagari, untuk menyiapkan generasi Qur’ani di masa mendatang.

“Saya mendukung dimana saja daerah yang punya program rumah tahfidz, Alhamdullilah, Pak Bupati Safaruddin, juga telah memiliki program rumah tahfidz, kita perlu mendidik generasi muda mempelajari Al Qur’an secara dini, sehingga akan lahir generasi muda yang paham Al Qur’an secara baik nantinya,” ungkap UAS.

(ton)

Pos terkait