Sosok Bariji, Sopir Istana yang Banting Stir Jadi Sopir Taksi

Sosok Bariji, Sopir Istana yang Banting Stir Jadi Sopir Taksi

TOPSUMBAR – Sekilas tak ada yang terlihat istimewa dari Bariji, demikian nama laki-laki murah senyum itu.

Berprofesi sebagai sopir pada sebuah perusahaan multi nasional, berbasis aplikasi online telah beliau lakoni semenjak beberapa tahun lalu.

“Saya bawa taksi sejak perusahaannya masuk Indonesia,” ujar Bariji dengan logat Sunda.

Laki-laki kelahiran Cibereum, Bogor pada 17 Agustus 1968 tersebut terbilang beruntung.

“Awalnya saya ditemukan oleh seorang personil Istana,” lanjutnya.

Disaat kondisi keuangannya morat-marit, datanglah petugas dari lingkungan Istana Negara menawarkan bantuan.

“Saya dibawa ke Sekretariat Negara, kemudian diseleksi lalu mengikuti pendidikan dan dinyatakan lulus sebagai sopir,” terangnya sambil berkendara.

Selama delapan bulan, Bariji bekerja sebagai sopir Istana Negara.

Beliau mengendarai mobil yang ditumpangi Brigjen Syamsi. Pada saat beliau menjadi sopir lingkup Istana itulah, lahir cucu Susilo Bambang Yudhoyono.

Bayi perempuan, buah cinta Agus Harimurti Yudhoyono bersama Annisa Pohan tersebut diberi nama Almira Tungga Dewi.

Uniknya, antara Bariji dan Almira memiliki kesamaan, yaitu sama-sama lahir pada tanggal 17 Agustus.

“Hal yang paling mengharukan buat saya adalah saat diikutsertakan menjadi peserta upacara kemerdekaan tanggal 17 Agustus 2009 di Istana Negara,” Bariji meneruskan kisah sambil menginjak gas.

“Dan yang tak kalah membahagiakan bagi saya adalah ketika diajak buka bersama pada bulan puasa oleh Pak SBY,” ungkapnya.

Namun, kebersamaan Bariji di Istana tak berlangsung lama.

“Saya cuti, karena orangtua meninggal, tapi akibat kelamaan cuti akhirnya posisi saya digantikan orang,” ucapnya.

Beralih menjadi sopir taksi pun, Dewi Fortuna selalu berpihak pada Bariji.

“Saya terpilih menjadi satu dari enam orang sopir se-Jabodetabek yang mendapat hadiah mobil baru tanpa bayar DP dari perusahaan,” ujarnya.

Mobil yang dikendarainya sekarang adalah milik sendiri dengan ketentuan membayar kredit selama empat tahun.

“Kreditnya tersisa tiga tahun lagi,'” Bariji menjawab optimis.

Itulah kisah Bariji, yang terungkap saat perjalanan menuju Museum Kepresidenan Republik Indonesia di Bogor pada hari Selasa tanggal 7 Mei 2024.

(AG)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait