Harga Jagung di Kabupaten Pasaman Barat Anjlok saat Musim Panen, Petani Menjerit!

Harga Jagung di Kabupaten Pasaman Barat Anjlok saat Musim Panen, Petani Menjerit!
Harga Jagung di Kabupaten Pasaman Barat Anjlok saat Musim Panen, Petani Menjerit! | Dok. Bisri Batubara

TOPSUMBAR – Harga jual jagung di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) anjlok dari Rp 5.500 per kilogram menjadi Rp 3.000 per kilogram. Ironisnya, kondisi itu terjadi saat musim panen tiba, sehingga membuat petani menjerit.

Harga jual jagung pada awal hingga pertengahan Februari 2024 masih berada di kisaran Rp 5.500 per kilogram. Namun, harga anjlok menjadi Rp 4.000 per kilogram hingga awal bulan april.

Tak sampai di situ, harga jual jagung kembali terjun bebas menjadi Rp 3.000 per kilogram pada awal Mei 2024. Hal ini membuat para petani jagung kembali dibuat kecewa.

Bacaan Lainnya

“Harga jagung ini turun dari Rp 6.000 per kilogram menjadi Rp 5.000 per kilogram, dan sekarang sudah Rp 3.000 per kilogram. Kami pasti rugi jika menjual dengan harga segitu,” ujar petani jagung asal Kecamatan Lembah Melintang, Rita, saat berbincang dengan topsumbar.co.id, Sabtu (11/5/2024).

Rita saat itu sudah memprediksi harga jagung semakin turun jika sudah memasuki panen raya. Ia pun mengeluh, sebab harga bibit, pupuk, dan perawatan bertani jagung sangat mahal.

“Kalau kita jual dengan harga Rp 3.000 itu sudah rugi. Pupuk sekarang mahal, bibit jagung juga mahal, belum lagi biaya perawatan,” sambungnya.

Selain itu juga disampaikan petani jagung lainnya, Medi mengaku heran dengan harga jagung yang turun padahal harga pupuk, bibit, dan biaya perawatan meningkat. Ia pun meminta pemerintah segera memberikan solusi terkait masalah ini.

“Saya heran, kenapa turun sekali harganya ini jagung. Kami minta kepada pemerintah untuk memberikan solusi soal ini,” bebernya.

Saat dikonfirmasi salah seorang pengepul jagung, Aris, mengatakan bahwa harga jagung terus mengalami penurunan sejak bulan maret lalu. Tentu, ini sangat merugikan petani.

“Kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena yang menentukan harga tentunya dari pembeli yang berada di luar daerah. Memang, dari pantauan kita jagung sedang banyak masuk ke Sumatera Barat dari daerah luar. Apakah ini penyebabnya kita kurang tau,” sebutnya.

(BB)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait