Dulu Perempuan Silungkang Dilarang Keluar Rumah dan Dipaksa Menenun Kain, Dari sini Asal Usul Songket

Screenshot youtube Potret, property off DAAITV.

TOPSUMBAR – Jika kamu berwisata ke Sawahlunto di Provinsi Sumatera Barat, maka yang paling populer adalah tentang kain songket Silungkang, kain songket Silungkang dapat menggambarkan kekayaan daerah tersebut.

Sebagai warisan budaya dunia, kain tenun Silungkang berasal dari kata Silungkang, yakni nagari/desa asalnya, jaraknya sekitar 30 menit dari pusat kota Sawahlunto.

Di Silungkang ini hampir semua perempuan bertenun di rumah masing-masing. Pasalnya malu jika perempuan Silungkang tidak pandai menenun kain.

Bacaan Lainnya

Konon, kegiatan menenun ini adalah upaya orang tua menjaga harga diri anak perempuannya.

Menjadi sebuah keharusan anak perempuan berdiam diri di rumah dengan alat penenun kain.

Menenun pun menjadi mata pencaharian perempuan di Silungkang. Hampir semua perempuan di Silungkang memiliki tradisi menenun.

Pertenunan Silungkang merupakan salah satu dari sekian banyak pertenunan yang tumbuh di Nusantara ini.

Perempuan Silungkang Sawahlunto Dilarang Keluar Rumah

Pada waktu dulu kegiatan pertenunan dilakukan untuk menyediakan pakaian yang digunakan bagi upacara adat dan pakaian sehari-hari. Karena pada waktu itu pakaian harus ditenun sendiri.

Kala itu, hasil tenun belum ada yang diperjualbelikan seperti sekarang ini. Oleh karena itu kemampuan bertenun bagi kaum perempuan merupakan suatu keharusan di Nagari Silungkang.

Perempuan di Silungkang diwajibkan berkegiatan menenun, ini merupakan alternatif untuk menjaga anak gadis mereka agar tidak pergi ke luar rumah.

Pos terkait