LSF RI Sosialisasikan Budaya Sensor Mandiri di Agam, Fokus pada Pendidikan dan Literasi Film

LSF RI Sosialisasikan Budaya Sensor Mandiri di Agam, Fokus pada Pendidikan dan Literasi Film

TOPSUMBAR – Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia menggelar Sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri di Hotel Sakura Syariah Lubuk Basung pada Rabu, 24 April 2024.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Kemendikbudristek Undri, Ketua Sub Komisi Penelitian dan Pengkajian LSF Kuat Prihatin.

Kemudian kepala sekolah SMP, SMA, dan SMK di Kabupaten Agam, pelajar, Dikominfo Kabupaten Agam, Disdikbud Kabupaten Agam, serta kalangan media.

Bacaan Lainnya

Anggota LSF RI, Noorca M. Massardi, Wakil Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Wahendra (Kabid Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Barat), dr. Rahmadonal M Iqbal (Juara LIDA Indosiar 2021), dan Verio Hasferi (Uda Rio), content creator dari “Garundang”, turut menjadi narasumber dalam acara tersebut.

Naswardi, Ketua Komisi III LSF RI mengaskan komitmen LSF RI dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dengan melakukan Budaya Sensor Mandiri.

“Gerakan ini merupakan literasi serta edukasi masyarakat untuk memilah tontonan sesuai dengan klasifikasi usianya,” terangnya.

Menurutnya, kriteria film juga perlu diperbaiki, salah satunya berkaitan dengan kekerasan, narkotika, pornografi, penjatuhan harkat dan martabat, serta pelecehan agama.

Sementara itu, Bupati Agam yang diwakili oleh Sekda Kabupaten Agam, Edi Busti mengungkapkan rasa terima kasih karena Agam dipilih sebagai lokus pelaksanaan sosialisasi.

“Kondisi saat ini menjadi prihatin untuk generasi muda. Smartphone mempengaruhi pola pikir generasi muda,” ujarnya.

Edi Busti menekankan bahwa pendidikan merupakan legacy utama yang ingin diwujudkan oleh kepala daerah saat ini.

“Membangun fisik itu sangat mudah, tetapi membangun akhlak serta fisik seseorang sangat memerlukan waktu. Akhlak itulah yang nantinya menjadi sensor mandiri menghadapi dunia digital,” tambahnya.

Kabupaten Agam membuka 200 formasi guru Pendidikan Agam Islam (PAI) yang berfokus pada literasi.

“Mengajar anak menjadi pintar pada pengetahuan umum itu sebentar, tetapi mendidik moral serta nilai membutuhkan waktu. Kabupaten Agam akan terus berfokus dalam membangun literasi di tengah masyarakat,” tutupnya.

(HR)

Dapatkan update berita terbaru dari  Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram  Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait