Berikut Deretan Kue Lebaran Khas Ranah Minang yang Bikin Perantau Kangen

Berikut Deretan Kue Lebaran Khas Ranah Minang yang Bikin Perantau Kangen. (Foto: Dok.Istimewa)
Berikut Deretan Kue Lebaran Khas Ranah Minang yang Bikin Perantau Kangen. (Foto: Dok.Istimewa)

TOPSUMBAR – Hari Raya Idulfitri atau lebaran menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu umat Muslim, tak terkecuali oleh para perantau Minangkabau.

Momen Hari raya di ranah Minang selalu identik dengan aneka makanan khas lebaran yang lezat dan ikonik.

Berikut bebarapa diantaranya:

Bacaan Lainnya

1. Kue Bawang

Camilan Lebaran Kue Bawang

Kue bawang menjadi salah satu cemilan yang digemari banyak orang. Adonan berbahan dasar tepung yang didominasi oleh bawang merah memberikan rasa gurih dan renyah saat memakannya.

Kini, kue bawang sudah dapat dinikmati di daerah manapun dan dengan penyajian yang berbeda-beda.

Di ranah Minang sendiri, kue bawang adalah salah satu kue yang wajib ada di rumah saat lebaran.

Proses pembuatan kue bawang pun bermacam-macam, tergantung selera penikmat masing-masing kue bawang.

Ada yang menggunakan ampia sehingga berbentuk pipih panjang sebagai hasil akhir dan ada yang tanpa ampia dan, tentu dengan hasil yang lebih bantet.

Namun, hal itu kembali lagi kepada selera penikmat masing-masing kue bawang.

2. Kue Sapik

Camilan Lebaran Kue Sapik

Sekilas, kue sapik mirip dengan kue semprong. Yang membedakan, jika kue semprong berbentuk tabung yang digulung, maka kue sapik berbentuk pipih yang dilipat berbentuk kipas.

Kue ini berbahan dasar tepung beras dengan campuran gula pasir, santan, telur serta bubuk kayu manis.

Penamaan kue sapik berasal dari bahasa Minang disapik (dijepit). Hal ini karena proses pembuatannya dituangkan ke dalam sebuah cetakan yang kemudian dijepit, kemudian di bakar di atas api.

3. Arai Pinang

Arai Pinang atau yang dikenal juga dengan nama ladu arai atau bainai merupakan salah satu makanan populer di Padang.

Kue ini memiliki ciri khas berupa rasa yang gurih, tekstur yang renyah, bentuk bulat tipis dengan garis-garis lurus.

Dinamakan arai pinang karena konon katanya makanan ini dicetak menggunakan bunga pinang.

Namun, seiring perkembangan zaman telah banyak cetakan kue arai pinang tersedia di pasar. Bahkan, kini kue arai pinang bisa dicetak hanya menggunakan garpu.

4. Kacang Tojin

Kacang tojin merupakan cemilan khas Minang yang wajib bahkan harus ada dihidangkan saat Hari Raya Idul Fitri.

Hal ini dikarenakan rasanya yang renyah dan gurih yang menjadi daya pikat bagi para penikmat kacang tojin.

Proses pembuatan pun terbilang sederhana, kacang tanah direndam dalam air hangat selama 15 menit hingga kulitnya mengelupas.

Lalu, kacang dicampur bawang putih yang sudah dihaluskan, garam, dan bumbu penyedap lainnya.

Langkah terakhir, kacang digoreng hingga kuning keemasan dan dicampuri dengan bawang merah dan seledri yang telah digoreng terpisah sebelumnya.

5. Kambang Loyang

Kue kambang loyang menjadi makanan terakhir yang tidak boleh ditinggalkan saat menyambut lebaran.

Dinamakan kambang loyang karena bentuk kue yang menyerupai kembang atau kelompok bunga.

Proses pembuatannya sangat mudah, cetakan kue dicelupkan ke dalam adonan dan digoyang-goyangkan sampai adonan terlepas dari cetakan.

Kambang loyang juga memiliki aneka rasa, seperti original dan pedas yang menambah kegurihan saat dimakan.

(MH)

Pos terkait