Mitos Terpecahkan, Membahas Rumah Gadang Kajang Padati di Pariaman, Bukan Tanpa Kontroversi

Mitos Terpecahkan, Membahas Rumah Gadang Kajang Padati di Pariaman, Bukan Tanpa Kontroversi. (Foto : Dok. Istimewa)
Mitos Terpecahkan, Membahas Rumah Gadang Kajang Padati di Pariaman, Bukan Tanpa Kontroversi. (Foto : Dok. Istimewa)

TOPSUMBAR – Hubungan erat antara Pariaman dan Rumah Gadang Kajang Padati menjadi sorotan dalam kerangka festival Pesona Tabuik Piaman 2022.

Acara tahunan ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga membuka pintu makna filosofi Tabuik, tercermin dalam lirik lagu populer “Pariaman Tadanga Langan Batabuik Makoe Rami.”

Festival ini menjelma menjadi simbol kekayaan budaya Minangkabau.

Bacaan Lainnya

Sejarah dan Pengaruh Aceh

Pariaman, sebagai bandar besar masa silam, menyimpan keunikannya sebagai persilangan budaya.

Rumah Gadang Pariaman memperlihatkan perbedaan mencolok dibandingkan dengan rumah gadang di daerah darek.

Pengaruh Aceh pada tahun 1607 menjadi titik penting, menciptakan regulasi pembangunan rumah gadang di Pariaman yang merepresentasikan kebudayaan Aceh.

Akibatnya, bentuk rumah gadang di Pariaman mencerminkan perpaduan antara rumah gadang Minangkabau dan rumah adat Aceh.

Akulturasi dan Bentuk Rumah Gadang

Akulturasi ini terlihat jelas pada bentuk atap rumah gadang yang serupa dengan rumah adat Aceh.

Pengaruh Aceh telah membawa perubahan pada model rumah gadang di Minangkabau, dengan munculnya Rumah Gadang Kajang Padati.

Rumah ini memiliki beberapa bagian penting yang mencerminkan fungsi sosial dan adat masyarakat Pariaman.

Pos terkait