Rumah Kelahiran Buya Hamka di Nagari Maninaju Agam, Menapak Jejak Seorang Pemikir Besar

TOPSUMBAR – Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka didirikan sebagai bentuk penghargaan untuk memperingati tempat kelahiran Buya Hamka, salah satu tokoh terkemuka Indonesia.

Lokasinya terletak di Desa Sungai Batang, Nagari Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Museum ini secara teliti mempertahankan keadaan asli rumah tempat Buya Hamka dilahirkan, menampilkan berbagai bagian dalam rumah, koleksi artefak, barang pribadi, tulisan-tulisan, serta informasi seputar kehidupan awal Buya Hamka dan konteks sejarah di masa kecilnya.

Bacaan Lainnya

Selain sebagai museum, Pemerintah Kabupaten Agam memiliki rencana ambisius untuk mengembangkan museum ini menjadi pusat edukasi dan tempat pendidikan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Ia juga menyampaikan bahwa, “Dalam upaya peningkatan museum, kami akan mengadakan seminar, kajian, dan menambah koleksi untuk memanfaatkan museum sebagai sarana edukasi. Kami juga akan menitikberatkan pada peningkatan elemen audio visual, termasuk rekaman ceramah Buya Hamka,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam, Drs. Isra, MPd, saat membuka sosialisasi pemanfaatan museum.

Metode audio visual, seperti video presentasi, panduan audio, proyeksi interaktif, pameran virtual, media digital, pemutaran film, bahkan penerapan kecerdasan buatan (AI), akan diterapkan untuk meningkatkan pengalaman pengunjung dan menyampaikan informasi dengan cara yang lebih menarik.

Ia juga menambahkan, metode-metode ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang lebih mendalam, menarik, dan terhubung secara emosional kepada pengunjung, membantu mereka memahami dan mengapresiasi informasi budaya yang dipamerkan dalam museum.

Tidak hanya itu, Isra juga mengumumkan bahwa pada tahun depan, akan diadakan lomba drama kehidupan Buya Hamka, dengan undangan khusus untuk para Guru Seni Budaya. Lomba ini akan menekankan pada kreativitas dalam penulisan naskah drama.

Dalam konteks pengembangan area sekitar museum, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Agam, Jufri, MPd, optimis bahwa kawasan depan museum dapat diubah menjadi pusat kuliner dan wisata.

Upaya telah dilakukan untuk memperluas lahan parkir agar dapat diakses oleh mobil pariwisata besar, dan rencananya akan dibangun tangga ke Danau Maninjau beserta pusat kuliner dan pariwisata yang terkoneksi.

“Kami sudah mulai merintisnya. Saat ini, penambahan lahan parkir sedang dalam proses sehingga mobil pariwisata besar dapat mengakses museum. Selain itu, akan dibangun tangga ke Danau Maninjau dan pusat kuliner serta pariwisata,” tutupnya.

Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait