Program PMT Berbasis Pangan Lokal, Langkah Bukittinggi dalam Menangani Stunting

TOPSUMBAR – Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi melalui Dinas Kesehatan Bukittinggi meluncurkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan nasional dan penyerahan alat antropometri di posyandu. Acara ini berlangsung di balairung rumah dinas wali kota pada Selasa, 10 Oktober 2023.

Ny Fiona Agyta Erman Safar, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bukittinggi, mengungkapkan bahwa program PMT berbahan pangan lokal dan penyerahan alat antropometri untuk posyandu adalah bagian dari upaya Pemerintah Kota Bukittinggi dalam mempercepat penurunan angka stunting.

PMT berbahan pangan lokal adalah salah satu strategi untuk mengatasi masalah gizi pada balita dan ibu hamil.

Bacaan Lainnya

Fiona menjelaskan, “Kegiatan PMT ini juga disertai dengan penyuluhan tentang gizi dan kesehatan untuk mengubah perilaku, seperti memberikan dukungan untuk pemberian ASI, pemberian MP ASI yang sesuai dengan usia, serta menjaga sanitasi keluarga, dan hal-hal lainnya.”

Selain itu, Ketua TP PKK memberikan apresiasi kepada tenaga kesehatan dan kader yang telah menyediakan PMT berbahan pangan lokal.

Program PMT pangan lokal ini memberikan dampak positif bagi sasaran dalam memenuhi kebutuhan gizi. Perlu diingat bahwa PMT ini berfungsi sebagai penambah atau stimulan, bukan pengganti makanan pokok.

Fiona menekankan, “Oleh karena itu, kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki balita, mari lebih semangat lagi untuk memantau dan mengetahui status gizi mereka.”

Sementara itu, Antropometri Kit adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur berat badan, panjang, tinggi badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala.

Alat ini memiliki peran penting dalam mendeteksi kasus stunting pada anak-anak.

Fiona menambahkan, “Kota Bukittinggi memiliki 136 posyandu. Oleh karena itu, kami telah berupaya untuk membeli 136 unit alat antropometri. Saat ini, seluruh posyandu telah dilengkapi dengan alat antropometri sesuai standar Kementerian Kesehatan.”

(JA)

Pos terkait