Puluhan tahun SDN.17 Air Dingin Belum Punya Musholla, Saat Ini Baru Terealisasi

Top Sumbar – Sungguh miris, seperti yang disampaikan oleh Rismayeni Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN.17)Kelurahan Air dingin, bahwa sudah puluhan tahun SDN.17 ini beroperasi belum memiliki sarana Musholla tempat beribadah.

Demikian materi pidato yg disampaikan Kepsek pada acara peletakan batu pertama pembangunan Musholla Khairul Amal SDN.17 Air Dingin Kecamatan Lembah Segar oleh Wako Deri Asta hari Jum’at, 15 September 2023, saat dipenghujung jabatannya sebagai Walikota Sawahlunto.

Rismayeni memaparkan bahwa SDN.17 ini dibangun pada tahun 1976 diatas tanah hibah. Rismayeni mengaku sejak 2016  memimpin sebagai Kepsek di sekolah ini, telah berulang kali ia mengajukan proposal kepada Pemko Sawahlunto c/q Dinas PU namun belum membuahkan hasil yang diharapkan.

Bacaan Lainnya

“Untuk melaksanakan ibadah sholat dan mengaji bagi anak-anak didik terkadang diteras saja. Kalau ada lokal yang sedang tidak sedang terpakai dalam kegiatan belajar mengajar akan dibersihkan dan disitu dilaksanakan kegiatan beribadah”, tutur Rismayeni yang akrap disapa buk Yen.

Berkat kegigihan sang Kepala Sekolah Buk Yen yang didukung para majelis guru Priardi dkk serta Efdi Ketua Komite, maka ajuan proposal melalui Yulfaizon (Chong) Manejer PTBA-UPO telah membuahkan hasil, sekolah tersebut memperoleh bantuan dari dana CSR PTBA-UPO sebesar Rp.10 juta.

Musholla yang disepakati dengan nama Khairul Amal dengan ukuran 5 x 9 meter tersebut diperkirakan menelan biaya sebesar Rp.79 juta. Sementara dana terhimpun baru belasan juta dari beberapa hamba Allah dalam bentuk uang dan material semen.

Dengan persiapan yang ada, Musholla tersebut sudah mulai dibangun diarea sekolah dan peletakkan batu pertama dilakukan oleh Wako Deri Asta didampingi Kadis Pendidikan Asril, Lurah Air Dingin Ariyanti Yusningsih, Ketua LPM Muchtar.Ws,dan unsur RT/RW serta tokoh masyarakat setempat. Juga hadir pihak Kemenag dan Dewan Pendidikan.

Menurut Buk Yeni, SDN 17 Air Dingin yang terletak di ketinggian Tangsi Gunung sudah dalam persiapan menuju Akreditasi tahun 2024 mendatang.

“Diantara indikator Akreditasi salah satunya harus memiliki tempat ibadah (Musholla)”, demikian buk Yeni menambahkan.

Kepala Dinas Pendidikan Sawahlunto, Asril dalam sambutannya mengatakan bahwa memang sudah beberapa kali usulan proposal diajukan ke Pemda via Dinas PU namun gagal. Menurut Kadis Asril, untuk mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK), sekolah harus memiliki murid minimal 60 siswa. Sementatara di SDN 17 Air Dingin ini belum mencapai siswa yang merupakan syarat mutlak tersebut, ucap Asril.

Namun alternatif lain yang diprakarsai oleh buk Yeni melalui PTBA-UPO membuahkan hasil.

“Kita berikan apresiasi dan terimakasih kepada PTBA-UPO melalui Yulfaizon(Manejer) yang sudah membantu dari CSR Rp.10 juta,” ungkap Asril. Kadis Pendidikan ini juga prihatin karena ada pagar yang harus dibangun sebab jurang di sekolah tersebut cukup rawan akan keselamatan murid-murid. Semoga nanti ada jalan keluarnya, tukuk Asril.

Wako Deri Asta dalam pidato singkatnya sangat mengapresiasi atas usaha-usaha yang diprakarsai oleh pihak sekolah SDN.17 ini.

“Pada era globalilasi dan digitalisasi sekarang kita harus lebih meningkatkan mutu pendidikan untuk menciptakan generasi Al-qur’ani, SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Standar pendidikan di kota Sawahlunto saat ini merupakan level 3(tiga)se Sumatera Barat”, demikian tutur Deri Asta.

(ROL)

Pos terkait