Mengenal Batik Lumpo dari Pesisir Selatan, Ternyata Dapat Dukungan Produksi dari Ketua DPRD Sumbar

TOPSUMBAR – Tidak hanya kain songket Silungkang yang terkenal dari Sumatera Barat, Batik Lumpo juga telah banyak digemari oleh masyarakat. Batik ini merupakan ciri khas dari Kabupaten Pessel. Karena selain pengerjaannya dilakukan secara tradisional, bahan-bahan untuk pembuatan batik ini juga memanfaatkan bahan alami yang terdapat di wilayah sekitar, seperti daun gambir, buah pala, jengkol, dan lainnya.

Batik Lumpo memiliki ciri khas pewarnaan alaminya seperti kulit rambutan, kulit jengkol, gambir, dan hal lainnya. Sedangkan untuk pemasaran hasil batik di Pesisir Selatan, Dekranasda melakukan kerja sama dengan pihak bank yang ada di Pesisir Selatan, dan melalui Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Sumatera Barat.

Kampung Batik di Lumpo melibatkan beberapa Kenagarian yang ada di Lumpo diantaranya Kenagarian Limau Gadang, Kenagarian Balai Senayan, Kenagarian Ampuan.Kampung Batik sebagai sentra Batik, Lumpo juga akan dijadikan daerah wisata batik.

Bacaan Lainnya

Batik Tulis Lumpo punya banyak corak, terdiri dari batik tulis dan cap. Motif dan warnanya juga beraneka ragam tidak kalah dengan batik dari daerah-daerah lain. Begitu juga dengan harga yang bermacam-macam sesuai dengan bahan atau motif yang digunakan.

Ternyata Batik Lumpo ini mendapat perhatian serius dari Ketua DPRD Sumbar Supardi, dirinya mendukung upaya Batik Lumpo melibatkan sejumlah SMK di Kota Padang untuk bekerjasama memproduksi kain batik ini.

Menurut Supardi dengan adanya kerjasama ini, disamping dapat melatih bakat para siswa SMK juga dapat menciptakan jiwa entrepreneur kepada siswa sehingga setelah lulus nanti para siswa tersebut dapat langsung menciptakan lapangan pekerjaan sendiri ditempat mereka masing-masing.

“Kita tentu saja mensupport upaya Batik Lumpo yang telah memfasilitasi SMK 4, SMK 8 dan SMK 2 Padang dalam bentuk sebuah kerjasama dari hulu ke hilir. Dengan adanya kerjasama ini tentu saja dapat melatih para siswa untuk menjadi seorang entrepreneur setelah lulus nanti,” ucap Supardi saat melakukan kunjungan ke SMK – SMK tersebut pada, Jum’at 08 September 2023 lalu.

Dalam kesempatan itu Supardi juga mengapresiasi Batik Lumpo karena telah berupaya mendesign sedemikian rupa sehingga SMK – SMK di Sumatera Barat mendapat bantuan dari pemerintah pusat berupa peralatan-peralatan kerajinan.

“Kita juga memberikan apresiasi kepada Batik Lumpo berkat kerjasama yang dibangun, SMK 4, SMK 8 dan SMK 2 Padang mendapat bantuan dari pemerintah pusat. Hal itu juga tidak terlepas dari kebijakan dan kearifan kepala sekolah dan para guru di sekolah tersebut,” kata Supardi.

Sementara itu owner Batik Lumpo, Novia Hertini mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPRD Sumbar atas dukungan dan masukan terhadap upaya kerjasama antara Batik Lumpo dan SMK 4, SMK 8 dan SMK 2 Padang.

“Atas kunjungan dan dukungan dari ketua DPRD Sumbar pak Supardi kami ucapkan terima kasih, semoga dengan adanya momen ini dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan produk lokal Sumatera Barat.

Novia Hertini menambahkan, Batik Lumpo merupakan usaha yang berbasis masyarakat. Dimana Batik Lumpo, awalnya dibawah naungan CV. NOVIA memberikan pelatihan kepada masyarakat Lumpo Pesisir Selatan menjadi pengrajin batik.

Kemudian lanjut Novia, Batik Lumpo memilih SMK menjadi sasaran pelatihan membuat batik karena dirinya merupakan alumni SMK.

“Dalam diri saya itu, jiwanya jiwa SMK. Jadi saya berkeinginan siswa-siswa SMK yang punya potensi yang bagus bisa menjadi seorang entrepreneur setelah lulus sekolah, karena saya menjadi seorang entrepreneur itu tanpa gelar akademik,” kata Novia.

(HT)

Pos terkait