Keunikan Suku-suku di Sumatera Barat, Mulai dari Memanggil Jin Hingga Mengukir Tubuh

Suku-suku yang ada di Sumatera Barat. Dok. Topsumbar.co.id

Suku Mentawai

Suku ke dua di Sumatera Barat adalah suku Mentawai, suku ini merupakan suku asli yang mendiami kepulauan Metawai di Sumatera Barat. Suku mentawai ditemukan di lepas pantai barat Sumatera yang terdiri dari sekitar 70 pulau. Empat pulau utama adalah Utara dan Pagai Selatan, Sipora, dan Siberut; dengan Siberut. 90 % penduduk asli asal Mentawai, yang lain 10% dianggap terdiri dari Minangkabau, Jawa, dan Batak.

Dilansir dari situs sukumentawai.org, para nenek moyang orang Mentawai adat diyakini telah bermigrasi pertama ke wilayah tersebut di suatu tempat antara 2000 – 500 SM, jauh sebelum penjajah mendarat ke pulau-pulau kecil di Mentawai.

 

Bacaan Lainnya

Berikut sekilas keunikan suku Mentawai yang harus kita ketahui:

1. Kesenian Tato Tertua di Dunia

Suku Mentawai terkenal dengan tradisi tato tertua di dunia, tradisi ini diketahui telah ditekuni oleh masyarakat Mentawai sejak 1500 SM hingga 500 SM.

Tato ditubuh suku Mentawai ini melambangkan keseimbangan alam, umumnya tato di tubuh masyarakat Mentawai berupa objek seperti batu, hewan dan tumbuhan yang dianggap harus diabadikan sebagai bagian dari tubuh mereka.

Pembuatan tato ditubuh suku Mentawai ini harus melewati beberapa fase terlebih dahulu, yaitu fase pertama dilakukan pada usia 11 – 12 tahun, bagian yang ditato pada usia ini adalah pangkal lengan.

Tahap kedua dilaksanakan pada usia 18 – 19 tahun yang dilanjutkan dengan mentato bagian paha, fase ketiga dilakukan ketika orang ini dianggap sudah dewasa.

Proses penatoan ini dilakukan oleh seniman tato, Sipatiti suku Mentawai.

Suku asli Mentawai. (foto: sukumentawai.org)
Suku asli Mentawai. (foto: sukumentawai.org)

2. Kepercayaan Suku Mentawai

Diketahui bahwa suku Mentawai merupakan suku tertua di Indonesia dengan menyebut tanah kelahirannya sebagai bumi Sikerei. Dengan menjunjung tinggi kepercayaan animisme bernama Arat Sabulungan.

Arat Sabulungan ini adalah kepercayaan asli bagi masyarakat suku Mentawai, orang Sakuddei di pulau Siberut Arat berarti adat, Sa berarti sekitar, dan bulungan artinya daun. Sebutan Sabulungan lahir karena acara ritualnya selalu menggunakan daun-daun yang dipercaya bisa menjadi perantara hubungan manusia dengan tuhan yang disebut dengan Ulau Manua.

Kepercayaan Sabulungan ini dimana para suku ini mempercayai seluruh benda memiliki roh dan harus dirawat dengan baik apabila tidak ingin ditimpa kesialan. Meski demikian ada juga masyarakat suku ini memeluk agama Islam dan Kristen.

Selain itu orang mentawai masih mempercayai dukun, dukun ini disebut Sikerei, orang-orang mempercayai Sikerei adalah seseorang yang memiliki keuatan supranatural dan memiliki ikatan dengan roh leluhur yang memiliki kekuatan menyembuhkan penyakit.

Sikerei ini harus melalui fase yang panjang, bahkan sampai bertahun-tahun untuk bisa disebut sebagai seorang Sikerei dan peramu obat.

Tak habis sampai disitu setelah orang sakit ini diberikan obat akan dilanjutkan dengan melakukan tarian mistis Turuk. Masyarakat setempat percaya bahwa roh orang yang sedang sakit tengah meninggalkan tubuhnya, dan Sikerei inilah yang bertugas menjemputnya kembali.

Pos terkait