Jaga Kebersihan Tepian Batang Lembang, Warga Koto Panjang Goro Lingkungan

Kota Solok | Topsumbar – Puluhan warga Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Tanjung Harapan melaksanakan gotong royong (goro) kebersihan lingkungan disertai penaman pohon pada Sabtu (29/1) pagi.

Pelaksanaan goro ini dipusatkan di bantaran daerah aliran sungai (DAS) Batang Lembang, yang berada di wilayah RT 1/ RW 1 kelurahan setempat.

Semangat warga melaksanakan goro dan penanaman pohon dipimpin langsung Lurah Koto Panjang, Jimmi Muhara, SH beserta jajaran, guna mencegah kejadian abrasi di bantaran sungai batang lembang yang keberadaanya dekat permukiman warga.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Koto Panjang, Syofiarsyam, mengatakan penanaman pohon dan gotong royong yang digelar guna membersihkan lingkungan serta fasilitas umum di sepanjang bantaran sungai juga mengingat lokasi ini juga rawan banjir ketika musim hujan yang menyisakan sampah.

Penanaman pohon ini, lanjutnya, juga dalam rangka melakukan penghijauan terhadap beberapa lahan yang di atasnya masih kosong.

“Aksi yang dilakukan ini sebagai upaya menggerakkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menanam pohon untuk memelihara kelestarian alam, sekaligus upaya mencegah bencana. Pohon yang ditanam buah-bauahan seperti mangga agar dapat dinikmati warga ke depannya,” kata Ketua LPMK.

Lurah Koto Panjang, Jimmi Muhara, juga mengimbau warga agar menjaga kebersihan sepanjang jalan lingkungan di tepian sungai batang lembang, dan tidak membuang sampah ke sungai demi menjaga ekosistem sungai bersih terbebas dari sampah yang menjadi salah satu penyebab banjir.

Tampak dengan penuh semangat, Ketua Pemuda, Afrizal P. mengerjakan pembuatan pagar di tepian sungai dengan memanfaatkan bambu yang ada di sekitar lokasi. Lurah Koto Panjang tak mau kalah ikut serta bersih-bersih bersama seluruh RT/RW, Linmas dan warga Koto Panjang. Babinkantibmas pun turut hadir untuk bergotong-royong pada kesempatan ini, semuanya terlihat kompak dan semangat.

Seperti biasa, aksi goro ini juga dibantu oleh para ibu-ibu untuk menyiapkan konsumsi dan swadaya masyarakat pun berdatangan untuk warga yang sedang bergotong royong.
Menurut Rama, salah satu peserta goro, ia berharap tradisi bersih-bersih lingkungan ini tetap bisa dipertahankan terutama generasi muda sebagai ajang silaturahmi dengan sesama warga.

“Minimal goro digelar sebulan sekali dan wilayah kita tampak bersih dan rapi hendaknya, saya pun merasa senang dengan kegiatan goro ini, yang kita lakukan pun terasa mudah jika bersama-sama,” ujarnya. (gra)

Pos terkait