Perang Mulut dengan Tetangga, Pemuda di Kota Solok Babak Belur Dianiaya

Aksi kekerasan terjadi di Kota Solok, dimana aksi ini dilakukan oleh Ketua RT bersama tukang becak dan sejumlah teman nya kepada remaja yang bernama Ikhsan berusia 18 tahun yang tinggal di RT Aro Kota Solok.

Ikhsan dipukul oleh Ketua RT Doni Chaniago dengan balok kayu yang mengakibatkan batang hidungnya patah serta mengeluarkan darah, mengakibatkan luka pada bagian tubuh lainnya. Selain itu, beberapa keluarga korban juga mendapatkan pukulan dari Ketua RT, tukang becak beserta temannya.

Fauziah, kakak korban pada TopSumbar.co.id, Senin (17/10/2020), mengatakan bahwa Ikhsan adiknya telah dianiaya oleh Ketua RT Doni Chaniago dan CS sekira waktu magrib, Minggu (16/10/2020), bahkan dirinya, ibu dan saudaranya yang masih kecil pun ikut mendapatkan pukulan dari para pelaku.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut Fauziah menyebutkan, penganiayaan ini bermula saat korban dibilang bencong oleh anak perempuan Engla (tetangga korban), dan akhirnya terjadi perang mulut, akhirnya membesar sampai melibatkan keluarga. Dalam keadaan cekcok mulut tersebut, datang tukang becak bernama Alfi Anton langsung memukul Ikhsan sampai tersungkur, walaupun korban sudah tersungkur pelaku tetap menggebuki korban dengan pukulan, ungkap Fauziah menceritakan kronologi.

“Lebih anehnya lagi, Ketua RT Doni Chaniago yang seharusnya mengamankan peristiwa itu, malah ikut melakukan pemukulan terhadap saudara kami Ikhsan dengan menggunakan balok kayu,” katanya.

Tak terima atas perlakuan itu, lanjutnya, kami mengantarkan Ikhsan ke Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Solok untuk membuat laporan terkait penganiyaan tersebut.

Dalam waktu dekat pihak Engla pun menyusul kami dengan membawa masa ke Polsekta Solok itu dan bahkan di depan anggota polisi mereka masih melakukan pemukulan terhadap saudara kami.

“Kami takut dan sangat merasa terancam. Di kantor Polsekta Solok saja kami masih terus dipukuli apalagi kami jauh dari keamanan. Keluarga kami sangat trauma dengan prilaku yang kami alami ini, dimana tidak ada lagi kenyamanan tinggal di Kota Solok ini,” tuturnya saat ditemui wartawan.

Fauziah juga membeberkan bahwa peristiwa tersebut bukan kali pertama dialami keluarga. “Sudah empat kali kami membuat laporan terkait ketidaknyamanan ini, namun peristiwa ini masih saja terus terjadi,” tutupnya.

Sementara, saat berita ini diterbitkan, pihak Polsekta setempat yang berwenang memberikan keterangan terkait permasalahan ini tidak menjawab saat dihubungi oleh TopSumbar.co.id. (Syafri)

Pos terkait