GOR H Agus Salim Padang Bakal Ditutup Sebulan Sekali, Nurnas: Aparat Harus Adil!

Anggota DPRD Sumatera Barat dari Fraksi Partai Demokrat, HM Nurnas mendukung aparat kepolisian dan Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar untuk melakukan penutupan terhadap kawasan GOR H Agus Salim Padang satu kali dalam sebulan, selama 5 jam.

“Makin tinggi Covid-19, makin teraniaya PKL. Makanya untuk tidak berlarut-larut tentunya mari kita mulai patuhi itu,” ungkap Nurnas, Kamis (28/1).

Namun Nurnas mengingatkan kepada pengambil kebijakan, dalam upaya menekan angka kasus positif virus corona di Sumbar yang masih belum menunjukkan penurunan kasus, harus dilakukan dengan seadil-adilnya.

Bacaan Lainnya

Pasalnya, potensi kerumunan massa di kawasan GOR H Agus Salim tidak hanya terjadi pada pagi hari, namun juga pada malam hari. Bahkan menurutnya, kerumunan massa di malam hari tidak kalah banyak dengan kerumunan GOR H Agus Salim di hari libur.

Tidak sampai disitu, Nurnas juga meminta aparat kepolisian dan Satgas Covid-19 untuk menyisir daerah pantai yang memang menjadi salah satu kawasan yang berpotensi membuat kerumunan.

“Seharusnya GOR tidak hanya dilihat siang hari, juga harus dilihat malam hari. Selanjutnya tepi laut,” imbuhnya.

Sekretaris Komisi 1 Bidang Hukum dan Pemerintahan itu mempertanyakan kinerja dari pasukan penegak Perda melakukan sosialisasi tentang protokol kesehatan sesuai dengan Perda Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Adaptasi Kebiasaan Baru kepada masyarakat

“Sudahkah turun, baik Satpol PP Padang, maupun provinsi, karena kita punya Perda AKB. Dengan Perda AKB kan bisa para petugas untuk turun ke bawah mengimbau masyarakat patuh dengan 3M,” jelasnya.

Nurnas menilai, saat ini Satpol PP yang turun di malam hari ke kawasan Khatib Sulaiman, khususnya Satpol PP Padang hanya berdiam diri di satu tempat.

Seharusnya, kata Nurnas, yang dilakukan oleh pasukan penegak Perda adalah mendatangi satu per satu warga yang duduk di trotoar Khatib Sulaiman, lalu memberikan informasi bahaya virus corona dan penerapan protokol kesehatan.

“Khatib Sulaiman, setiap bangku-bangku yang tersedia, tidak pernah kurang yang duduk disitu kurang dari 15 orang, itu kan juga kerumunan,” tutupnya. (Nov/Ka)

 

Pos terkait