Berhijrah Kepada Allah SWT Penawar Musibah COVID-19

Kajian Jumat

Oleh : Amri Zakar Mangkuto Malin, SH, M.Kn

Assalamualaikum wr.wb

Bacaan Lainnya

Alhamdulillah segala puji dan sanjungan hanya milik Allah SWT , dan selawat atas Nabi tauladan serta pembawa rahmat bagi seluruh manusia, yang telah membawa umat manusia dari lembah JAHILIYAH kepada lembah yang disinari cahaya akhlakul karimah.

Pembaca yang budiman

Kita sedang berada pada momentum tahun baru Islam atau tahun hijriyah 1443 M, artinya sudah 1442 tahun berlalu Rasulullah SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah (Yastrib), tetapi peristiwa tersebut akan selalu setiap tahun diperingati dalam bentuk menjadi alarm/pengingat kepada semua orang beriman dan kepada orang yang tidak beriman, bahwa ketika IMAN terancam dan islam dihina, maka jalan keluarnya adalah BERHIJRAH.

MENGHIDUPKAN MASJID SEBAGAI TEMPAT IBADAH

Berhijrah kepada Allah SWT artinya kembali beriman dan menghambakan diri kepada Allah dengan cara meramaikan masjid dengan ibadah dan membaca serta mengajarkan alquran bagi anak-anak dan dewasa, ditempat ibadah. Jangan berlarut larut dalam meninggalkan masjid dan syiar ajaran Islam.

Mengapa Hijrah sebagai jalan keluarnya?
Jawabannya adalah karena Rasulullah SAW sudah mencontohkannya dan itu perintah Allah SWT

وَمَنْ يُّهَاجِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً ۗوَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَاجِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ࣖ

Dan barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Surat An-Nisa’ ayat 100).

Berhijrah dari kesulitan hidup, sudah tertulis dalam takdir kehidupan manusia, sebagaimana tertulisnya kesulitan dan musibah disisi Allah SWT:

Artinya: “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Surat Al-Hadid 22).

Dengan demikian musibah seperti corona/COVID-19 sudah tertulis disisi Allah sejak dunia ini diciptakan, lantas kenapa masih ada yang tidak percaya/tidak mengimani kalau musibah itu merupakan ketetapan Allah SWT?
Jawabannya adalah MANUSIA SALAH NIAT TERHADAP ALLAH SWT.

Kesalahannya adalah manusia melakukan hijrah dan melihat corona dari perspektif penyakit sebagai suatu gangguan kesehatan, sehingga penyakit itu suatu yang menular, tetapi manusia lupa kalau penyakit itu ada yang menciptakan dan ada yang mengijinkan berkembang dipermukaan bumi ini, yaitu Allah SWT.

Mengapa Allah ciptakan penyakit? Bukannya Allah itu pengasih dan penyayang?
Jawabannya adalah tergantung NIAT MANUSIA, ketika berniat untuk menciptakan suatu kemudaratan kepada manusia lain, maka itu suatu niat jahat, maka Allah berikan ke manusia itu sesuai niatnya, itulah yang menjadi sebab terjadinya bencana dan musibah, karena manusia salah niat satu sama lain.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW soal niat seseorang dalam hijrah :
Dari Umar bin Khattab, dia berkata : Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya amalan itu tergantung dengan niatnya, dan sesungguhnya ia akan mendapatkan sesuatu yang diniatkannya, barang siapa hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa hijrahnya untuk memperoleh dunia atau seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkannya”. (HR Bukhari).

dan
Ingatlah bahwa Rasulullah sudah menentukan kriteria orang muslim itu yaitu MEMBUAT ORANG LAIN SELAMAT DARI LISAN DAN TANGANNYA, tetapi jika orang lain dibuat celaka dan sengsara karena KATA KATA, karena PERBUATAN DAN ciptaannya, ITU BUKANLAH PERILAKU SEORANG MUSLIM.

Dari Abdullah bin Amru : Nabi Muhammad SAW bersabda:
Seorang Muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. (HR Bukhari dan Muslim).

Jika sudah berniat baik, tetapi terjadi juga musibah maka ucapkanlah :
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Innâ lillaâahi wa innâ ilaihi râji’ûn” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali) Quran Surat al-Baqarah ayat 15.

Karena setiap musibah itu datang dari Allah SWT, sebagaimana disebut dalam Surat at Taghabun ayat 11  Artinya: “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Tetapi senantiasalah diingat bahwa orang yang tidak beriman AKAN SENANG MELIHAT ORANG MUSLIM DITIMPA MUSIBAH, dan mereka AKAN GEMBIRA DAN BERPALING, bukan menolong, hal ini sudah terjadi pada diri Rasulullah SAW, sebagaimana disebutkan pada Surat at-Taubah ayat 50 :
Artinya: “Jika engkau (Muhammad) mendapat kebaikan, mereka tidak senang; tetapi jika engkau ditimpa bencana, mereka berkata, “Sungguh, sejak semula kami telah berhati-hati (tidak pergi berperang),” dan mereka berpaling dengan (perasaan) gembira.

Dan dijelaskan pada Surat Ali Imran ayat 165 Artinya: “Dan mengapa kamu (heran) ketika ditimpa musibah (kekalahan pada Perang Uhud), padahal kamu telah menimpakan musibah dua kali lipat (kepada musuh-musuhmu pada Perang Badar) kamu berkata, “Dari mana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, ‘Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.’ Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

CARA BERHIJRAH KEPADA ALLAH SWT
AGAR MENJADI PENAWAR MUSIBAH COVID-19

Hijrah di satu sisi bermakna pindah dari suatu perbuatan buruk kepada perbuatan baik, atau pindah dan meninggalkan lingkungan serta pertemanan yang buruk mencari dan berganti ke teman yang lebih baik.

Disisi lain juga bermakna suatu PERUBAHAN, yaitu setiap perubahan adalah Hijrah, dan setiap perubahan pasti ada yang suka dan tak suka, apalagi ketika BERUSAHA KELUAR DARI MUSIBAH COVID- 19, TENTU ada yang setuju dan ada yang tidak setuju atas cara-cara yang dilakukan.

Tetapi Alloh dan rasulullah sudah memberikan tuntunan dan pedoman dalam menghadapi musibah dan bencana, namun sedikit yang mengimani, dan mau menjadikan Al-quran dan hadist sebagai pedoman mengatasi Musibah dan bencana, tetapi manusia cenderung SALING MENYALAHKAN SATU SAMA LAIN atau MENDUKUNG SATU SAMA LAIN, tetapi tidak mempertimbangkan adanya unsur KEIMANAN ATAS MUSIBAH, sehingga cara-cara mengatasi musibah bisa jadi MENJAUHKAN UMAT DARI IMAN DAN ALLAH SWT.

Berikut Cara mengimani makna Hijrah untuk menjadi suatu Perubahan dan keluar dari musibah
Semua manusia Luruskan niat,karena Allah SWT.

Sebab Rasulullah sudah sabdakan:
Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; barangsiapa niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan.” (HR.Bukhari ).

Niat hijrah karena kepentingan dunia dan berharap wanita (amtsal/contoh) bisa jadi hijrah karena jabatan, karena pangkat, karena ingin dipuji dan dianggap tokoh dan ahli dalam suatu hal, ini hijrah yang salah NIAT.

Bertaubat dari masa dan dosa masa lalu

Mungkin bangsa ini dan orang-orang yang tinggal dalam suatu negeri, telah banyak berbuat dosa terhadap Alloh dan sesame manusia, maka diturunkan penyakit corona, maka bangsa ini perlu BERTAUBAT, yaitu dengan cara semua orang bertaubat berhijrah memperbaiki diri dari kesalahan dan dosa.

Kepada Allah minta ampunan dan kepada manusia minta maaf dengan tidak lagi berbuat buruk dan dzalim satu sama lain. Karena semua orang pernah berbuat salah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Setiap manusia pernah berbuat salah. Namun yang paling baik dari yang berbuat salah adalah yang mau bertaubat”. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).

Maka orang terbaik adalah bukan yang tidak pernah salah,tetapi yang bertaubat dari kesalahannya, itulah orang terbaik. Jangan berputus asa dari ampunan Allah SWT.

Senantiasa meminta ampunan setiap waktu kepada Allah, jangan berputus asa
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar: 53).

Berhijrah akan mendapatkan petunjuk Allah SWT. Dengan berhijrah, Allah akan turunkan petunjukNya, sebagaimana janji Allah SWT :
“Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk.” (QS. Maryam: 76).

Sebaliknya siapa menjauh dari Allah SWT ketika ada musibah dan tidak berhijrah kepada Allah, maka bukan petunjuk yang didapat tetapi musibah.

Perbaiki pertemanan dan persahabatan
Pernah kita mengevaluasi siapa teman saat ini? Dan evaluasi siapa orang yang tidak dijadikan teman?

Evaluasi ini penting jika ingin berhijrah, sebab bisa jadi teman yang buruk akan menjadi penghalang untuk menjadi baik, dan sebaliknya berteman dengan orang baik menjadi sebab hadirnya kebaikan dan hidayah Allah SWT.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“dari Abu Musa Rasulullah saw bersabda: Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari).

Segera menuju kepada kebaikan dan perubahan

Segerakanlah berbuat baik, dan tundalah berbuat buruk, karena kebaikan akan mendatangkan yang baik-baik,sedangkan yang buruk akan mendatang musibah dan bencana. Sebagaimana Rasulullah SAW sabdakan :

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133).

Hijrah adalah media Alloh mengubah keadaan seseorang/kaum/bangsa
Hadirnya corona sudah beberapa tahun ini, perlu suatu bangsa mengadakan PERUBAHAN dan PINDAH DARI KEBIASAAN SAAT INI, yaitu tidak ada manusia dan ahli yang bisa merubah takdir Alloh SWT atas suatu bangsa, kecuali MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH DENGAN BERIBADAH, maka PERTOLONGAN ALLAH AKAN HADIR KEPADA SUATU BANGSA YANG MENYERAH DAN MEMINTA KEPADANYA.

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11).

Siapa berhijrah dilindungi oleh Allah SWT
Ketika musibah dan bencana hadir, siapa yang berhijrah akan dilindungi oleh Allah dari bahaya corona, walau manusia lain menggangunya, sebagaimana Rasulullah sabdakan :
Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia. (HR. Ad-Dailami).

Berani meninggalkan sesuatu yang membuat terlena dan tidak maju, InsyaAllah ada ganti yang lebih baik.

Senantiasa membuat suatu rencana baik dan keluar dari hal sia-sia yang selama ini membuat terlena,sehingga lupa kepada perintah Allah SWT, Allah akan hilangkan kesedihan atas musibah apabila kembali kepada Allah SWT :
“Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang orang yang paling tinggi derajatnya jika kamu beriman” ( QS Al-Imran : 139).

Jangan bersedih, karena Allah bersama orang beriman

Alloh tidak akan meninggalkan orang beriman, selama orang beriman Tidak meninggalkan Alloh SWT. Selama musibah corona, tentu mari mengintrospeksi diri, sudah berapa lama meninggalkan masjid? Meninggalkan shalat berjemaah? Meninggalkan membaca Al-quran? Jangan sampai menunggu meninggal? Karena ajal itu tidak mengenal sebab, tetapi hadapi musibah dengan tetap menjalankan perintah Allah SWT :
“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah selalu bersama kita.” (QS At Taubah : 40).

Doakan selalu setiap kesulitan dan masalah kehidupan

Senantiasalah berdoa kepada Alloh atas musibah Corona, doakan yang baik baik kepada Alloh terutama kesehatan dan keselamatan diri, keluarga dan kaum muslimin serta bangsa ini dari bahaya musibah corona. Dan Alloh pasti mengabulkannya.
“Berdoalah kepada-Ku pastilah aku kabulkan untukmu” (QS Al Mukmin : 60).

Ketika corona belum habis dan selesai, maka mungkin kita kurang doa kepada Allah SWT, bisa jadi berharap kepada selain Allah SWT untuk menyelesaikan musibah corona ini.

Temui Alloh di penghujung tujuan hijrahmu

Siapa berhijrah karena Allah, dan mengubah keadaan diri karena Allah, maka akan menemui Allah di akhir hijrahnya, yaitu berserah diri kepada Alloh dalam setiap musibah dan bencana.
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada Nya aku bertawakal” (QS At-Taubah : 129).

Cegahlah kemungkaran dengan cara yang kita mampu

Mencegah suatu yang buruk dan mungkar adalah kewajiban, tetapi akan sulit MENCEGAH NIAT BURUK, maka dengan menyampaikan perintah Allah dan rasulullah, InsyaAllah yang sedang berniat buruk semoga menunda keburukannya dan tidak melakukannya.

Dari Abu Sa’id Al-Khudriy Ra., ia berkata,
“Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga, hendaklah mencegahnya dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman.” (HR Muslim).

Maka setiap orang pasti punya alat untuk mencegah kemungkaran, sekurang-kurangnya dan selemah imannya berdoa,dan mendoakan yang baik-baik.
SELAMAT BERHIJRAH KEPADA ALLAH SEBAGAI SOLUSI DARI MUSIBAH.

NUUN WALQOLAMI WAMA YASTHURUN.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

(Sukabumi, Jumat, 13 Agustus 2021)

Penulis merupakan seorang pendakwah, dosen, penulis dan praktisi hukum

Pos terkait