Pertemuan Antara Bupati Padang Pariaman dan Bupati Epyardi Asda Diterima Hangat oleh Tokoh Masyarakat, Ini Hasil Pembahasannya

Pertemuan Antara Bupati Padang Pariaman dan Bupati Epyardi Asda Diterima Hangat oleh Tokoh Masyarakat, Ini Hasil Pembahasannya
Pertemuan Antara Bupati Padang Pariaman dan Bupati Epyardi Asda Diterima Hangat oleh Tokoh Masyarakat, Ini Hasil Pembahasannya

TOPSUMBAR – Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, dan Bupati Solok, Epyardi Asda, berkumpul bersama masyarakat untuk berbuka puasa di kediaman Suhatri Bur di Padang Pariaman pada Rabu, 3 April 2024.

Pertemuan dua kepala daerah yang akrab ini ramai disambut oleh warga serta dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, adat, dan masyarakat.

Suhatri Bur menyatakan bahwa Epyardi Asda adalah seperti kakak bagi dirinya. Ia mengakui banyak belajar dari kepemimpinan tegas dan jujur yang ditunjukkan Epyardi Asda.

Bacaan Lainnya

“Pak Epy bukan hanya seorang yang berwibawa bagi saya, tapi juga bagi lawan politik. Saya pun pernah mengalami hal serupa, tapi pada akhirnya semua itu hanya lelah mereka sendiri,” ungkap Suhatri Bur.

Ia juga mengungkapkan bahwa kisah hidupnya bersama Epyardi Asda memiliki banyak kesamaan, terutama dalam asal usul keluarga yang sederhana.

“Kalau Pak Epy naik kuda delman, ayah saya tukang jahit. Tapi yang pasti, Pak Epy selalu tampil apa adanya, dan itulah yang saya kagumi,” tambahnya.

Di samping pertemuan dengan sahabatnya, Epyardi Asda juga ramah disambut oleh berbagai tokoh masyarakat yang hadir, termasuk tokoh adat yang berdiskusi tentang kepemimpinan tegas Epyardi Asda.

Epyardi Asda mengakui bahwa persahabatan mereka dengan Suhatri Bur telah berlangsung lama dan ia sering mendengarkan keluhan-keluhan dari sahabatnya tersebut.

“Saya sudah lama kenal dengan beliau, bahkan sejak beliau menjabat sebagai Wakil Bupati, kita sering bertukar cerita,” ujarnya.

Terkait dengan sikap tegasnya, Epyardi Asda menjelaskan bahwa itu merupakan bagian dari integritasnya yang tidak ingin berpura-pura.

“Saya tetap sabar, karena niat saya hanya untuk melayani kampung halaman. Dan jika ada yang tidak senang, itu hal yang biasa,” katanya.

Ia juga menekankan bahwa banyak perubahan yang telah ia upayakan untuk membangkitkan kembali kejayaan Kabupaten Solok, yang memang tidak mudah. Namun, dengan kerja keras bersama Solok Super Team (SST) dan dukungan masyarakat, semua rintangan dapat diatasi.

“Semua ini berkat kerja sama SST dan masyarakat,” katanya.

Epyardi Asda juga meminta doa dari masyarakat pada bulan Ramadan ini agar kesehatannya terjaga dan semangatnya dalam membangun kampung halaman tetap terjaga.

(BY)

Pos terkait