Pembinaan Calon Sekolah Adiwiyata, Membangun Keharmonisan Lingkungan di SDN 12 Tanah Garam

Pembinaan Calon Sekolah Adiwiyata, Membangun Keharmonisan Lingkungan di SDN 12 Tanah Garam

TOPSUMBAR – Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok telah memulai kegiatan pembinaan untuk Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi (CSAP) sejak 30 Januari 2024 lalu.

Kali ini, kegiatan pembinaan dilakukan di SD Negeri 12 Tanah Garam, Kecamatan Lubuk Sikarah, pada hari Senin 5 Februari 2024.

Pembinaan tersebut dipimpin oleh Sekretaris DLH, Sisvamedi, SH, MH, dengan didampingi oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Penegakan Hukum Lingkungan, Agus Susanto, SH.

Bacaan Lainnya

Penyuluh Lingkungan Nelly Amrianis, SP, Pengawas Lingkungan Hidup, Arif Ferdian, S.Si, beserta staf juga turut hadir.

Sisvamedi menjelaskan bahwa status sekolah adiwiyata merupakan suatu penghargaan yang diberikan oleh pemerintah.

Ia juga menambahkan, pembinaan akan dilakukan ke seluruh sekolah di Kota Solok, mulai dari tingkat SD hingga SMA.

Hal ini melibatkan tim pembina dari Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS), DLH, dan Dinas Pendidikan. Kegiatan ini direncanakan akan berlangsung selama dua pekan ke depan.

Enam sekolah yang ikut dalam pembinaan Sekolah Adiwiyata Provinsi antara lain SDN 01 Tanah Garam, SDN 09 PPA, SMPN 2 Kota Solok, SDN 12 Tanah Garam, SDN 05 VI Suku, dan SMPN 6 Kota Solok.

Sisvamedi menyebutkan bahwa dokumen dan tata cara pengisian kuesioner akan tetap mengikuti format yang sama seperti saat mengajukan menjadi Calon Sekolah Adiwiyata Kota/Kabupaten.

Perbedaannya hanya terletak pada bobot nilai, dengan bobot 70 untuk tingkat kabupaten dan bobot 80 untuk tingkat provinsi. Dokumen tersebut harus dilengkapi dengan dokumen pendukung.

Tiga fokus evaluasi, perencanaan, pelaksanaan gerakan dengan inovasi, kegiatan ramah lingkungan, dan pemantauan melibatkan komite sekolah, masyarakat, orang tua, dewan pendidik.

Sisvamedi berharap agar sekolah Adiwiyata dapat turut mengkampanyekan dan mempublikasikan kegiatan-kegiatannya, sehingga sekolah lain juga terinspirasi untuk melaksanakan Gerakan PBLHS.

Tujuannya adalah untuk mempengaruhi perubahan perilaku berbudaya pada semua warga sekolah.

“Sekolah seharusnya menerapkan Gerakan PBLHS kepada siswa dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya karena adanya penilaian CSAP semata,” pungkasnya.

(GRA)

Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait