Pengakuan UNESCO, WTBOS Sebagai Warisan Dunia di Sumatera Barat

TOPSUMBAR – Sumatera Barat (Sumbar) patut berbangga sebagai salah satu dari hanya lima provinsi di Indonesia yang memiliki Situs Warisan Dunia yang diakui oleh UNESCO, yaitu Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS).

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, dengan bangga menyampaikan perlunya kesadaran untuk merawat dan memanfaatkan WTBOS agar memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.

Pernyataan ini disampaikan Gubernur Mahyeldi saat membuka acara “Galanggang Arang – Anak Nagari Merayakan Warisan Dunia,” yang merupakan bentuk perayaan dan penghargaan terhadap penetapan WTBOS sebagai Situs Warisan Dunia.

Bacaan Lainnya

Acara ini dihelat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Fabriek Bloc Parupuk Tabing, Padang, pada Kamis 19 Oktober 2023.

“Galanggang Arang adalah upaya konkret untuk memperkuat status WTBOS sebagai warisan dunia. Kita harus mengaktifkan, merawat, dan memanfaatkan atribut dan properti yang diakui oleh UNESCO ini. Kegiatan ini juga perlu untuk kolaborasi dengan pihak-pihak terkait,” ujar Mahyeldi.

Gubernur Mahyeldi meyakini bahwa pemanfaatan WTBOS akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi Sumbar dan masyarakatnya.

Ia berharap bahwa Galanggang Arang dapat menjadi forum kerjasama untuk semua pemangku kepentingan dalam menggali nilai dari Cagar Budaya dan Objek Pemajuan Kebudayaan yang terdapat di sepanjang WTBOS.

Mahyeldi juga mengingatkan bahwa UNESCO telah menetapkan WTBOS sebagai Warisan Dunia pada tahun 2029. Keberadaan WTBOS melibatkan tujuh Kabupaten/Kota di Sumbar, dari Kota Sawahlunto, Kabupaten dan Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, hingga Kota Padang.

Ketujuh Kabupaten/Kota ini memiliki peran masing-masing dalam sejarah eksploitasi tambang batu bara yang merupakan tulang punggung transportasi pada masa lalu.

Bahkan, keberadaan jalur kereta api juga memberikan dampak besar bagi daerah yang dilaluinya, menciptakan stasiun-stasiun yang menjadi pusat interaksi manusia dan perdagangan.

“Kami bangga Sumbar termasuk salah satu dari lima daerah di Indonesia dengan Warisan Dunia. Terima kasih atas perhatian khusus dari Kemendikbudristek. Pemerintah Provinsi siap mendukung program kebudayaan untuk mempertahankan eksistensi WTBOS sebagai warisan dunia, juga mendukung peningkatan kunjungan wisatawan melalui program Visit Beautiful West Sumatera 2023,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. H. Muhammad Adlin Sila, Ph.D., Staf Ahli Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat dari Kemendikbud RI, mewakili Menteri Dikbud RI dalam sambutannya menyatakan bahwa WTBOS memang pantas diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.

Adlin menyampaikan bahwa Tambang Batu Bara Ombilin adalah salah satu bukti bagaimana manusia dapat mengatasi berbagai tantangan alam yang ekstrem dengan teknologi yang diciptakan.

Pada masanya, Sawahlunto adalah salah satu daerah di perbukitan, namun dapat dilalui oleh kereta api sebagai sarana transportasi. Ini merupakan sebuah kesuksesan yang luar biasa.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, juga menegaskan bahwa membangun jalur kereta api di Sumbar bukanlah tugas yang mudah.

Diperlukan teknologi tinggi, desain luar biasa untuk jalur yang melewati perbukitan dengan kemiringan ekstrem hingga 80 derajat, serta lokomotif yang dirancang khusus.

“Awalnya, saya mengira Galanggang Arang adalah tempat pembakaran, tetapi orang Minangkabau dengan bijak memberi istilah Galanggang yang berarti medan perjuangan. Dengan kata lain, Galanggang Arang adalah gerakan untuk menghidupkan semangat dan menggali potensi yang terpendam pada WTBOS,” sambung Hilman.

(adpsb/nov)

Pos terkait