Gubernur Sumatera Barat Mendorong Riset Hortikultura untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani

TOPSUMBAR – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menekankan peran vital sektor pertanian hortikultura di Sumbar sebagai pilar utama ketahanan pangan, sumber pendapatan bagi petani dan daerah, serta penyedia lapangan kerja.

Oleh karena itu, penelitian dan inovasi sangat diperlukan untuk menghasilkan varietas hortikultura unggul yang akan meningkatkan kesejahteraan petani.

Pernyataan ini disampaikan Gubernur dalam Seminar Nasional Perhimpunan Hortikultura Indonesia (PERHORTI) 2023 di Hotel Pangeran Beach Padang, Senin 9 Oktober 2023.

Bacaan Lainnya

Mahyeldi berharap, kolaborasi antar lembaga penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk menciptakan riset dan inovasi terbaik.

Mahyeldi mengatakan bahwa dengan riset dan inovasi, akan tercipta varietas hortikultura unggul yang mudah dibudidayakan dan berproduksi maksimal. Hal ini akan meningkatkan pendapatan petani dan perekonomian daerah.

Pemerintah Provinsi Sumbar telah menetapkan sektor pertanian sebagai prioritas dalam RPJMD Tahun 2021-2026. Oleh karena itu, ia memberikan apresiasi atas penyelenggaraan seminar nasional hortikultura di Sumbar, dihadiri oleh para pakar dan pemerhati hortikultura dari PERHORTI.

“Seminar ini akan membahas inovasi dalam pengembangan hortikultura unggulan. Pakar dan pemerhati hortikultura memiliki peran penting dalam memberikan ide dan gagasan inovatif untuk bersaing di pasar nasional dan global,” tambah Mahyeldi.

Mahyeldi menyoroti kontribusi sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan terhadap pertumbuhan ekonomi Sumbar, mencapai 21,20 persen menurut data BPS Sumbar tahun 2023.

“Kontribusi komoditi hortikultura sendiri mencapai 13,30 persen dari sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan,” ungkapnya.

Dari analisis produksi, komoditi seperti bawang merah, cabe keriting, kubis, terung, kentang, durian, alpukat, jengkol, petai, jeruk, dan manggis di Sumbar unggul dibandingkan provinsi lain di Sumatera. “Kita lebih unggul, oleh karena itu peran petani sangat penting,” jelasnya.

Data BPS Sumbar tahun 2019 menunjukkan bahwa sekitar 42,09 persen rumah tangga petani/nelayan di Sumbar mengembangkan komoditi hortikultura, dengan total 294.596 rumah tangga.

Produksi komoditi hortikultura unggulan Sumbar termasuk bawang merah (luas lahan panen 14 ribu ha, produksi 212 ribu ton), cabe keriting (luas panen 12 ribu ha, produksi 123 ribu ton), manggis (luas panen 122 ribu ha, produksi 20 ribu ton), dan jeruk (luas panen 30 ribu ha, produksi 374 ribu ton).

“Pemprov Sumbar mengalokasikan 10 persen dari total APBD untuk pertanian, perikanan, dan kehutanan, termasuk pengembangan komoditi hortikultura. Ini menunjukkan komitmen kami untuk pemberdayaan petani kecil,” kata Gubernur.

Upaya pemberdayaan melibatkan sektor swasta, perguruan tinggi, dan LSM. Namun, data BPS 2019 menunjukkan sekitar 60,59 persen petani Sumbar berusia di atas 45 tahun, dan sekitar 76,77 persen hanya memiliki pendidikan SMP ke bawah.

Gubernur juga menambahkan bahwa kondisi petani yang demikian membutuhkan kebijakan pembangunan yang responsif.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Sumbar dapat terus maju dalam sektor pertanian hortikultura untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan daerah secara keseluruhan.

(adpsb/nov)

Pos terkait