220 Kilometer Neraka di Ngalau Cigak, Mengungkap Tragedi Romusha dalam Pembangunan Jalur Kereta Api Maut

220 Kilometer Neraka di Ngalau Cigak, Mengungkap Tragedi Romusha dalam Pembangunan Jalur Kereta Api Maut. (Foto : Dok. Istimewa)
220 Kilometer Neraka di Ngalau Cigak, Mengungkap Tragedi Romusha dalam Pembangunan Jalur Kereta Api Maut. (Foto : Dok. Istimewa)

TOPSUMBAR – Proyek Jalur Kereta Api yang dikerjakan Jepang memiliki panjang lebih-kurang 220 kilometer dengan tempuhan Muaro Sijunjung- Pekanbaru.

Dengan melibatkan sekitar 30.000-50.000 orang yang bertugas menebang pohon dan meratakan tanah untuk tempat bantalan dan bentangan rel kereta api.

Menurut data yang dikumpulkan oleh George Duffy, sekitar 4.000 tahanan Belanda dipekerjakan sebagai romusha dalam proyek pembangunan jalur kereta api itu.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA :Hirotada Honjyo, Ungkap Misteri Megalabirin 1.400 Meter di Sebuah Kota Kecil Sumatra Barat

Lalu ada sekitar 1.000 serdadu Inggris. Sisanya, terdiri dari 200 serdadu Australia dan 15 tentara Amerika yang dijadikan romusha di jalur Pekanbaru.

Jumlah kematian sekitar 700 orang. Sebagian besar di antaranya meninggal akibat terserang wabah penyakit.

Sejatinya, jalur kereta itu sudah akan dibangun Pemerintah Belanda di negeri terjajah ini. Badan perkeretaapian milik pemerintah, Staats Spoorwegen, malah sudah membuat peta rencana pembangunannya.

Pos terkait