Kuburan Belanda, Terminal Andalas, Plaza Andalas, dari Kuburan Hingga Pusat Perbelanjaan

Terminal Andalas di Kota Padang Sumatera Barat (foto: dok. istimewa)

Sementara itu, terminal Goan Hoat, yang dulunya merupakan terminal kota, juga dirobohkan dan digantikan oleh pusat grosir. Hingga saat ini, belum ada penggantinya. Hal ini menyebabkan Kota Padang, sebagai ibukota Provinsi, tidak memiliki terminal angkutan yang memadai. Sopir angkutan kota akhirnya memilih untuk mangkal di jalan dekat bekas terminal Goan Hoat, yang tentu saja menciptakan kemacetan.

Kehilangan kedua terminal ini menimbulkan protes dari para pedagang kaki lima yang menggantungkan mata pencahariannya di sana. Mereka merasa terpinggirkan dan tidak memiliki solusi yang memadai. Alasan “Demi Pembangunan dan Keindahan Kota” selalu digunakan oleh pemerintah, tanpa memperhitungkan dampaknya pada penduduk kota yang kehilangan mata pencaharian.

BACA JUGA: Dipandu DPK Padang Panjang, Dua Warga Belanda Temukan Makam Nenek dan Jejak Sejarah Leluhur

Bacaan Lainnya

Kini, Terminal Andalas tinggal menjadi kenangan. Hanya gambar-gambar yang diambil pada bulan Juli dan Oktober 2003 yang dapat menjadi pengingat bahwa Padang pernah memiliki Terminal yang bernama “Terminal Andalas.” Pada tanggal 30 Oktober 2003, Terminal Andalas akhirnya dikosongkan dan menunggu untuk dirobohkan, meninggalkan kenangan akan masa lalu yang kini telah hilang.

(HT)

Pos terkait