Kota Padang, Jejak Kolonial dan Warisan Sejarah

Kota Padang: Jejak Kolonial dan Warisan Sejarah di Tengah Modernitas. (Foto : Dok. Istimewa)
Kota Padang: Jejak Kolonial dan Warisan Sejarah di Tengah Modernitas. (Foto : Dok. Istimewa)

Kini, di bekas lokasi monumen tersebut berdiri Jembatan Sitti Nurbaya, menghubungkan berbagai kawasan di Padang dengan panjang sekitar 156 meter di atas Sungai Batang Arau.

2. Kantor Balaikota di Jalan M.Yamin

Masih dari sumber yang sama menceritakan bahwa Gedung Balai Kota Lama Padang, dikenal di masa kolonial dengan nama Gemeentehuis Padang, merupakan ikon arsitektural Kota Padang.

Bacaan Lainnya

Berlokasi di Jalan Mohammad Yamin (dahulu Jalan Raaffweg), bangunan bersejarah ini menjadi pusat kegiatan pemerintah kota sebelum pemindahannya ke Air Pacah pada 2013.

Gedung ini, yang mulai dibangun pada 1931 dan rampung pada 1936, menelan biaya sebesar f 120.000.

Didesain oleh Thomas Karsten, arsitek terkemuka dari Amsterdam, bangunan ini mengusung gaya Art Deco, yang terlihat dari ventilasi, jendela, dan dinding yang dihiasi ornamen indah.

Fitur menarik lainnya adalah menara segi empat dengan jam dinding di tiga sisinya.

Sejarah Gedung

Pada awalnya, aktivitas pemerintahan Kota Padang pada 1906 terpusat di Kantor Asisten Residen, Kawasan Muaro.

Namun, seiring bertambahnya kebutuhan, muncul keinginan untuk memiliki gedung yang lebih representatif.

Usulan ini sempat tertunda karena keterbatasan anggaran. Tapi, dengan penurunan harga tanah pada 1928, pemerintah kota mendapat momentum untuk merealisasikan pembangunan gedung.

Akhirnya pada 1936, gedung megah ini berdiri dengan gagah dan siap dihuni.

Pos terkait