10 Kumpulan Film-film di Sumatera Barat, Terbaru hingga Film Jadul Budaya Minangkabau

0 Kumpulan Film-film di Sumatera Barat, Terbaru hingga Film Jadul yang Bertema Budaya Minangkabau.(foto: Dok istimewa)
0 Kumpulan Film-film di Sumatera Barat, Terbaru hingga Film Jadul yang Bertema Budaya Minangkabau.(foto: Dok istimewa)

6. Surau dan Silek (2017)

Berlatar tanah Minang, kisah ini berporos pada Adil (Muhammad Razi) yang ingin menjadi anak yang soleh untuk ayahnya yang telah meninggal. Adil yang hobi bersilat mencoba memenangkan kompetisi untuk membalas kekalahannya dari Hardi (Barry Cheln). Kekalahan ini membuat Adil dan kawan-kawan menyusun strategi untuk memenangkan perlombaan dibantu Rani (Randu Arini) yang diam-diam mengagumi Adil.

7. Me VS Mami (2016)

Versus Mom film Me versus Mom mengabarkan sebab hubungan antara ibu dan anak yang cukup unik mau dia diperankan oleh Cut Mini dan anak perempuan semata wayangnya.

Bergenre drama komedi, film ini berhasil menyatukan Cut Mini dan Irish Bella dalam hubungan ibu dan anak. Hubungan kedekatan ini tak lantas membuat mereka menjadi akur. Keributan selalu menghiasi hari-hari sampai pada suatu saat mereka berdua melakukan perjalanan ke Sumatera Barat untuk mengunjungi sang nenek yang sedang sakit keras.

Bacaan Lainnya

8. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013)

Film yang disutradarai oleh Sunil Soraya dan diproduseri oleh RAM Soraya diadaptasi dari sebuah novel yang berjudul sama karangan Buya Hamka film yang berlatar belakang tahun 1930-an ini.

Sukses dengan adaptasi karya Buya Hamka sebelumnya, membuat para sineas mencoba mengadaptasi karyanya yang lain. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck diperankan oleh Pevita Pearce sebagai Hayati dan Herjunot Ali sebagai Zainuddin.

Film mengisahkan sepasang kekasih yang saling mencintai namun mereka dihalangi dengan perbedaan latar belakang sosial adalah Zainuddin.

Kisah ini berporos pada dua muda-mudi yang saling mencintai namun dipisahkan adat yang kental. Zainuddin, lelaki miskin yang memiliki darah Minang dari sang ayah tidak diakui karena suku Minang menganut budaya matrilineal. Akhirnya Hayati terpaksa menikah dengan Aziz (Reza Rahardian), seorang lelaki yang lahir dari keluarga terpandang.

Film ini rilis pada tanggal 19 Desember 2013 dengan jumlah penonton mencapai satu juta 724.148 penonton.

Pos terkait