Jejak Perjuangan Buya Hamka, Dari Ulama Besar Hingga jadi Sastrawan

TOPSUMBAR – Buya Hamka, atau dikenal dengan nama lengkap Haji Abdul Malik Amrullah, adalah seorang tokoh Islam dan sastrawan tersohor dari Indonesia. Lahir pada 17 Februari 1908 di Maninjau, Sumatera Barat. Buya Hamka berpulang pada 24 Juli 1981 di Jakarta.

Buya Hamka dikenal sebagai seorang ulama besar, penulis dan pemikir yang memiliki peranan penting dalam mengembangkan paham Islam di Indonesia. Selain itu, Buya Hamka dikenal karena sumbangsihnya dalam bidang agama, sastra, pendidikan serta politik.

Buya Hamka adalah seorang anak yang tumbuh dalam lingkungan religius, ia mempelajari Islam sejak ia kecil, jejak pendidikan beliau tertoreh di sekolah-sekolah agama. Selain dari bangku sekolah, ia juga mendalami ilmu agama, dibawah bimbingan ayahnya yang juga merupakan seorang ulama.

Bacaan Lainnya

Buya Hamka menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat (SR) dan Hollandsch-Inlandsche School (HIS), kemudian melanjutkan pendidikannya di Makkah, Arab Saudi, untuk mempelajari agama Islam dengan lebih mendalam lagi.

Buya Hamka dikenal memiliki peranan penting dalam pengembangan, pengembangan pemahaman agama yang lebih kontekstual dan rasional di Indonesia, tak jarang melalui tulisannya, beliau mengajak umat Islam untuk lebih memahami ajaran agama dengan cara yang lebih berwawasan dan berakal, demi memudahkan pemahaman
masyarakat awam terhadap Islam, beliau pernah menerbitkan tafsir Al-Qur’an yang disederhanakan.

Selain memiliki peranan penting dalam penyebaran ajaran Islam, sepak terjang Buya Hamka di dunia sastra dan budaya juga patut diacungi jempol. Buya Hamka merupakan seorang penulis novel, cerpen, dan puisi.

Salah satu tulisannya yang paling terkenal adalah novel yang berjudul “Tenggelamnya Kapal Van der Wijk” dimana dalam tulisannya, bercerita tentang konflik budaya dan nilai-nilai dalam masyarakat.

Dalam tulisan Buya Hamka yang berjudul “Di bawah Lindungan Ka’bah” juga menjadi salah satu karya sastra yang sangat bernilai di Indonesia. Tak jarang Buya Hamka menyelipkan pesan-pesan moral dan agama pada para pembacanya.

Selain dikenal karena kepiawaiannya dalam dunia sastra, Buya Hamka juga merupakan seorang pendiri Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah di Jakarta pada tahun 1957, dengan semangat perjuangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia, yang dimana sekarang menjadi salah satu Institusi
pendidikan tinggi Islam terkemuka di Indonesia.

Selain perannya dalam bidang agama dan pendidikan, Buya Hamka juga terlibat dalam dunia politik. Ia pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan berkontribusi dalam pembentukan UUD 1945, konstitusi Indonesia.

Melalui perjuangan dalam berbagai bidang ini, Buya Hamka telah memberikan sumbangan penting bagi perkembangan agama, budaya, dan pendidikan di Indonesia. Ia merupakan sosok yang sangat dihormati dan diingat dalam sejarah Indonesia sebagai tokoh yang berpengaruh dan inspiratif.

(SR)

Pos terkait