Megah Seperti Kastil Kerajaan! Ini 5 Masjid di Sumatera Barat yang Terindah dan Populer dengan Arsitektur Unik hingga Viral di Media Sosial

Selain itu masjid raya Sumatera Barat ini didesain tanpa kubah. Sebagai gantinya dari kubah tersebut, atap masjid didesain bersama atap bersifat segi empat.

Pada setiap sudut atap menjulang ke langit layaknya Rumah Gadang. Meski secara sekilas bentuknya mirip dengan wujud gonjong Rumah Gadang, namun berasal dari 4 sudut berikut adalah mencerminkan 4 kabilah Quraisy yang memegang kain untuk memindahkan batu hajar aswad.

Masjid yang terletak di pusat Kota Padang ini bisa menampung 5 ribu sampai 6 ribu jamaah.

Bacaan Lainnya

2. Masjid Tuo Kayu Jao

Masjid ini merupakan bukti peristiwa pertumbuhan syiar agama Islam di Solok. Masjid berdiri sejak abad ke-16 dan sekaligus jadi tidak benar satu masjid tertua yang ada di Indonesia.

Masjid Tuo Kayu Jao termasuk merupakan tidak benar satu cagar budaya di Sumatra Barat yang diawasi oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.

Masjid ini telah lebih dari satu kali mengalami pemugaran, seperti pemugaran tidak benar satu tiang dan penggantian atap ijuk yang lama dengan yang baru gara-gara telah lapuk. Meskipun telah lebih dari satu kali dipugar, keaslian masjid ini tetap tetap dipertahankan.

Masjid ini miliki arsitektur perpaduan Islam dan corak Minangkabau yang kental. Atap masjid terbuat berasal dari ijuk dengan permukaan sedikit cekung, tengah anggota mihrab berupa gonjong, seperti tempat tinggal gadang. Jumlah jendela sebanyak tiga belas, menandakan kuantitas rukun Sholat.

Masjid yang tercatat telah berdiri sejak tahun 1599 ini merupakan masjid tertua di Kabupaten Solok dan tertua ke dua di Indonesia yang tetap berdiri hingga pas ini.

Saat ini tak hanya digunakan untuk aktivitas ibadah umat Islam, masjid satu lantai ini termasuk digunakan sebagai fasilitas pendidikan agama bagi masyarakat, lebih-lebih telah jadi tidak benar satu energi tarik wisata populer di Sumatra Barat khususnya di Kabupaten Solok.

3. Masjid Raya Bayur Tanjung Raya Agam

Masjid Raya Bayur terdapat di Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Pada awal tahun 2000 penduduk setempat mengusahakan merenovasi Masjid Raya Bayur secara menyeluruh.

Masjid ini nampak megah ketika dijalankan renovasi besar-besaran yang mengubah desain arsitektur yang terinspirasi berasal dari arsitektur pagoda Thailand yang digabungkan bersama desain ciri khas minang yaitu susunan atap runcing mengikuti pola atap tempat tinggal gadang.

Gasan-gagasan tersebut timbul berasal dari Datuak Hakim Tantawi Pengusaha di Jakarta (Sumando orang Bayur) dan di dukung oleh Bachtiar Chamsyah selaku Perantau Bayur di Jakarta yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Sosial pada era pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

Arsitektur masjid ini menggabungkan bentuk pagoda yang tersedia di Thailand dan bentuk atap gonjong yang tersedia pada tempat tinggal normalitas Minangkabau (Rumah Gadang).

Perpaduan tersebut bisa diamati pada menara kecil yang terdapat pada empat sudut atap bangunan utama. Sementara susunan atap dirancang mengikuti pola bangunan tempat tinggal panggung bersama atap bersusun tiga.

Awal didirikan, masjid ini punya desain yang biasa saja. Terletak di Jalan Raya yang menghubungkan kota Lubuk Basung dan Bukittinggi, masjid ini tidak pernah sepi pengunjung yang melintasi tempat ini.

Keindahan masjid ini menjadi makin tambah yang tersedia menara kecil yang terdapat di tiap-tiap sudut atap bangunan utama. Jika kamu melalui jalan ini jangan lupa datang di masjid yang satu ini.

Pos terkait