17 Kebaikan Untuk Pembaca Alquran Dibandingkan Mempelajari dan Mengajarkan

Kajian Jumat Oleh : Amri Zakar Mangkuto Malin, SH, M.Kn

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Pembaca Topsumbar.co.id yang berbahagia, tentunya akhir-akhir ini banyak menjamur sekolah atau pesantren tahfizh qur’an dan kegiatan tahfizh quran di lingkungan pendidikan agama dan umum, hal ini suatu kebaikan buat umat islam, dan kita patut bersyukur kepada Alloh SWT.

Bacaan Lainnya

Pada kajian kali ini kita akan membahas tentang 17 KEBAIKAN PEMBACA ALQURAN, dibandingkan Mempelajari dan Mengajarkan, sebab mempelajari alquran dan mengajarkan belum tentu PEMBACA ALQURAN, tetapi  sedikit membaca lebih banyak mengedepankan teori-teori dan pendapat.

Namun sering kita mendengar adanya AKHLAK YANG KURANG BAIK dari yang membaca alquran, belajar alquran bahkan dari yang mengajarkan alquran?

Semestinya membaca dan belajar alquran dapat menumbuhkembangkan akhlak alkarimah, ini perlu menjadi bahan kajian dan penelitian untuk pembentukan karakter dan nilai-nilai akhlak yang baik bagi generasi yang beriman dan bertaqwa dikemudian hari.

DILARANG BERTERIAK-TERIAK, MENYAWER DAN MEMBACA ALQURAN DENGAN IRAMA SEPERTI NYANYIAN YANG TIDAK KHUSU’ DAN TAWADHU’

SEPERTI PEMBACA ALQURAN LEWAT YUOTUBE DENGAN IRAMA SEPERTI NYANYIAN YANG DIPERAGAKAN DENGAN CARA-CARA YANG TIDAK TAWADHU’ DAN KHUSU’.

PADAHAL MEMBACA ALQURAN ITU IBADAH BUKAN BERNYANYI APALAGI HOBBY, YANG LEBIH IRONIS  LAGI DISAWER SAMBIL BERSORAK SORAI SEHINGGA HILANG KHIDMAT MEMBACA ALQURAN.

Kondisi tersebut TIDAK SESUAI DENGAN PERINTAH ALLOH SWT DALAM MEMBACA ALQURAN, SEBAB KETIKA ALQURAN DIBACA DENGARKAN, TENTU HAL INI ADA NILAI-NILAI YANG TIDAK HADIR DALAM DIRI ORANG BERIMAN.

وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Artinya:  “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat”. (Surat al a’raf 204).

Pada ayat lain : ”Dan dalam Al-Qur`an disebutkan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk membaca Al-Qur`an dengan tartil, “Dan bacalah Al-Qur`an dengan setartil-tartilnya.” (Al-Muzzammil: 4).

Membaca alquran dengan TARTIL ( jelas tajwid, makharijul huruf, pashehah, adab dan iramanya yang sesuai dengan kandungan ayat, jangan sampai ayat berdoa dibaca seperti orang berteriak-teriak).

Tentunya dengan cara-cara berteriak, menyawer dan irama seperti nyanyian ini bertentangan dengan ketentuan Alloh SWT dalam membaca alquran.

RENDAHKAN SUARA  KETIKA MEMBACA ALQURAN KARENA  SEBAGIAN ISI AYAT ADALAH DOA

Di ayat lain Alloh SWT firmankan Artinya: “…. dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (QS. Al-Hijr: 88).
خَلَقَ ٱلَّذِى رَبِّكَ بِٱسْمِ ٱقْرَأْ

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan

Dalam Al Qur’an surat  Al – A’raf ayat 55, Allah SWT berfirman yang artinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.”

Hal ini ini tercantum dalam alquran: Artinya: “Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (surat Al-A’raf Ayat 204).

Dan dari an-Nu’man ibn Basyir, Rasulullah SAW bersabda: Artinya: Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihaqi).

Maka ketika membaca alquran WAJIB RENDAHKAN SUARA JANGAN MELEBIHI SUARA ORANG YANG MEMBACA ALQURAN dan pembacanya mestilah ORANG YANG LEBIH TAKUT KEPADA ALLOH JANGAN SEPERTI BERMAIN-MAIN BAGAIKAN SEORANG PENYANYI YANG MELANTUNKAN SYAIR-SYAIR.

KEUTAMAAN PEMBACA ALQURAN DIBANDING YANG MEMPELAJARI DAN MENGAJARKANNYA

Hal ini dijelaskan oleh Rasullulah SAW: “Sebaik baiknya manusia adalah yang membaca dan mempelajari Alquran serta mengajarkannya pada orang lain.” (HR.Bukhari)”

Dan dari Usman bin ‘Affān -raḍiyallāhu ‘anhu- meriwayatkan dari Nabi -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam-, bahwa beliau bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang membaca alquran, mempelajari Al-Qur`ān dan mengajarkannya.” (HR Bukhari).

Sering terjadi dengan sibuk belajar tafsir dan kitab sehingga LUPA MEMBACA ALQURAN ITU SENDIRI, sebab kitab-kitab karangan manusia sama dengan tulisan Bahasa Indonesia hanya menggunakan BAHASA ARAB, dan demikian juga dengan PENGAJAR ALQURAN tentu HARUS LEBIH BANYAK DAN SERING MEMBACA ALQURAN dibandingkan pembelajar, karenanya KEDUDUKAN PEMBACA ALQURAN LEBIH TINGGI DERAJATNYA DARI YANG MENGAJARKAN.

KEUTAMAAN BAGI PEMBACA ALQURAN

Pertama :
DIBERI PAHALA DAN ANUGRAH YANG TAK BERHINGGA

Firman Alloh SWT artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu MEMBACA KITAB ALLAH dan mengerjakan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka PAHALA mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”.( Qs Faathir:29-30).

Kedua :
KESEHARIANNYA BERSAMA MALAIKAT

Sebagaimana Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,  “Orang yang pandai membaca Al-Qur`an, dia bersama para malaikat yang mulia dan patuh. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dengan terbata-bata dan berat melafalkannya, maka dia mendapat dua pahala.” (Muttafaq Alaih).

Dari Aisyah RA, berkata; bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim);

Ketiga :
HIDUPNYA DIPENUHI CAHAYA DAN PETUNJUK KETIKA DIBACA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH

Sebagaimana firman Alloh SWT: Artinya: ”Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah dan Al Qur’an sesungguhnya ia adalah cahaya kegelapan, petunjuk di siang hari maka bacalah dengan sungguh-sungguh.” (HR. Baihaqi).

Keempat :
ALQURAN OBAT PENAWAR SAKIT DAN RAHMAT BAGI PEMBACANYA

Sebagaimana firman Alloh SWT: Artinya: “Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang jadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang yang zalim selain kerugian.” (Q.S Al Isra: 82).

Kelima :
DENGARKAN BACAAN ALQURAN SEPERTI RASULULLAH SAMPAI MENETESKAN AIR MATA KARENA MENDENGAR BACAAN ALQURAN

Dari Abdullah bin Masud RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadaku: Bacakan Alquran kepadaku. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, aku harus membacakan Alquran kepada baginda, sedangkan kepada bagindalah Alquran diturunkan? Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya aku senang bila mendengarkan dari orang selainku. Kemudian aku membaca surat An-Nisa’. Ketika sampai pada ayat yang berbunyi: {Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (umatmu).} Aku angkat kepalaku atau secara mendadak ada seseorang berada di sampingku. Dan ketika aku angkat kepalaku, aku melihat beliau mencucurkan air mata. (HRMuslim).

Rasulullah menangis mendengarkan ayat alquran sementara orang beriman hari ini BERTERIAK-TERIAK DAN HIRUK PIKUK SEPERTI MENDENGAR KONSER MUSIK?

Keenam :
SETIAP HURUF ALQURAN YANG DIBACA AKAN MENDAPATKAN PAHALA DAN KEBAIKAN YANG SEMISAL DENGANNYA

Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran) maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf.” (HR At-Tirmidzi).

Ketujuh :
ORANGTUA DARI ANAK PEMBACA ALQURAN AKAN DIBERI MAHKOTA YANG BERSINAR DIHARI KIAMAT

Hal ini sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW. “Siapa saja membaca Al-Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orangtuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya dan sinarnya bagaikan sinar matahari” (HR. Hakim).

Dan karenanya Rasulullah SAW. memerintahkan Abdullah bin Umar agar mengkhatamkan Al Quran seminggu sekali (HR Ahmad).

Kedelapan :
MEMBACA ALQURAN LEBIH BAIK DARI PADA DZIKIR LAINNYA

Dari Abu Sa’id dari Rasulullah SAW bersabda Artinya: Allah berfirman, “Siapa saja yang disibukkan oleh membaca Al-Qur’an, hingga tak sempat dzikir yang lain kepada-Ku dan meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya balasan terbaik orang-orang yang meminta. Ingatlah, keutamaan Al-Qur’an atas kalimat-kalimat yang lain seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya,” (HR. Al-Baihaqi).

Pada sebagian tempat ORANG LEBIH SIBUK BERZIKIR DENGAN BACAAN TERTENTU, ATAU NYANYIAN BERBAHASA ARAB SEMENTARA ADA AMALAN YANG LEBIH UTAMA YAITU MEMBACA ALQURAN TETAPI ENGGAN MEMBACA ALQURAN DAN LEBIH SUKA MEMBACA SENANDUNG NYANYIAN BERBAHASA ARAB.

Kesembilan :
ALQURAN AKAN DATANG MEMBERI SYAFAAT KEPADA YANG MEMBACA ALQURAN DI HARI KIAMAT KARENA ALQURAN ITU MAHKLUK ALLOH bukan CIPTAAN MANUSIA.

Berdasarkan hadist dari Abu Umamah al-Bahili:  Artinya, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Bacalah Al-Qur’an. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya,” (HR. Ahmad).

Bacalah Al-Qur’an karena dia akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya.” (Riwayat Muslim).

Kesepuluh :
PEMBACA ALQURAN YANG MASIH TERBATA-BATA BELUM LANCAR TETAP MENDAPATKAN PAHALA

Rasulullah bersabda, “Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim).

Kesebelas :
MAJELIS PEMBACA ALQURAN AKAN MENDAPATKAN KETENANGAN, RAHMAT, DAN DIKELILINGI OLEH PARA MALAIKAT

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW. bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid), untuk membaca Al-Qur’an dan mempelajarinya, kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dan mereka dilingkupi rahmat Allah, para malaikat akan mengelilingi mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan makhluk-Nya yang berada  didekatNya Para malaikat” (HR Muslim).

Kedua Belas :
PEMBACA ALQURAN DICINTAI OLEH ALLOH SWT

Dalam hadis dari Ibnu Abbas RA, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah SAW “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.” (HR. Tirmidzi).

Ketiga Belas :
PERUMPAMAAN PEMBACA ALQURAN MENEBARKAN BAU HARUM DAN RASA BUAH YANG ENAK

Sebagaimana hadist: “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti raihanah yang baunya harum sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti hanzhalah yang tidak berbau sedang rasanya pahit.” (Riwayat Bukhari & Muslim).

Keempat Belas :
ALLOH MENGANGKAT DERAJAD PEMBACA ALQURAN MENJADI LEBIH BAIK, BAIK DISISI MANUSIA MAUPUN DISISI ALLOH SWT

Sebagaimana “Sesungguhnya Allah SWT mengangkat derajat beberapa golongan manusia dengan kalam ini dan merendahkan derajat golongan lainnya.” (Riwayat Bukhari & Muslim).

Kelima Belas :
BOLEH IRI TERHADAP KETAATAN PEMBACA ALQURAN UNTUK TUJUAN BISA MENIRU KEBAIKANNYA MEMBACA ALQURAN BUKAN UNTUK TUJUAN KEMUDARATAN

Sebagaimana hadist: “Tidak bisa iri hati, kecuali kepada dua seperti orang: yaitu orang lelaki yang diberi Allah SWT pengetahuan tentang Al-Qur’an dan diamalkannya sepanjang malam dan siang; dan orang lelaki yang dianugerahi Allah SWT harta, kemudian dia menafkahkannya sepanjang malam dan siang.” (Riwayat Bukhari & Muslim)

Keenam Belas :
KEBAIKAN BAGI YANG MENGAMALKAN ALQURAN YAITU MEMBACA DAN MENGAMALKAN ISI ALQURAN

(bukan mengkaji sebatas teori akademis tanpa ada diamalkan)

Rasulullah SAW bersabda, Allah berfirman: “Barang siapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya sebaik-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah atas makhluk-Nya” (Riwayat Tirmidzi).

Ketujuh Belas :
TUBUH PEMBACA ALQURAN AKAN KOKOH DAN KUAT

Hal ini diambil dari hadist yang menyebutkan Tubuh yang tidak ada alquran akan roboh dan rapuh, maka bermakna sebaliknya yang ada ayat alquran dalam rongganya akan kuat: “Sesungguhnya orang yang tidak terdapat dalam rongga badannya sesuatu dari Al-Qur’an adalah seperti rumah yang roboh.” (Riwayat Tirmidzi).

Kekokohan tubuh pembaca alquran akan terletak pada AKHIR AYAT YANG DIBACANYA sebagaimana hadist: “Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an, bacalah dan naiklah serta bacalah dengan tartil seperti engkau membacanya di dunia karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (Riwayat Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’I).

Dengan keutamaan pembaca alquran tersebut di atas marilah kita merubah paradigma bahwa MEMBACA ALQURAN JAUH LEBIH UTAMA dibandingkan dari mengkaji, membaca kitab, membaca senandung berbahasa arab dan bagi yang mengajarkan alquran WAJIB LEBIH DULU MEMBACA ALQURAN setiap waktu apabila menjadi PENGAJAR ALQURAN.

Sehingga generasi penerus lebih GEMAR MEMBACA ALQURAN untuk kepentingan IBADAH bukan kepentingan VIRAL DIMEDIA SOSIAL, TANPIL DIBERBAGAI MTQ DAN ACARA karena alquran bukan untuk DIPERTONTONKAN ATAU DIPENTASKAN tetapi kitab suci kalam Alloh untuk MENJADI IBADAH bagi pembaca dan pendengarnya.

Jangan sampai alquran disamakan dengan lantunan MUSIK DAN SENI TARIK SUARA LAINNYA, sebab seni membaca hanyalah bagian dari penambah keindahan bacaan agar enak didengar.

JANGAN MENJADI HAL TUJUAN UTAMA DALAM MEMBACA ALQURAN. BELUM TENTU YANG BAGUS SUARANYA MEMBACA ALQURAN LEBIH BAIK DARIPADA YANG SUARANYA KURANG BAGUS.

Hal ini perlu menjadi perhatian orang beriman, bahwa HIASAN SUARA DENGAN IRAMA adalah bagian memperindah bacaan, jika dalam suatu MTQ misalnya bobot skor nilai Tajwid dan adab jauh lebih tinggi daripada irama/seni membaca kecuali kehendak penyelenggara MENJADIKAN IRAMA LEBIH TINGGI NILAI SKORNYA.

IRAMA/LAGU/LANGGAM MEMBACA ALQURAN ADALAH HIASAN SEPERTI NADA LAGU YANG INDAH
Sebagaimana hadist Al-Bara’ bin Azib RA berkata: “Aku mendengar Nabi SAW membaca surat At-Tin pada salat Isya, dan aku tidak pernah mendengar seorang pun yang lebih indah suara atau bacaannya daripada beliau.” (HR Bukhari).

Ibnu Hibban dan lain-lainnya menyebutkan dalam sabda Rasulullah SAW:
زينوا القرآن بأصواتكم
“Hiasilah Al-Qur’an dengan suara kalian.” (Diriwayatkan Ahmad dan Abu Daud).

Dalam lafazh Ad-Darimy disebutkan, “Baguskanlah Al-Qur’an dengan suara kalian, karena suara yang bagus itu menambah kebagusan Al-Qur’an.” Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Hiasilah Al-Qur’an dengan suara kalian.” (Diriwayatkan Ahmad dan Abu Daud).

Bahkan Rasulullah SAW sabdakan: “Bukan termasuk golongan kami yang tidak berlagu dengan Al-Qur’an” (Ditakhrij Muslim).

Sebagai contoh dalam hadist: “Begitu pula dengan perkataan Abu Musa kepada Nabi Sallalllahu Alaihi wa Sallam, “Sekiranya aku tahu engkau mendengarkan bacaanku, tentu aku akan membaguskan suaraku sedemikian rupa.”(Diriwayatkan Al-Bukhary dan Muslim).

Dengan demikian marilah kita membaca alquran setelah kita pelajari jangan mempelajari alquran dibaca ketika MTQ, atau rekaman di media sosial untuk penampilan bacaan dan sebagainya serta JANGAN MEMBACAKAN ALQURAN DISEMBARANG TEMPAT, tetapi bacalah alquran ditempat yang ditentukan seperti di rumah, di masjid dan sebagainya, agar hati menjadi tentram dan tenang.

Dengan bacaan alquran sebagaimana firman Alloh SWT: “Orang orang yang beriman akan memiliki hati yanag tenang dan tenteram jika selalau ingta denagn Allah SWT, maka ingatlah karena hanya dengan mengingatnya Allahlah, hatimu menjadi tenteram.” (Surat Arra’d ayat 28).

NUUN WALQOLAMI WAMA YASTHURUN.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

(Sukabumi, Jumat, 7 Juli 2023)

Penulis merupakan seorang pendakwah, dosen, penulis buku dan praktisi hukum

Pos terkait