Pemko Bukittinggi Dukung Tradisi Adat Daerah Dalam Perayaan Khatam Al Qur’an

Topsumbar – Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi, Sumatera Barat mendukung kegiatan Alek Nagari atau tradisi adat daerah setempat dalam merayakan anak-anak selepas menyelesaikan belajar mengaji Al Quran.

Alek Nagari pawai Khatam Al Quran ke-27 di Masjid Baiturrahman, kampung Bantodarano, Kelurahan Campago Guguk Bulek berlangsung meriah,

Kegiatan dibuka oleh Wakil Walikota Bukittinggi, H. Marfendi Maad dan dilepas bersama pejabat pemerintahan dan tokoh adat serta tokoh agama daerah setempat, pada Minggu (04/05/2022).

Bacaan Lainnya

Wakil Walikota Bukittinggi, H. Marfendi Maad pada sambutanya mengatakan, Tradisi seperti ini Harus dipertahankan tradisi adat di Bukittinggi dan Minangkabau telah lama dikenal unik, ada arak-arakan dengan kuda, bendi, diiringi kaum ibu memikul junjungan di atas kepala, lengkap dihiasi hiburan tambua tansa dan drumband, meriah,” ucap marfendi

“Dalam catatan kami, tradisi Alek Nagari Khatam Al Quran di Bukittinggi sudah berlangsung lebih dari seratus tahun, artinya sudah mendarah daging bagi Pasukuan Kurai sebagai penduduk asli bahkan sebelum kemerdekaan,” kata dia.

Marfendi berharap peserta Khatam tidak berhenti belajar Al Quran setelah Alek Nagari, namun terus dilanjutkan sebagai bekal prestasi.

“Sebagai bekal prestasi di dunia dan akhirat, anak penghafal Al Quran diberikan kemudahan akses pendidikan hingga perguruan tinggi, sementara di akhirat anak ini akan memasang mahkota untuk orangtuanya,” lanjut marfendi

“Tradisi adat ini diharapkan juga mampu menarik semangat anak kemenakan di Bukittinggi untuk selalu menegakkan nilai agama atau imarah masjid yaitu memakmurkan memeriahkan masjid dengan kebaikan.

Ia mengatakan sesuai dengan sebutannya, Alek Nagari juga melibatkan unsur tokoh adat dalam melestarikan budaya Minangkabau sesuai falsafah hidupnya.

“Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, adat berpegang ke agama dan agama berpegang pada Al Quran, inilah falsafah Minangkabau, apresiasi ke seluruh Ninik Mamak Penghulu Adat yang menanamkan sejak usia dini pada anak,” marfendi mengakhiri.

Selain menamatkan pendidikan baca tulis Al Quran, Masjid Baiturrahman juga merayakan kelulusan siswa penghafal Al Quran dalam program Tahfiz di masjid setempat.

Sementara itu,Ketua Panitia Khatam Al Qur’an, Zil Andri mengatakan, Anak kemenakan kami setelah tamat di Taman Pendidikan Al Quran (TPQ), langsung dilanjutkan ke program tahfiz, biayanya gratis, mereka belajar pada malam hari hingga mereka terbiasa meramaikan masjid.

(Ja)

Pos terkait