Salat Sunnat Wudhuk Terbaik di Rumah dan Keutamaan Wudhuk

Kajian Jumat Oleh : Amri Zakar Mangkuto Malin, SH, M.Kn

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Kaum muslimin rahimakumullah.

Bacaan Lainnya

Pembaca Topsumbar.co.id yang dirahmati Alloh SWT.

Marilah kita bersyukur kepada Alloh dalam setiap urusan, dengan mengawali setiap urusan yang baik dengan bismillah dan menyudahi dengan  mengucapkan Alhamdulillah.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan ucapan allohummasholli a’la Muhammad waala a’li Muhammad. Semoga atas selawat itu terlimpah syafaat Rasulullah di hari kiamat.

Wudhuk adalah salah satu cara BERSUCI, suci tidak sama dengan bersih, untuk membersihkan diri dapat dengan mandi, sedangkan bersuci hanya dapat dengan berwudhuk. Dan semakin luas anggota tubuh dibasahi air wudhuk semakin bagus, karena Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda, “Tak akan diterima salatnya orang yang ber-hadats sampai ia berwudhu’” . (HR. Al-Bukhori, dan Muslim).

Pada hadist ini menyebutkan wudhuk adalah media untuk bersuci dari hadast (BUKAN KOTORAN YANG MELEKAT PADA PISIK BADAN, TETAPI KOTORAN YANG MELEKAT PADA PERBUATAN ANGGOTA TUBUH, misal bersetubuh, keluar air mani dan buang angin). Untuk materi mandi junub telah dibahas pda kajian sebelumnya.

SALAT SUNNAT TERBAIK ADALAH DIRUMAH MASING-MASING

Sebagai mukmin perlu mengetahui dimana tempat salat sunnat terbaik, yaitu dirumah, sebagaimana hadist
عَنْ زَيْدٍ بْنِ ثَابِتٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( صَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِي بُيُوتِكُمْ ، فَإنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ المَرْءِ في بَيْتِهِ إِلاَّ المَكْتُوبَةَ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salatlah kalian, wahai manusia, di rumah-rumah kalian, karena sebaik-baiknya salat adalah salat seseorang di rumahnya, kecuali salat wajib.” [HR. Bukhari dan Muslim].

JADIKANLAH RUMAH SEBAGAI MASJID, JANGAN JADIKAN SEBAGAI KUBURAN

Jika kita salat di rumah itu menjadikan rumah sebagai masjid, tetapi jika tidak salat maka itu rumah hanya untuk tidur (ibarat untuk kuburan), sebagaimana hadist
وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( اِجْعَلُوا مِنْ صَلاَتِكُمْ فِي بُيُوتِكُمْ ، وَلاَ تَتَّخِذُوْهَا قُبُوْراً )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jadikanlah salat kalian di rumah kalian, dan janganlah kalian menjadikan rumah kalian seperti kuburan.” (Muttafaqun ‘alaih). [HR. Bukhari dan Muslim].

SALAT WAJIB DI MASJID DAN SALAT SUNNAT DIRUMAH

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian telah melakukan salatnya di masjid, maka jadikanlah untuk rumahnya bagian dari salatnya. Karena Allah menjadikan kebaikan di rumahnya dari salatnya.” (HR. Muslim).

“Salat seseorang yang paling utama adalah di rumahnya kecuali salat wajib”.(HR Bukhari).

KEUTAMAAN SALAT  WUDHUK DIRUMAH

Pertama
SEBAGAI CAHAYA DAN HIDAYAH BAGI RUMAH DIPENUHI HIDAYAH ALLOH SWT

Sahabat Umar bin Al-Khaththab pernah mengatakan,  “Salat seseorang di rumahnya adalah cahaya,maka hiasilah rumah kalian dengannya.” (HR. Al-Bukhari).

Kedua
DISEDIAKAN SYORGA

Pada hadist nabi disebutkan bahwa: ”Tidaklah seorang muslim berwudhuk lalu menyempurnakan wudhuknya dan salat 2 rakaat (salat sunnah wudhuk) dengan hati dan wajahnya kecuali wajib baginya surga,” (HR Muslim).

Hadist dari Abu Hurairah berikut:

Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Nabi SAW berkata, kepada Bilal radliallahu ‘anhu ketika salat Fajar (Shubuh): “Wahai Bilal, ceritakan kepadaku amal yang paling utama yang sudah kamu amalkan dalam Islam, sebab aku mendengar di hadapanku suara sandalmu dalam surga”. Bilal berkata; “Tidak ada amal yang utama yang aku sudah amalkan kecuali bahwa jika aku bersuci (berwudhuk) pada suatu kesempatan malam ataupun siang melainkan aku selalu salat dengan wudhuk tersebut, berupa salat yang telah dtetapkan kepadaku” (HR Muttafaq alaih).

Ketiga
MENJADI MUKMIN YANG SEMPURNA

Nabi SAW bersabda: “Beristiqamahlah kalian dan sekali-kali kalian tidak akan mampu (melakukan seluruh amal). Ketahuilah, sesungguhnya amalan kalian yang paling baik adalah salat. Tidak ada yang menjaga wudhuk melainkan ia adalah seorang mukmin (yang sempurna).” (HR. Ibnu Majah).

Keempat
ALLOH MENGAMPUNI DOSA-DOSANYA

Dari Humran mantan budak Utsman, dia berkata, “Saya mendengar Utsman bin Affan -sedangkan dia di halaman masjid-, lalu muadzdzin mendatanginya ketika Ashar, lalu dia meminta air wudluk, lalu berwudluk, kemudian berkata, ‘Demi Allah, sungguh aku akan menceritakan kepada kalian suatu hadits, kalau bukan karena suatu ayat dalam Kitabullah niscaya aku tidak akan menceritakannya kepada kalian. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang laki-laki muslim berwudluk, lalu memperbagus wudhuknya, lalu melakukan salat, melainkan pasti Allah mengampuni dosanya antara dia dan salat sesudahnya’.(Diriwayatkan Muslim).

Kelima
DIBUKAKAKAN SEMUA PINTU SYORGA UNTUKNYA

Dari Uqbah bin Amir dia berkata, “Dahulu kami menggembala unta, lalu datanglah malam, maka aku mengistirahatkannya dengan memberikan makan malam. Lalu aku mendapati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri berbicara kepada manusia. Dan dari sebagian sabdanya yang aku dengar adalah: ‘Tidaklah seorang muslim berwudhuk lalu menyempurnakan wudhuknya, kemudian mendirikan salat dua rakaat dengan menghadapkan hati dan wajahnya, kecuali surga wajib diberikan kepadanya.” Uqbah berkata, ‘Maka aku berkata, ‘Alangkah baiknya ini, ‘ tiba-tiba seorang pembicara di depanku berkata, ‘Yang sebelumnya adalah lebih bagus’. Saat aku lihat, ternyata dia adalah Umar.’ Uqbah lalu berkata, ‘Sesungguhnya aku telah melihatmu datang barusan.” Umar lalu menyebutkan, “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhuk, lalu menyampaikan wudhuknya atau menyempurnakan wudhuknya kemudian dia bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya melainkan pintu surga yang delapan akan dibukakan untuknya. Dia masuk dari pintu manapun yang dia kehendaki. (HR Muslim).

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ – أَوْ فَيُسْبِغُ – الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ

Tidaklah salah seorang diantara kalian yang berwudhuk lalu ia sempurnakan wudhuknya kemudian ia mengucapkan “Asyhadu al-laa ilaaha illalloh, wa anna muhammadan ‘abduhu warosuuluh” melainkan dibukakan baginya delapan pintu surga yang bisa ia masuki dari mana yang ia inginkan.[HR. Muslim ].

Keenam
DIBANGKITKAN DI HARI KIAMAT DENGAN WAJAH BERSERI-SERI

إِنَّ أُمَّتِي يُدْعَوْنَ يَوْمَ القِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الوُضُوءِ، فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ

Sesungguhnya umatku akan dipanggil di hari kiamat dengan wajah bersinar berseri-seri karena bekas air wudhuk, maka barang siapa diantara kalian yang mampu memanjangkan cahaya wajahnya maka lakukanlah [HR. Bukhari ].

Ketujuh
DILEBUR DOSA-DOSANYA

Barang siapa yang menyempurnakan wudhuk sebagaimana yang Allah perintahkan maka salat-salat wajib yang ia kerjakan adalah pelebur dosa diantara salat-salat tersebut
[HR. Muslim : 231].

Dan Barang siapa yang berwudhuk dengan bagus maka gugurlah kesalahan-kesalahannya dari badannya hingga gugur keluar dari bawah kuku-kukunya.[HR. Muslim ].

Pada hadist lain disebutkan bahwa:

Tidaklah salah seorang dari kalian yang menyempurnakan wudhuk, lalu ia berkumur dan menghirup air ke dalam hidung lalu menghembuskannya kecuali leburlah dosa-dosa dari wajahnya, bibirnya dan hidungnya. Kemudian apabila ia membasuh wajahnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah, niscaya leburlah dosa-dosa yang ada di wajahnya bersama air dari ujung-ujung jenggotnya.
Dan tidaklah ia membasuh kepalanya kecuali dosa-dosa di kepalanya ikut lebur bersama air dari ujung-ujung rambutnya.
Dan tidaklah ia membasuh kedua kakinya hingga mata kaki kecuali dosa-dosa kedua kakinya juga ikut lebur bersama air dari jari-jari kakinya.
Dan apabila ia berdiri melaksanakan salat lalu memuji Allah serta menyanjung-Nya dan juga memujinya dengan sesuatu yang memang Dialah yang berhak atas pujian tersebut lalu ia fokuskan hatinya semata-mata untuk Allah, maka niscaya ia akan terbebas dari dosa-dosanya sebagaimana hari ia dilahirkan oleh ibunya. [HR. Muslim ].

Kedelapan
MELEPASKAN IKATAN SYETAN DARI TUBUH

Hadist Nabi SAW menyebutkan: ”Syetan mengikat tengkuk kepala salah seorang diantara kalian ketika tidur dengan tiga ikatan dan ketika syetan itu mengikatnya ia mengatakan bahwa malam masih sangat panjang (maka tidurlah terus dengan nyenyak). Lalu apabila ia bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian ia berwudhuk maka lepaslah ikatan yang lain. Apabila ia melaksanakan salat maka lepaslah satu ikatan lagi. Maka pada pagi harinya ia akan merasakan semangat dan kesegaran jiwa. Namun, apabila ia tidak melakukan hal itu maka ia akan merasa tidak segar dan bermalas-malasan.[HR. Bukhari ].

Kesembilan
WUDHUK SETENGAH DARI KEIMANAN
الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ
Bersuci adalah setengah dari keimanan [HR. Muslim ] dan “Bersuci (wudhu’) adalah separuh iman. Alhamdulillah akan memenuhi mizan (timbangan). Subhanallah wal hamdulillah akan memenuhi antara langit dan bumi. Salat adalah cahaya. Shodaqoh adalah tanda. Kesabaran adalah sinar. Al-Qur’an adalah hujjah (pembela) bagimu atau hujatan atasmu. Setiap orang keluar di waktu pagi; maka ada yang menjual dirinya, lalu membebaskannya atau membinasakannya”. [Muslim).

Kesepuluh
DIANGKAT DERAJAT DISISI ALLOH SWT

Nabi SAW bersabda: “Maukah kalian aku tunjukkan pada suatu amalan agar Allah hapuskan dosa-dosa dan Allah angkat derajatnya? Para sahabat berkata : “Tentu wahai Rasulullah.”
Beliau menjawab : “Yaitu menyempurnakan wudhuk pada anggota tubuh yang tidak disukai, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu salat berikutnya setelah salat..”[HR. Muslim].

Kesebelas
DIIJABAH DOA DOANYA

Nabi SAW bersabda: ”Tidaklah seorang muslim tidur dalam keadaan telah berdzikir dan suci, lalu ia bangun disebagian malam dan meminta kepada Allah kebaikan di dunia dan di akhirat kecuali Allah akan memberinya. [HR. Abu Dawud ].

Kedua belas
DIBERIKAN HARTA BENDA DUNIA DAN AKHIRAT

مَا مِنْ عَبْدٍ بَاتَ عَلَى طُهُورٍ، ثُمَّ تَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ فَسَأَلَ اللَّهَ شَيْئًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا، أَوْ مِنْ أَمْرِ الْآخِرَةِ، إِلَّا أَعْطَاهُ

Tidaklah seorang hamba yang bermalam dalam keadaan suci, kemudian terbangun di malam hari lalu ia meminta sesuatu kepada Allah tentang perkara dunia atau perkara akhirat, melainkan Allah akan memberinya. [HR. Ibnu Majah].

Ketiga belas
DIAMPUNI DOSA-DOSA YANG BERLALU

Nabi bersabda: ”Barang siapa yang berwudhuk seperti wudhukku ini, kemudian salat dua rakaat dan dia tidak berbicara pada dirinya diantara keduanya (khusyuk) maka diampunilah dosanya yang lalu. [HR. Nasa’iy].

Keempat belas
HIASAN BAGI TUBUH

Air wudhuk akan jadi hiasan sampai bagian mana seseorang membasahi tubuhnya dengan air wudhuk.

Dari Abu Hazim ia mengatakan : Aku di belakang Abu Hurairah, saat ia sedang berwudhuk untuk salat. Ia membasuh kedua tangannya sampai ketiaknya. Aku pun bertanya kepadanya : “Wahai Abu Hurairah, wudhuk macam apa ini?” Ia menjawab : “Wahai Bani Farrukh, kalian disini? Andai aku tahu kalian di sini, aku tidak akan wudhuk seperti ini. (Aku wudhuk seperti ini karena) aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
تَبْلُغُ حِلْيَةُ الْمُؤْمِنِ حَيْثُ يَبْلُغُ الْوُضُوءُ
Hiasan seorang mukmin (di akhirat kelak) adalah sampai mana badannya terbasuh air wudhuk.
[HR. Nasa’i ].

Kelima belas
SEBAGAI CIRI ORANG BERIMAN

“Istiqamahlah kalian, dan jangan pernah menghitungnya. Ingatlah bahwa amal terbaik kalian adalah salat, dan tidaklah menjaga wudhuk kecuali orang yang beriman. [HR. Ibnu Majah ].

Keenam belas
ADA TANDA WUDHUK DIWAJAH KETIKA HARI KIAMAT

Dari Abu Hurairah -radhiyallahu anhu- berkata, Beliau bersabda, “Bagaimana pandanganmu jika seseorang memiliki seekor kuda yang putih wajah, dan kakinya diantara kuda yang hitam pekat. Bukankah ia bisa mengenal kudanya”. Mereka berkata, “Betul, wahai Rasulullah”. Beliau bersabda, “Sesungguhnya mereka (umat beliau) akan datang dalam keadaan putih wajah dan kakinya karena wudhuk. Sedang aku akan mendahului mereka menuju telaga. Ingatlah, sungguh akan terusir beberapa orang dari telagaku sebagaimana onta tersesat terusir. Aku memanggil mereka, “Ingat, kemarilah!!” Lalu dikatakan (kepadaku), “Sesungguhnya mereka melakukan perubahan setelahmu”. Lalu aku katakan, “Semoga Allah menjauhkan mereka”. (HR. Muslim).

<span;>Dengan uraian di atas lakukanlah wudhuk seluas-luasnya pada anggota wudhuk, dan lakukan salat sunnat wudhuk dirumah baik siang ataupun malam, jika anggota wudhuk tidak sempurna kena air wudhuk kelak ada TANDA PUTIH DIAGGOTA WUDHUKNYA.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ,
وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ,
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

NUUN WALQOLAMI WAMA YASTHURUN.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

(Sukabumi, Jumat, 3 Maret 2023)

Penulis merupakan seorang pendakwah, dosen, penulis buku dan praktisi hukum

Pos terkait