Pengembangan Batang Lembang Jadi Destinasi Wisata, Balitbang Rangkul LPPM UNP

Kota Solok | Topsumbar – Pemerintah Kota Solok melalui Badan Penelitian dan Pengembangan bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Padang melakukan “Kajian Analis Aspek Sosial Budaya Pengembangan Batang Lembang Menuju Destinasi Wisata di Kota Solok” bertempat di Aula Balitbang, Rabu (23/11/2022).

Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Solok Jonedi, SH, MM dan dihadiri oleh tim ahli kajian dari Universitas Negeri Padang dan tim teknis dari OPD terkait.

Dalam sambutannya Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Solok, Jonedi menjelaskan bahwa pertemuan kali ini dilakukan untuk memfasilitasi usulan yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya mengenai rencana pemanfaatan Sungai Batang Lembang sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Solok.

Bacaan Lainnya

“Kajian ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat, faktor-faktor pendukung dan strategi berbasis sosial seperti apa saja yang dirumuskan untuk pengembangan Batang lembang menuju destinasi wisata di Kota Solok,” jelas Jonedi.

Ketua tim ahli kajian Dr. Erianjoni, S.Sos, M.Si menjelaskan bahwa dari observasi dan studi dokumen yang telah dilakukan oleh tim ahli kajian dari Universitas Negeri Padang didapatkan hasil antara lain pemanfaatan dan pengelolaan kawasan sungai batang lembang masih belum maksimal.

Diperlukan strategi yang bagus untuk meningkatkan kawasan sungai Batang Lembang menuju destinasi wisata dan beberapa faktor sosial budaya yang menjadi penghambat untuk pengembangan wisata Batang Lembang harus segera diatasi oleh pemerintah Kota Solok agar rencana pemerintah untuk mengembangkan kawasan ini segera terwujud.

“Konsep pengembangan sungai Batang Lembang menuju destinasi wisata di Kota Solok direncanakan dengan beberapa pola pengembangan antara lain pengembangan wisata sungai yang berkaitan dengan event budaya, integrasi wisata sungai dengan kawasan wisata lainnya, integrasi wisata sungai dengan budaya daerah terdekat dan pengembangan wisata angkutan tradisional dengan menggunakan bendi menuju kawasan wisata,” ungkap ketua tim ahli kajian Dr. Erianjoni.

“Untuk menyempurnakan kajian ini, tim teknis juga turut berpartisipasi dengan memberikan masukan dan saran kepada tim ahli kajian. Saran dan masukan yang disampaikan oleh tim teknis akan disempurnakan oleh tim ahli kajian pada laporan yang akan datang,” tutup Erianjoni. (gra)

Pos terkait