Musrenbang Kecamatan Mandiangin Koto Salayan: Usulan Kegiatan Infrastruktur Mendominasi

Sebanyak lima belas kegiatan dibahas Pemerintah Kecamatan Mandiangin Koto Salayan (MKS) bersama pemangku kebijakan (stakeholders) pada Musrenbang Kecamatan Mandiangin Koto Salayan yang diselenggarakan di aula Kantor Camat Mandiangin Koto Salayan, Rabu (23/02/2022), untuk diusulkan sebagai kegiatan prioritas pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2023. Hal itu disampaikan Camat Mandiangin Koto Salayan Mihandrik saat menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan di awal acara yang dibuka secara resmi oleh Wali Kota Bukittinggi Erman Safar.

Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dalam sambutannya sampaikan arah kegiatan yang akan ditampung pada RKPD Tahun 2023, sedianya terkait pembenahan infratruktur dasar, seperti perbaikan jalan atau riol dalam upaya pencegahan banjir, pemasangan sarana penerangan jalan, pembenahan “water closet” (WC) di sekolah-sekolah, dan lainnya.

Di samping kegiatan pembenahan infrastruktur, kegiatan-kegiatan yang terkait dengan upaya mendorong perekonomian masyarakat juga mendapat perhatian Wako. “Kegiatan yang berdampak terhadap perekonomian masyarakat, baik itu yang dilaksanakan oleh secara individu maupun kelompok, akan kita (Pemko, red.) bantu,” ujarnya. Wako juga menyebutkan kegiatan-kegiatan yang mendorong perekonomian masyarakat juga selaras dengan upaya pengentasan kemiskinan. Wako Erman bahkan dorong warga masyarakat untuk membentuk kelompok usaha bersama (KUBE). “Kita akan upayakan pengelolaan KUBE tersebut nantinya dibina oleh “expert” (ahli), yakni pihak-pihak yang memang bergelut dalam dunia usaha atau bisnis,” sebut Wako.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut, Wako Erman Safar juga harapkan kegiatan seni dan budaya kembali digalakkan sebagai upaya mengembalikan nilai-nilai adat istiadat di tengah kehidupan masyarakat, khususnya bagi generasi muda. Kegiatan seni dan budaya tersebut, lanjut Wako, dapat dijadikan even tahunan sehingga menunjang pariwisata Kota Bukittinggi.

Lima belas kegiatan hasil penyaringan yang dilakukan pada pra-Musrenbang Kecamatan Mandiangin Koto Salayan yang diselenggarakan pada 21 Februari 2022 lalu meliputi empat bidang, terdiri dari tujuh kegiatan di Bidang Infrastruktur, tiga kegiatan di Bidang Ekonomi, tiga kegiatan di Bidang Agama, Sosial, dan Budaya, serta dua kegiatan di Bidang Pemerintahan.

Kegiatan di bidang Infrastruktur antara lain terdiri dari rehabilitasi jaringan irigasi Batang Surian (Banda Gendong) yang melalui Kelurahan Pulai Anak Air, Koto Salayan, Garegeh, dan Manggis Ganting. Selanjutnya, rehabilitasi jalan usaha tani dari Garegeh ke Koto Salayan dan dari Garegeh ke Manggis Ganting, pembuatan trotoar dari Talao ke Gulidiak, penanganan banjir, dan lainnya.

Sementara kegiatan di bidang Ekonomi terdiri dari pelaksanaan pembinaan dan pelatihan usaha bagi UMKM, sosialisasi tentang pemasaran produk dan produksi terhadap Kopingkra Kecamatan Mandiangin Koto Salayan, serta pengadaan mesin pencacah plastik.

Kegiatan di bidang Agama, Sosial dan Budaya terdiri dari pelaksanaan pembinaan dan pelatihan adat dan keagamaan untuk generasi muda serta kesiapsiagaan dan mitigasi penanggulangan bencana bagi masyarakat khusus KBLK tingkat kecamatan, tersedianya honor guru pondok tahfiz, dan fasilitasi kegiatan lembaga adat, karang taruna, serta LPM. Sedangkan pada bidang Pemerintahan, terdapat dua kegiatan, yakni kegiatan penanggulangan penyakit masyarakat serta pelaksanaan pelatihan bagi RT/RW dan perangkat kelurahan, kader Posyandu dan guru PAUD.

Sekretaris Bapelitbang Albertiusman saat memaparkan pedoman teknis pelaksanaan Musrenbang harapkan, kegiatan yang disepakati dalam Musrenbang Kecamatan Mandiangin Koto Salayan itu agar memerhatikan kesesuaian dengan visi misi Kota Bukittinggi sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2021—2026, menyentuh langsung terkait upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan memastikan ketersediaan lahan untuk kegiatan yang bersifat infrastruktur. “Kesediaan masyarakat menerima kegiatan tersebut juga tidak kalah pentingnya. Kita tentu tidak menginginkan ketika kegiatan itu akan dilaksanakan nantinya, masyarakat justru tidak bersedia (kegiatan) dilaksanakan,” lanjutnya.

Pos terkait