Ubahlah Sifat Buruk dan Jahat Anak dengan Mendirikan Sholat

Kajian Jumat Oleh : Amri Zakar Mangkuto Malin, SH, M.Kn
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد

Kaum muslimin rahimakumullah.

Marilah kita bersyukur kepada Alloh SWT dalam setiap urusan, mengawali setiap urusan yang baik dengan bismillah dan menyudahi dengan mengucapkan Alhamdulillah.

Bacaan Lainnya

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan ucapan allohummasholli a’la Muhammad waala a’li Muhammad. Semoga atas selawat itu terlimpah syafaat Rasulullah di hari kiamat.

Kaum muslimin rahimakumullah.

Mendidik sifat buruk dan jahat, tentu bukan hanya ada pada anak, tetapi berpotensi ada pada setiap orang, baik anak, orang dewasa, orangtua, bahkan guru dan ustad sekalipun, berpeluang melakukan perbuatan buruk dan dosa, maka mendidik perilaku buruk adalah dengan mengajari mereka berwudhuk dan sholat dengan benar.

Eksistensi sholat bagi seorang muslim, adalah sebagai penentu agama seseorang, yaitu ketika mendirikan sholat maka telah mendirikan agama islam, dan ketika tidak mendirikan maka telah meruntuhkan agama islam. Hal ini disabdakan oleh rRsulullah SAW.

Dari ‘Abdullah bin ’Umar radhiyallahu ’anhuma, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

بُنِىَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam dibangun atas lima perkara, yaitu : (1) bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya, (2) mendirikan shalat, (3) menunaikan zakat, (4) naik haji ke Baitullah -bagi yang mampu-, (5) berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim ).

Dengan hadist ini, ciri seseorang dapat disebut Islam adalah menunaikan 5 (lima) perkara tersebtu di atas, tetapi kadang penilaian seseorang islam atau tidak hanya dilihat dari cara berpakaian, dan cara berkata-kata, tetapi dilihat dari 5 (lima) perkara tersebut di atas.

MENDIRIKAN SHOLAT LIMA WAKTU BATAS KEISLAMAN DENGAN KEKAFIRAN

Ketika cirri seorang dapat disebut islam atau bukan islam, maka dari lima hal tersebut, mendirikan sholat lima waktu adalah kunci dari keislaman, ketika sholat tidak didirikan maka dia bukan lagi islam, tetapi seketika berubah menjadi kafir.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW “Perjanjian antara kami dengan orang kafir adalah sholat. Barangsiapa yang meninggalkan sholat maka ia telah kafir.” (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah). Maksud dari kafir tersebut adalah telah keluar dari syahadat yang dijadikan sebagai dasar utama untuk keislaman.

Misal, subuh tidak sholat, karena dirumah, tetapi sholat zuhur dan asar ada sebab di kantor atau bersama orang banyak, tetapi maghrib dan isya tidak sholat, maka dapat disebut, ketika tidak sholat subuh maka Alloh tuliskan statusnya kafir atau keluar dari keislaman.

Sedangkan pada waktu zuhur dan asar statusnya islam, maka ketika magrib dan isya kembali kepada kekafiran.

APAKAH SYAHADAT ITU HANYA SATU KALI UNTUK MASUK ISLAM?

Tentu tidak, sebab ada perbuatan yang menjadikan seorang muslim berubah status menjadi kafir, karenanya ketika akan masuk waktu sholat, dikumandangkan adzan dan iqomat di dalamnya ada syahadat yaitu pada waktu iqomat dengan kalimat dua kalimat syahadat:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah”.

Dan di dalam sholat juga terus dibaca syahadat, seperti pada tasyahud awal dan akhir. Sehingga dalam sholat itu berulang kali dibaca syahadat, ini menunjukkan bersyahadat itu tidak hanya satu kali sebagai syarat masuk isam, melainkan sebagai kewajiban setiap waktu seiring kewajiban mendirikan sholat, implementasi syahadat adalah mendirikan sholat.

BENEFIT SHOLAT ADALAH MENCEGAH DIRI DARI PERBUATAN KEJI DAN MUNGKAR

Sering suatu diukur dari manfaat/ benefit, maka ketika mendirikan sholat, benefit yang di dapat adalah dapat mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar, maka jika ingin mendidik diri, mendidik anak, mendidik keluarga agar menjauhi perbuatan keji dan mungkar adalah dengan mengajari mendirikan shoat.

Ketika seorang guru menemukan perilaku anak yang kurang terpuji maka ajarilah anak didik dengan mendirikan sholat

Hal ini bukanlah perkataan seorang pakar, atau ahli apalagi ustad, melainkan perintah Alloh SWT, sebagaimana disebut dalam alquran” Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (qs al ankabut ayat 45).

MENDIRIKAN SHOLAT DAPAT MENGHAPUS SIFAT RIA /SUKA PAMER IBADAH DAN MUNAFIK

Pamer dalam ibadah atau beribadah karena dilihat orang semata, adalah perbuatan buruk dalam beribadah, sifat ini tentu tak terasa dan tidak disadari oleh orang yang beribadah, tetapi ciri dari pamer dan ria itu sebagaimana disebut pada QS. An-Nisa ayat 142 yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

Jelas sudah, ciri orang pamer ibadah itu adalah ketika dihadapan manusia mereka banyak menyebut nama Alloh, dan membaguskan ibadahnya (membaguskan sholat, membaguskan sedekah, membaguskan perkataan) tetapi ketika tidak dihadapan orang banyak (ketika dengan keluarga atau sendirian) maka ibadahnya sedikit sekali menyebut nama Alloh, tidak ada sedekah, dan bahkan tidak mendirikan sholat ketika dirumah, tetapi ketika dikantor dan bersama orang banyak mendirikan sholat.

Ingatlah perlaku ini penipu atau menipu Alloh SWT, maka Alloh akan balas tipuan orang munafik dalam ibadah.

MENYEBUT-NYEBUT/MENGUMUMKAN AMALAN/SHARE DAN POSTINGAN DAPAT MENGHAPUS PAHALA KEBAIKAN.

Sering setiap yang dilakukan di share/dividiokan/buat status dimedia sosial, sehingga semua orang tahu atas amalan yang dilakukan. Sikap ini tentu sesuai niat, dan sulit dibendung sifat Ria atas postingan.

Oleh karena itu tahanlah diri untuk suatu amal, agar pahala kebaikan tidak hapus karena memamerkan dan menyebut -nyebut kebaikan, sebagaimana Alloh firmankan ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima)……” (Al Baqarah:264).

Sikap pamer dan mengumumkan amalan kebaikan, bukanlah sifat yang baik, bagi diri sendiri lebih banyak mudharat dibanding kebaikannya. Kecuali orang mengetahui sendiri amalan sebagai ketauladanan. Sebab hanya amalan Rasulullah SAW sudah cukup menjadi tauladan bagi orang beirman, yang diumumkan dalam alquran dan hadist.

Sehingga amalan manusia selain Rasulullah tidak perlu dumumkan karena dapat merusak dan menghanguskan pahala kebaikan orang yang berbuat baik, sehingga jika tangan kanan berbuat baik, tangan kiri jangan sampai tahu, inilah isyarat menyembunyikan kebaikan adalah lebih baik dari menyiarkannya.

.MENDIRIKAN SHOLAT ADALAH MEDIA TAUBAT SEORANG PENDOSA

Banyak orang mengira bertaubat itu mohon ampun, baca istighfar dan berzikir, tetapi lupa bahwa ketika melakukan dosa atau kesalahan maka dirikanlah sholat segera, karena sholat itu dapat menghapuskan dosa-dosa.

Dengan kata lain, dengan sholat Alloh akan ampuni dosa dan kesalahan seseorang. Sebagaimana Alloh firmankan Artinya: “Dan kerjakanlah sholat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).( al Al Quran surat Hud ayat 114).

WUDHUK SEBELUM SHOLAT MENGGUGURKAN DOSA ANGGOTA TUBUH

Setiap anggota tubuh kita cenderung sebagai pelaku dosa, yaitu
Ketika berkata kata, maka mulut/lisan adalah sebagai pelaku dosa
Ketika mengambil harta orang,tangan adalah pelaku dosa
Ketika menuju tempat kejahatan, kaki adalah pelaku dosa
Ketika melihat dan mendengar keburukan, mata dan telinga adalah pelaku dosa
Ketika berpikir dan berniat jahat, maka kepala dan hati adalah pelaku dosa.
Maka semua dosa-dosa yang dilakukan oleh tubuh tersebut akan berguguran ketika berwudhuk, sebagaimana sabda Rasulullah SAW::”Barang siapa berwudhu dan membaguskan wudhunya  (menyempurnakan wudhu dengan memperhatikan fardhu dan sunah-sunahnya),maka keluarlah dosa-dosa dari jasadnya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya”. (HR Muslim).

MEMBAGUSKAN WUDHUK ADALAH MELEBUR DOSA DAN MENJADI AHLI SYORGA

Suatu riwayat mengisahkan, Rasulullah SAW mendengar detak bunyi sandal Bilal Bin rabah di syorga, ketika dikonfirmasi ke Bilal, maka bilal menyatakan amalannya adalah” Senantiasa sholat setelah selesai berwudhuk/ mendirikan sholat sunat wudhuk dua rokaat setiap selesai berwudhuk”.

Dan Rasulullah SAW juga mensabdakan :”Saat seseorang berwudhu kemudian membaguskan wudhunya dan mengerjakan sholat dua rakaat, di mana ia tidak berbicara dengan dirinya dalam berwudhu dan sholatnya tentang hal duniawi, niscaya keluarlah ia dari segala dosanya, seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.” Demikian sabda Rasulullah SAW dari Utsman bin Affan (HR Bukhari Muslim).

Dihadist lain disebutkan: Artinya, “Tak seorang pun yang berwudhu kemudian melakukannya secara sempurna, dan shalat dua rakaat dengan sepenuh jiwa dan raganya, kecuali pasti masuk surga.” (HR Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’i dan lain-lain).

Dari Sahabat Utsman bin Affan Rasulullah SAW bersabda:
Bila seorang Muslim berwudhu, ketika membasuh muka, maka keluar dari wajahnya dosa-dosa yang pernah dilakukan matanya bersama tetesan air yang terakhir. Ketika membasuh kedua tangannya, maka keluarlah setiap dosa yang pernah dilakukan tangannya bersama tetesan air yang terakhir. Ketika membasuh kakinya, maka keluarlah dosa yang dijalani oleh kakinya bersama tetesan air yang terakhir, sampai ia bersih dari semua dosa.” (HR Muslim).

Di hadist lain Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang dengannya Allah akan menghapuskan dosa-dosa dan menaikkan derajat ?”Para shahabat menjawab: “Mau, wahai Rasulullah !” Beliau bersabda: ”Menyempurnakan wudhu pada saat-saat yang tidak disukai, memperbanyak langkah ke masjid dan menunggu sholat berikutnya setelah melakukan sholat. Maka itulah yang dinamai ribath (berjaga-jaga di garis perbatasan)”. (Shohih. HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan an-Nasa’i).

SEMPURNAKAN DAN BAGUSKANLAH WUDHUK, KARENA ANGGOTA WUDHUK AKAN BERCAHAYA DI HARI KIAMAT

Luar biasa sekali wuhduk sebelum sholat, ternyata muka ,tangan, kepala, dan kaki yang dibasuh denga ar wudhuk akan bercahaya di hari kiamat, tentunya, sangat mudah bagi Rasulullah SAW mengenali umatnya yang senantiasa berwudhuk.

Sebagaimana rasulullah sabdakan: Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya umatku akan dihadirkan pada hari kiamat dengan wajah, tangan, dan kaki yang bercahaya karena bekas-bekas wudhu mereka. Karenanya barangsiapa di antara kalian yang bisa memperpanjang cahayanya maka hendaklah dia lakukan.” (Shohih. HR. Bukhari, dan Muslim).

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa ketika ada perilaku keji dan mungkar pada diri seseorang dapat diterapkan agar melakukan wudhuk dengan benar dan dirikan sholat lima waktu secara rutin selama hayat, InsyaAlloh sholat dapat mencegah terjadinya perbuatan keji dan mungkar atau dgn kata lain perilaku buruk dan jahat yang merasakan masyarakat dan keluarga.

NUUN WALQOLAMI WAMA YASTHURUN.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

(Sukabumi, Jumat, 08 Oktober 2021)

Penulis merupakan seorang pendakwah, dosen, penulis buku dan praktisi hukum

Pos terkait