Intensitas Hujan Meningkat, Lima Puluh Kota Kembali Diterpa Banjir Bandang dan Tanah Longsor

Karena tingginya intensitas hujan beberapa waktu belakangan di Kabupaten Lima Puluh Kota mengakibatkan adnya beberapa daerah terkena musibah bencana alam banjir dan tanah longsor.

Kali ini, akibat tingginya curah hujan tersebut pada Minggu (09/05) terjadinya banjir bandang hingga mencapai 3 meter terjadi di kawasan Kecamatan Kapur IX, tepatnya di Nagari Muaro Paiti.

Amukan luapnya aliran air di sungai yang ada di daerah tersebut memutus sebuah jembatan dan satu unit truk Colt Diesel terperosok ke dalam anak sungai.

Bacaan Lainnya

Meskipun peristiwa bencana alam banjir bandang ini dilaporkan tidak memakan korban, namun di media sosial beredar informasi bahwa akses jalan menuju daerah itu lumpuh total.

Menurut warga setempat, akibat hujan deras yang melanda daerah itu membawa kerugian yang cukup besar bagi masyarakat yang berada di daerah paling ujung wilayah timur Kabupaten Lima Puluh Kota itu. Antara lain beberapa unit rumah terendam air dan longsor terjadi di sejumlah badan jalan yang menghubungkan antar nagari.

“Sampai saat ini  badan Jalan Muaro Paiti terputus total, tepatnya di Palolan sebelum Kasang Datar. Kondisi jalan tersebut menyebabkan kendaraan tidak bisa lewat,” ujar warga melaporkan di media sosial.

Sementara dalam laporannya Kalaksa BPBD Lima Puluh Kota Joni Amir yang dihubungi terpisah dengan Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Lima Puluh Kota, Rahmadinol membenarkan terjadinya peristiwa bencana alam banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Nagari Muaro Paiti di Kecamatan Kapur IX serta banjir bandang yang terjadi di Nagari Suayan, Kecamatan Akabiliru tersebut.

“Tim gabungan penanggulangan bencana alam dari BPBD Limapuluh Kota, TNI, Polri, Tim Reaksi Cepat Pos SAR dan aparat dari Dinas PUPR Kabupaten Lima Puluh Kota, sudah turun ke lokasi,” ungkap Joni Amir dan Rahmadinol.

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Limapuluh Kora, Ir. Yunire Yunirman menyebutkan bahwa, putusnya akses jalan di Muaro Paiti akibat bencana alam banjir bandang itu sudah dilaporkan ke Dinas PU Provinsi Sumetara Barat.

Menurutnya, status jalan yang rusak dan terputus akibat luapan banjir di Nagari Muaro Paiti, Kecamatan Kapur IX tersebut status jalannya adalah milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Sementara itu tingginya intensitas hujan yang mengguyur kawasan Kecamatan Akabiluru sepanjang siang dan malam Minggu (09/05/2021) mengakibatkan Batang Lampasi yang ada di Nagari Suayan meluap.

Dari laporan Camat setempat, Kris Ladeva mengatakan adanya sejumlah ternak milik warga, yaitu kerbau yang hanyut dan mati disapu luapan air.

“Ada beberapa ternak warga kita yang terseret arus sungai, beberapa ekor dapat diselamatkan dan juga ada yang mati karena terseret arus. Saat ini kami masih mendata jumlah ternak warga yang menjadi korban banjir ini,” lapornya.

(Ton)

Pos terkait