16 Oranye dan 3 Kuning, Ini Update Zonasi Kab/Kota di Sumbar, Minggu ke-59, 25 April-01 Mei 2021

Gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), kembali merilis update zonasi kabupaten dan kota di-Sumbar minggu ke-59 pandemi Covid-19.

Dilaporkan pada update zonasi daerah minggu ke-59 ini tercatat daerah berzona merah nihil, zona oranye 16 (enam belas) daerah dan zona kuning 3 (tiga) daerah.

Komposisi ini mengalami perubahan drastis dibandingkan dengan update zonasi daerah pada minggu ke-58 periode 18-24 April 2021 pekan lalu. Dimana zona merah terdapat 1 (satu) daerah, zona oranye 13 dan zona kuning 5.

Bacaan Lainnya

Dilaporkan juga, Pada minggu ke-59 ini, selain Kabupaten Limapuluh Kota zonasinya turun dari zona merah ke zona oranye. Terdapat 3 (tiga) daerah zonasinya kembali naik dari zona kuning ke zona oranye, yakni Kab. Sijunjung, Kota Solok dan Kota Padang.

Kemudian dilaporkan juga, pada minggu ke-59 ini Kota Pariaman menjadi satu-satunya daerah yang zonasinya turun dari zona oranye ke zona kuning.

Sebelumnya pada minggu ke- 58 lalu Kota Pariaman berada di zona oranye.

Sementara itu, 12 (dua belas) daerah yang pada minggu ke-58 lalu berada pada zona oranye, yakni Kab.Tanah Datar, Kab Pesisir Selatan, Kab. Dharmasraya, Kota Payakumbuh, Kab. Padang Pariaman, Kab. Pasaman Barat, Kab. Pasaman, Kab. Agam, Kab. Solok Selatan, Kab. Solok, Kota Sawahlunto, dan Kab. Kepulauan Mentawai tetap diposisi oranye pada minggu ke-59 ini.

Begitu pula, 2 (dua) daerah yang pada minggu ke-58 lalu berada pada zona kuning, yakni Kota Padang Panjang dan Kota Bukittinggi tetap diposisi zona kuning pada minggu ke-59 ini.

Dilaporkan juga pada minggu ke-59 ini daerah zona hijau nihil. Sama dengan minggu-minggu sebelumnya.

Berikut rincian update zonasi kabupaten dan Kota minggu ke-59 dan rincian kondisi pandemi Covid-19 Sumbar, sebagaimana dirilis Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Provinsi Sumbar, Jasman Rizal, Minggu, (25/04/2021), pukul 09::51 WIB, juga diterima Topsumbar.co.id.

Dikatakan Jasman, berdasarkan hasil perhitungan 15 indikator data onset pada minggu ke-55 pandemi Covid-19 di Sumbar oleh Satgas percepatan penanganan Covid-19 Provinsi Sumbar.

Mulai tanggal 25 April 2021 sampai 01 Mei 2021, ditetapkan zona daerah sebagai berikut:

Zona Merah – Resiko Tinggi (Skor 0 – 1,8)

– Nihil

Zona Oranye – Resiko Sedang (Skor 1,81 – 2,40) terdapat 16 (enam belas) daerah. Rinciannya :

1. Kota Padang (skor 2,38)
2. Kota Solok (skor 2,36)
3. Kabupaten Kepulauan Mentawai (skor 2,35)
4. Kabupaten Pasaman Barat (skor 2,33)
5. Kabupaten Tanah Datar (skor 2,30)
6. Kota Payakumbuh (skor 2,30)
7. Kabupaten Dharmasraya (skor 2,27)
8. Kabupaten Padang Pariaman (skor 2,26)
9. Kabupaten Pesisir Selatan (skor 2,22)
10. Kabupaten Agam (skor 2,21)
11. Kota Sawahlunto (skor 2,21)
12. Kabupaten Pasaman (skor 2,18)
13. Kabupaten Sijunjung (skor 2,14)
14. Kabupaten 50 Kota (skor 2,12)
15. Kabupaten Solok Selatan (skor 2,01)
16. Kabupaten Solok (skor 2,00))

Pada minggu ke-59 pandemi Covid-19 di Sumbar, terdapat 16 (enam belas) daerah Kabupaten Kota di Sumbar yang berada pada zona Oranye. Meningkat dari minggu sebelumnya yang hanya 13 daerah.

Yang paling rendah skornya pada minggu ke-59 ini adalah Kabupaten Solok.

Selanjutnya diterangkan Jasman, Zona Kuning – Resiko Rendah (Skor 2,41 – 3,0) terdapat 3 (tiga) daerah :

1. Kota Pariaman (skor 2,79).
2. Kota Padang Panjang (skor 2,49).
3. Kota Bukittinggi (skor 2,48).

Melihat skor diatas, pada minggu ke-59 pandemi Covid-19 di Sumbar, Kota Pariaman menjadi yang terbaik minggu ini dengan skor tertinggi 2,79 mencatatkan skor terbaik dalam penanganan Covid-19 (sesuai indikator kesehatan masyarakat)

Kemudian sebut Jasman, Zona Hijau Zona hijau tidak ada kasus. Pengertian tidak ada kasus, yakni tidak ada tercatat penambahan kasus Covid-19 dalam 1 bulan terakhir dan jika ada yang positif telah sembuh seluruhnya serta tidak ada kasus meninggal 1 bulan terakhir.

“Semakin tinggi skor, semakin baik pengendalian penyebaran Covid-19 di daerah tersebut,” jelas Jasman.

Berikut rincian kondisi pandemi Covid-19 di Sumbar minggu ke-59 :

1. Kecenderungan Positivity Rate meningkat. PR mingguan Sumbar pada minggu ke 59 adalah 8,27 (Standard WHO 5,0), meningkat dari minggu sebelumnya di 7,99.(MENINGKAT).

2. Berdasarkan data yang ada, peningkatan kasus positif didominasi di daerah perkampungan dan boarding school.

3. Provinsi Sumatera Barat masih berada pada zonasi ORANYE (Resiko Sedang) dengan skor 2,16 / KASUS MENINGKAT.

4. Sampai minggu ke 59, warga Sumbar yang telah terinfeksi covid-19 adalah 35.729 orang.

5. Recovery Rate (tingkat kesembuhan) 91,46%, atau sembuh sebanyak 32.677 dari 35.729 orang yang terinfeksi. Merupakan capaian kesembuhan tertinggi secara nasional. Secara keseluruhan, pada minggu ini tingkat kesembuhan menurun / KESEMBUHAN MENURUN .

6. Meninggal dunia akibat Covid-19, 771 orang dari 35.729 yang terinfeksi (2,16%) / MENINGKAT.

7. Kasus Aktif sebanyak 2.281 orang (6,38%) dari 35.729 orang / MENINGKAT.

8. Rawat di RS Rujukan : 413 orang (1,16%) / MENINGKAT.

9. Isolasi Mandiri : 1.729 orang (4,84%) / MENINGKAT.

10. Isolasi dikarantina provinsi : 0 orang (0,00%) (FASILITAS KARANTINA PROPINSI TIDAK ADA LAGI DISEDIAKAN).

11. Isolasi dikarantina Kab/Kota : 139 orang (0,39%) / MENINGKAT.

12. Tingkat hunian rumah sakit (ruangan khusus rujukan pasien covid-19) adalah 51,89% (MENINGKAT).

Secara keseluruhan kasus Covid-19 di Sumbar pada minggu ke-59 meningkat. Kesembuhan menurun.

“Ini perlu perhatian serius semua Satgas Kabupaten dan Kota,” kata Jasman.

Kecenderungan kasus meningkat ini, sebut Jasman, akan semakin mengjhawatirkan.

“Karena pengawasan terhadap orang datang di bandara serta perbatasan sudah sangat longgar penerapan protokol kesehatan yang mengacu kepada Perda nomor 6 tahun 2020 tentang adaptasi kebiasaan baru,” sebutnya.

Dengan telah ditetapkannya status zonasi daerah pada minggu ke-59 ini, sebut Jasman, diminta Kabupaten Kota segera menyesuaikan segala aktivitas di daerahnya dengan protokol masing-masing zona.

“Hal ini bertujuan agar penyebaran Covid-19 dapat lebih bisa dikendalikan,” tutup Jasman Rizal DT. Bandaro Bendang yang juga adalah Kepala Dinas Kominfo Sumbar.

(AL)

Pos terkait