MPSB DIPERCAYA PEMPROV GELAR PEK DI TEPI BATANG AGAM *Gairahkan Ekonomi Kerakyatan di Tengah Pandemi Covid-19

Pemprov Sumatera Barat percayakan Komunitas Masyarakat Peduli Seni dan Budaya (MPSB) Kota Payakumbuh untuk menggelar event Pasar Ekonomi Kreatif (PEK) 2020. Pesta rakyat berbasis ekonomi itu berlangsung di Tepi Sungai Batang Agam, di depan Taman Hidroponik. Berlangsung selama sebulan, 09 November hingga 08 Desember 2020. MPSB ingin menggairahkan ekonomi kerakyatan di tengah pandemi Covid-19.

Kepercayaan itu disambut hangat pemko, dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Hanya saja, dalam era pandemi Covid-19, izin acara tidak dikeluarkan pihak berkompeten kepada MPSB..

Wakil Walikota Erwin Yunaz, ketika memimpin rapat persiapan iven PEK, di ruang pertemuan randang, Jumat (06/11), meminta pihak komunitas MPSB, untuk tidak mencederai protokol kesehatan selama iven tersebut. Meski tidak memberikan izin tertulis, tapi Satgas Covid-19 Payakumbuh tetap memberikan rekomendasi, MPSB menggelar acara.

Bacaan Lainnya

“Jangan sampai ada klaster baru dalam event pasar kreatif ini. Kita tak ingin, dampak acara menambah peningkatan jumlah positif Covid-19 di Payakumbuh,” tegas wawako.

Nada yang sama juga disampaikan Forkopimda Payakumbuh. Kapolres, Kajari dan Dandim 0306/50 Kota, meminta seluruh unsur MPSB benar-benar komit dengan perjanjian yang dibuat dalam event tersebut. Satgas Covid-19 hanya merekomendasikan, gelar acara berlangsung dari pukul 16.00 WIB sore hingga 20.00 WIB malam.

Rapat dipimpin langsung Sekdako Payakumbuh H. Rida Ananda itu, juga meminta pihak MPSB, juga bertanggung jawab dengan penerapan protokol kesehatan di luar kawasan pasar kreatif atau lomba gamad.

Ketua Komunitas Masyarakat Peduli Seni dan Budaya Payakumbuh, Deni Rao, melaporkan, event yang digelar berupa pagelaran makanan spesifik dari 10 nagari di Payakumbuh serta festival gamad se-Sumatera Barat.

Gelar acara yang dikemasnya, bakal menjadi contoh di tingkat nasional, dalam hal penerapan protokol kesehatan. “Kita ingin, ajang pasar ekonomi kreatif dan festival gamad, menjadi contoh nasional dalam penerapan protokol kesehatan,” ucap Deni.

“Selain menggairahkan ekonomi kerakyatan di tengah pandemi Covid-19 dan menanamkan rasa cinta generasi muda terhadap kesenian Minangkabau, seperti gamad ini,” sebut Deni.

Makanya, luas kawasan pasar ekonomi kreatif 100×100 meter itu, di pinggir Sungai Batang Agam, hanya berjarak 100 meter dari Jembatan Ibuah itu, hanya boleh diisi 50 penonton dan 50 peserta bersama panitia.

“Penonton yang masuk kawasan pasar ekonomi kreatif, adalah mereka yang telah mendaftar secara online. Bagi yang berminat, harus memdaftar melalui aplikasi yang telah disiapkan,” kata Deni.

(ton)

Pos terkait