Gepeng Musiman di Padang Panjang, Dinas Sosial PPKBPPPA Mengaku Terkejut Ada Oknum Dibelakangnya

TOPSUMBAR –  Kemunculan gelandangan dan pengemis (gepeng) musiman di kota Padang Panjang selalu meningkat di setiap ramadan.

Kemunculan Gepeng itu tidak serta merta muncul begitu saja, melainkan ada oknum dibelakangnya.

Hal itu diungkapkan Kabid Pelayanan Penanganan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial PPKBPPPA kota Padang Panjang, Syafriman Thaib, Jumat (22/3/2024) dikutip dari Kominfo Padang Panjang.

Syafriman mengatakan pihaknya mengaku terkejut, karena ternyata gepeng ini ada oknum di belakangnya.

“Mereka ini ada yang mengantar. Contohnya penyandang disabilitas tapi bisa sampai ke Padang Panjang. Dari pengakuan, mereka hanya dapat sepertiga dari hasil mengemis tersebut,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, keberadaan gepeng sering dijumpai di bulan suci ini. Mereka mengganggu kenyamanan masyarakat di tempat umum dan juga mengganggu ketertiban sosial.

“Biasanya memang meningkat, di awal hingga akhir Ramadan. Fenomena ini,  juga didukung dengan kebiasaan masyarakat kita yang gemar berbagi atau memberi sumbangan. Terlebih di bulan Ramadan,” tuturnya.

Padahal, imbuh Syafriman sudah ada program Atensi Rehabilitasi Sosial dari Kementerian Sosial bagi lansia dan disabilitas berupa bantuan permakanan yang telah terdata sebagai Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Lalu, bantuan sembako dari anggaran APBD sebagai kebutuhan dasar sesuai standar pelayanan ninimal bagi PPKS yang sudah terdata pada masing masing kelurahan.

Mengantisipasi munculnya gepeng musiman yang meningkat saat Ramadan, pihak Dinas Sosial PPKBPPPA Padang Panjang telah menyiapkan posko pengawasan di pedestrian Pasar Pusat Padang Panjang.

“Selama Ramadan ini kita telah melakukan razia sebanyak delapan kali bersama pihak terkait seperti Satpol PP Damkar, Polres dan Dinas Perdakop UKM. Terutama di hari pasar. Ketika kita temukan, akan digiring ke posko untuk didata, dilakukan pembinaan dan diberikan surat pernyataan,” jelas Syafriman.

“Hingga saat ini sudah terdata 28 orang yang kebanyakan berasal dari luar kota. Bagi yang berasal dari Padang Panjang kita langsung laporkan ke lurah setempat dan kita fasilitasi juga supaya bisa dibantu melalui Baznas Padang Panjang,” pungkasnya.

(AL)

Pos terkait