Buka Penyuluhan Kemahiran Berbahasa Indonesia, Pj Wako Padang Panjang Ceritakan Pengalaman Menggelitik

TOPSUMBAR – Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, A.P. M. S.i, membuka kegiatan penyuluhan kemahiran berbahasa Indonesia bagi tenaga profesional dan calon tenaga profesional, Senin (25/3/2024), di hall lantai III balaikota Padang Panjang.

Sonny dalam sambutannya pada kegiatan yang di inisiasi Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat bekerja sama Pemerintah Kota Padang Panjang, mengatakan kegiatan penyuluhan ini sangat positif dan sangat bermanfaat sekali karena bahasa Indonesia adalah bahasa penghubung, baik itu di dunia kerja maupun dalam berkomunikasi sehari hari.

“Bahasa Indonesia juga telah digunakan dalam sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tentunya kita harus berbangga menjadi bangsa Indonesia dimana bahasa Indonesia sudah diakui di dunia Internasional,” kata Sonny.

Sonny menuturkan, sebagai bagian dari warga negara yang baik dan sebagai generasi penerus cita-cita bangsa yang dulu disepakati pada tahun 1928, bahwa bahasa yang satu itu adalah bahasa Indonesia, sebagai bahasa pemersatu.

Begitu pun walau dalam pengucapan bahasa Indonesia berbeda-beda, karena Indonesia terdiri dari banyak suku dan bahasa daerah dari Sabang sampai Merauke.

Misal orang Batak logat Bahasa Indonesianya keras, atau orang Solo logat Bahasa Indonesianya lembut, atau juga kita dari Sumatera Barat berbahasa Indonesia dengan logat Minang.

“Perbedaan suku dan bahasa daerah tersebut ternyata kita bisa dipersatukan dengan bahasa Indonesia,” tuturnya.

Terkait berbahasa Indonesia dengan logat Minang, Sonny di tengah kata sambutannya, menceritakan pengalaman pribadinya yang cukup menggelitik.

Sonny mengungkapkan, (wkwkwk.. Sonny tak kuasa menahan tawanya) peristiwa ini sudah lama sekali, yaitu semasa dirinya masih kuliah di luar daerah.

Suatu waktu saya pergi ke toko, maksud membeli kunci gembok atau dalam bahasa minang disebut kuro-kuro.

Setiba di toko tujuan, saya bertanya kepada pemilik toko. “Pak, tanya satu pak, ada kuro-kuro? (wkwkwk…Sonny kembali ketawa dan hadirin juga ketawa). Pemilik toko terdiam karena tidak paham. Lalu kemudian saya ulang bertanya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Pak, boleh tanya satu, ada jual kunci gembok?, barulah pemilik toko paham.

“Artinya, ketika kita berbahasa Indonesia dengan baik walau pun dengan logat daerah, hal itu akan bisa dipahami oleh orang yang tidak se daerah dengan kita. Begitulah bahasa Indonesia bisa mempersatukan kita,” ujar Sonny.

Lanjut disampaikan Sonny, saat ini bahasa Indonesia sudah banyak terjadi pergeseran ke bahasa asing dan orang lebih suka menggunakan istilah asing.

“Ilmu pengetahuan terus berkembang, zaman juga berkembang. Semoga melalui kegiatan yang diikuti dari berbagai latar ini akan meningkatkan kemampuan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang dapat diterapkan di lingkungan masing-masing,” harap Sonny.

“Kita mengapresiasi Balai Bahasa Provinsi Sumbar yang telah menginisiasi kegiatan penyuluhan ini. Ini penting, kemampuan berkomunikasi yang baik menunjukan sumber daya manusia yang baik pula,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasubag Umum Balai Bahasa Sumbar, Wahyudi, M.Hum menyampaikan, salah satu tujuan kegiatan penyuluhan adalah memberikan wadah bagi tenaga profesional dan calon tenaga profesional di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Padang Panjang untuk mengembangkan kreatifitas, wawasan, dan daya nalar yang baik dengan menguasai kaidah, seperti ejaan bahasa Indonesia, bentuk dan pilihan kata dan surat dinas, serta kalimat dan paragraf.

“Kegiatan penyuluhan ini akan berlangsung selama tiga hari, Senin-Rabu/25-27 Maret. Diikuti 50 peserta yang terdiri guru penggerak, dokter, perawat, pengonsep surat di OPD, camat, lurah, jaksa, hakim, TNI, Polri, staf tata usaha SD dan SMP, pegiat literasi serta jurnalis di Kota Padang Panjang,” terangnya.

(AL)

Pos terkait