Menyelami Perpaduan Tiga Budaya di Masjid Rao-Rao, Keunikan Masjid Tertua di Sumatera Barat

Menyelami Perpaduan Tiga Budaya di Masjid Rao-Rao, Keunikan Masjid Tertua Indonesia. (Foto : Dok. Istimewa)
Menyelami Perpaduan Tiga Budaya di Masjid Rao-Rao, Keunikan Masjid Tertua Indonesia. (Foto : Dok. Istimewa)

 Simbolisme dalam Desain

Masjid Rao-Rao mengandung simbolisme yang dalam dalam desainnya.

Jumlah 13 jendela pada masjid mencerminkan 13 rukun sholat, sementara enam pintu melambangkan enam penciptaan masa alam.

Mihrab masjid memiliki keunikan dengan ornamen pecahan kaca yang berasal dari gempa tahun 1926. Dua tiang mihrab melambangkan keselarasan antara ajaran adat dan agama.

Bacaan Lainnya

 Peran dalam Pendidikan dan Kebudayaan

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Rao-Rao juga berperan dalam pembinaan generasi muda dan pendidikan.

Sekolah Diniyyah yang berdiri sejak tahun 1920-an masih eksis hingga tahun 1981.

Bahkan, masjid ini pernah dikunjungi oleh Syekh Abdul Karim Amrullah pada tahun 1925 dalam rangka peringatan 10 tahun berdirinya Masjid Raya Rao-Rao.

Sebagai salah satu situs Cagar Budaya di Kabupaten Tanah Datar, Masjid Rao-Rao memiliki peran vital dalam melestarikan warisan sejarah, arsitektur, dan keagamaan.

Dengan peran serta aktif masyarakat, diharapkan masjid ini dapat terus bertahan secara fisik dan mempertahankan nilai-nilai bersejarahnya.

Keterlibatan semua pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, menjadi kunci untuk menjaga kelestarian Masjid Rao-Rao agar dapat dinikmati oleh generasi penerus.

(Fiyu)

Pos terkait