Diskominfo Agam – DEA : Pelaku UMKM Harus Mampu Membaca Data Analitik, Menjadi Dasar Pembuatan Strategi Pemasaran

TOPSUMBAR – Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) harus mampu membaca data analitik. Sebab, hal demikian menjadi dasar pembuatan strategi pemasaran.

Harapan tersebut disampaikan Ketua Tim Kerja Digital Entrepeneurship Academy (DEA) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Vidyantina Heppy Anandhita dihadapan peserta pelatihan analitik dan optimalisasi bisnis bagi pelaku UMKM kabupaten Agam pada Selasa (21/11/2023), di aula kantor Camat Ampek Angkek.

Vidyantina Heppy Anandhita juga mengharapkan peserta mampu menggunakan pengiklanan dan SEO dalam pemasaran produk.

Pelatihan bertajuk ‘Digital Entrepreneurship Academy. Analitik dan Optimalisasi Bisnis’ itu merupakan kerjasama DEA Kemen Kominfo dengan Diskominfo Agam

Pelatihan dilakukan selama dua hari, yakni tanggal 21 dan 22 November 2023 (Selasa – Rabu) dan dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok A melakukan pelatihan di Aula Kantor Camat Ampek Angkek. Sedangkan Kelompok B melakukan pelatihan di Aula Kantor Camat Baso.

Adapun kelompok A berjumlah 50 peserta dan kelompok B 52 peserta.

Sebelumnya total peserta yang mendaftar mencapai 107 orang dengan diwajibkan melakukan tes substansi.

Setelah pelatihan, Tim DEA memberikan bimbingan kepada peserta selama 14 hari.

“Selama 14 hari bisa diskusi melalui whatsapp grup. Setelah 14 hari dapat diupdate kelulusan dan diberikan sertifikat,” jelas Vidya.

Asisten Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Agam Jetson sangat mengapreasi kegiatan pelatihan ini. Ia berharap peserta terpilih yang mengikuti pelatihan ini dapat menjadi pelopor yang mengembangkan pengetahuan ini kepada masyarakat luas.

“Kami berharap apabila ada pelatihan di Kabupaten Agam, tolong diikuti. Setelah pelatihan ini, UMKM Kabupaten Agam semakin berkualitas, dapat memperbaiki mutu dan pengembangan usaha di tengah masyarakat,” tuturnya.

Salah seorang peserta, Ayu sangat antusias mengikuti program pelatihan ini.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat dan berguna bagi saya untuk belajar bagaimana memanfaatkan dunia digital dan memasarkan produk secara luas,” jelasnya.

Ayu memiliki usaha sagu bakar, kue sapik, kacang tujin, dan sagun dari tepung besar baru memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Whatsapp.

Kepala Puslitbang Sumber Daya, Perangkat, Dan Penyelenggaraan Pos Dan Informatika (SDPPPI), Kementerian Kominfo RI Dr. Nusirwan, S.Ag., M.Si mengatakan program pelatihan ini merupakan program prioritas nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan digital masyarakat Kabupaten Agam.

“Orang yang terkaya sekarang bukan lagi yang menguasai kontrakan rumah atau tanah, tapi orang yg menguasai bidang TIK,” tuturnya.

(AL)

Pos terkait