Anies Baswedan Kagum Diniyyah Puteri Padang Panjang, Sekolah Khusus Muslimah Tertua di Indonesia yang Tetap Eksis

TOPSUMBAR – Tepat pada 1 November 2023 kemarin Perguruan Diniyyah Puteri kota Padang Panjang, sekolah khusus muslimah yang didirikan Rahmah El Yunusiyah genap berumur 100 tahun atau 1 (Satu) Abad.

Memperingati usia 1 Abad tersebut, Diniyyah Puteri mendapat kunjungan dari Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta.

Anies berkesempatan menghadiri Konferensi Internasional Rahmah El Yunusiyyah Islamic Education and Social Change pada Kamis (02/11/2023) di Aula Zainuddin Labay El Yunusy,” demikian bunyi keterangan tertulis Humas Diniyyah Puteri, diterima Topsumbar.co.id, Jumat (3/11).

Dijelaskan, kunjungan Anies disambut oleh Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan, SE, Akt, M.Si, ratusan santri dan keluarga besar Diniyyah Puteri serta iringan music kolaborasi karya grup Rahmah El Yunusiyyah.

Pada konferensi tersebut Anies berkesempatan menjadi pembicara kunci (Keynote Speaker, red). Ia menyampaikan kekagumannya pada Perguruan khusus perempuan tersebut.

“Banyak Perguruan tertua di Indonesia namun tak banyak perguruan terlama di Indonesia. Beda dengan Perguruan Diniyyah Puteri mampu menjadi Perguruan tertua dan terlama di Indonesia, seratus tahun tetap eksis mencetak generasi-generasi hebat dan muslimah,” ungkap Anies kagum.

Anies menegaskan bahwa negeri ini belum cukup membalas dedikasi dan perjuangan Bunda Rahmah dalam bidang pendidikan dan pergerakan perempuan.

“Tapi negeri ini belum dan ini akan menjadi komitmen kami, bila Allah takdirkan maka salah satu orang pertama yang harus mendapat gelar pahlawan nasional adalah ibu Rahmah El Yunusiyyah, gelar yang tertunda terlalu lama dan menjadi tanda bahwa pejuang perempuan yang sesungguhnya yang sangat mengubah wajah tidak hanya Indonesia tapi global adalah Rahmah El Yunusiyyah,” katanya.

Anies juga menegaskan bahwa Diniyyah Puteri dan Rahmah El Yunusiyyah menjadi rujukan mendidik anak perempuan dan menjadi rujukan bagi keluarga dalam mendidik anaknya.

“Generasi sekarang memiliki tanggung jawab moral yang besar untuk melanjutkan apa yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa ini seperti Rahmah El Yunusiyyah,” tuturnya.

Pada kesempatan itu Anies Baswedan turut menyampaikan harapannya pada Perguruan yang sudah melalui perjalanan panjang selama 1 Abad itu.

“Santri – santri Diniyyah Puteri saat ini harus menjadi Rasuna Said baru dan menjadi pribadi penting ditempat masing-masing, sudah banyak tokoh-tokoh dan pengusaha besar nasional yang dilahirkan dari Perguruan Diniyyah Puteri ini dan bagi santri tanamkan dalam hati dan bulatkan tekad untuk menjadi alumni yang membanggakan bagi Diniyyah Puteri di masa yang akan datang,” ujarnya.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini juga mengungkapkan rasa bangganya.

“Luar biasa bisa mencapai usia 100 tahun. Kita bangsa Indonesia menjadi inspirasi pendidikan bagi perempuan  dan apresiasi yang luar biasa terhadap ibu Fauziah yang telah mampu merawat perjuangan Diniyyah Puteri hingga mencapai usia 1 Abad,” imbuh Anies.

Pada kesempatan itu, Anies juga turut memberikan pertanyaan kepada santri Diniyyah Puteri. Ia bertanya mengenai harapan akan Indonesia kedepan dan momen berkesan dan tersulit selama menempuh pendidikan di Diniyyah Puteri.

Momen menarik terjadi pada saat pengalaman salah seorang santri yang bernama Syakira Ilona Iqvel, akrab disapa Cia, menyebutkan bahwa momen paling berkesan dalam hidupnya selama menempuh pendidikan di Diniyyah Puteri ialah menjadi Ketua OSIS.

Menurut Anies, ia dan Syakira memiliki kesamaan pengalaman yaitu pernah menjadi ketua OSIS dan mengalami suka dukanya.

Santri yang berani bertanya ini diberi bingkisan berupa jam tangan, sebuah novel dan biografi Anies Baswedan.

Sementara itu, Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Fauziah Fauzan, menjelaskan kehadiran Anies Baswedan sebagai keynote speaker turut dilatarberlakangi oleh hubungan sejarah yang sudah terjalin lama.

Ia menyebutkan bahwa Anies dan dirinya sama-sama menerima penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

“Pak Anies Baswedan merupakan sosok yang pas dan paham dalam pembahasan antara pendidikan perempuan dan perubahan sosial,” sebut Fauziah.

Kunjungan kali keduanya ke Diniyyah Puteri, Anies Baswedan bersama istrinya Fery Farhati yang didampingi Fauziah Fauzan berkesempatan mengunjungi pameran Artefak Rasulullah.

Anies dan rombongan berkesempatan melihat benda-benda peninggalan Nabi Muhammad SAW.

Spesialnya Anies berkesempatan mencium sorban Rasulullah.

(AL)

Pos terkait