Menyusuri Jejak Sejarah dan Kebijaksanaan Syekh Burhanudin di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman

Menyusuri Jejak Sejarah dan Kebijaksanaan Syekh Burhanudin di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman. (Foto : Dok : Istimewa)
Menyusuri Jejak Sejarah dan Kebijaksanaan Syekh Burhanudin di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman. (Foto : Dok : Istimewa)

Sapa Gadang dan Sapa Ketek

Tradisi Basapa memiliki dua varian, yaitu Sapa Gadang dan Sapa Ketek.

Sapa Gadang diperuntukkan untuk masyarakat dari daerah Darek dan biasanya dihadiri oleh ribuan orang, sehingga jalan-jalan di Nagari Ulakan menjadi penuh sesak oleh penziarah dan pengunjung selama tiga hari.

Sapa Ketek dilaksanakan pada minggu kedua setelah Sapa Gadang, dan dihadiri oleh pengunjung dari daerah Pariaman, serta mereka yang datang kembali untuk ziarah kedua kalinya.

Bacaan Lainnya

Kedua acara ini menjadi momen penting dalam peringatan Basapa dan memperteguh keyakinan penziarah dalam melaksanakan ritual keagamaan.

Syekh Burhanudin, Kisah Kepribadian Mulia dalam Dakwah

Syekh Burhanudin merupakan seorang penyebar agama Islam yang memasuki wilayah Sumatera melalui pesisir timur Pulau Sumatera melalui daerah-daerah aliran sungai dari selat Melaka.

Ia datang bersama dengan Abdullah Arif dari tanah Arab, dan Abdullah tinggal di Aceh, sementara Syekh Burhanudin pergi langsung ke Minangkabau.

Ia adalah tokoh yang memainkan peran penting dalam pengembangan Islam di Minangkabau, terutama di wilayah Kuntu, Kampar Kiri.

Sebagian besar masyarakat di wilayah ini masih menganut agama Hindu-Buddha saat Syekh Burhanudin datang.

Dengan metode pendekatan yang bijak, ia berhasil memikat hati masyarakat dan secara perlahan memperkenalkan mereka pada Islam.

Salah satu metodenya adalah dengan mengadakan “perjamuan makan,” yang akhirnya membawa masyarakat pada pengajaran Islam.

Pos terkait