Komunitas Riba dengan Ghibah Massal dan Bahaya Latin Syirik di Media Sosial

Kajian Jumat Oleh : Amri Zakar Mangkuto Malin, SH, M. Kn

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Pembaca Topsumbar yang setia, dengan keimanan dan senantiasa merindukan kebenaran senantiasa tersampaikan ketika ada yang menggantinya dengan kesalahan dan menyembunyikan dibalik penampilan dan jabatan serta kepopuleran.

Kaum muslimin yang dirahmati Alloh SWT

Tentunya Media sosial yang paling dekat dengan kehidupan adalah handphone (HP), karena nyaris segala aktivitas dan rahasia kehidupan ada pada Hp, sehingga media tersebut menjadi media untuk melakukan GHIBAH dan Syrik setiap hari, bagaimana caranya? Inilah yang akan kita bahas pada kajian jumat ini.

RIBA DAN GHIBAH MASSAL DI MEDIA SOSIAL

Perbuatan Ghibah adalah bentuk perbuatan yang bermodalkan lisan dan pemikiran, karena dilakukan dengan cara MEMBICARAKAN ORANG LAIN di media sosial.

Pertanyaannya adalah membicarakan orang lain yang bagaimana dapat dikategorikan sebagai Ghibah? Yaitu ketika HP digunakan untuk melakukan telepon dengan orang lain materi pembicaraan adalah membicarakan orang lain, dan melakukan komunikasi dengan chat melalui WhatsApp  materinya membicarakan orang lain dengan tujuan untuk saling mencari kesalahan, menginformasikan keburukan tanpa ada kepentingan untuk ibadah.

Kepentingan membicarakan orang lain dapat menjadi ibadah adalah ketika orang lain yang baik atau buruk menjadi CONTOH tepatnya diceritakan oleh guru kepada murid, diceritakan oleh orangtua kepada anak, dan oleh seseorang yang ingin memberikan EDUKASI tentang perilaku orang lain yang patut dicontoh dan tidak patut dicontoh, itu bukanlah ghibah tetapi contoh untuk edukasi.

GHIBAH DAN DUSTA AKAN SILIH BERGANTI MENGHIASI PENGGUNAAN HP

Hadist dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:

“Tahukah kamu, apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Kemudian Beliau bersabda, “(Ghibah yaitu) kamu membicarakan (menyebut-nyebut) saudaramu atas hal-hal yang tidak disukainya (dibencinya)”.

Ditanyakan kepada Rasulullah, “Lalu bagaimana jika apa yang aku bicarakan itu memang benar ada pada diri saudaraku?” Rasulullah SAW berkata, “Jika apa yang kamu bicarakan itu memang ada pada diri saudaramu, maka kamu telah menggunjingnya. Dan jika yang kamu bicarakan itu tidak ada pada diri saudaramu, maka kamu telah berbuat kedustaan (kebohongan) terhadapnya.” (HR Muslim).

Dengan hadist ini setiap pembicaraan di HP berpotensi Ghibah dan DUSTA dalam aktivitas sehari-hari, karenanya BELAJARLAH menggunakan HP dengan baik agar jangan menjadi media berbuat DOSA.

BERBUAT GHIBAH ADALAH SAMA DENGAN MEMAKAN DAGING ORANG YANG SUDAH MATI?

Sebagaimana Alloh SWT berfirman: “Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. Al-Hujurat : 12).

DOSA GHIBAH AKAN TERAMPUNI ATAS MAAF ORANG YANG DIGHIBAHKANNYA

Sebagaimana hadist: “Ghibah itu lebih berat dari zina. Seorang sahabat bertanya, ‘Bagaimana bisa?’ Rasulullah SAW menjelaskan, ‘Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya,” (HR At-Thabrani).

GHIBAH JUGA TERMASUK RIBA DALAM PEMBICARAAN

Diriwayatkan oleh Said bin Zaid RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Sesungguhnya riba yang paling bahaya adalah berpanjang kalam (ucapan) dalam membicarakan (keburukan) seorang muslim dengan (cara) yang tidak benar.” (H. R. Abu Daud).

HP BERPOTENSI UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN KEJI DAN MENYEBARKAN KEBURUKAN ORANG LAIN

Orang yang menggunakan HP untuk menyebarkan keburukan akan diazab oleh Alloh SWT, sehingga aka ada orang yang kelihatan rajin ibadah dan ber akhlak baik tetapi di HP berperilaku buruk, maka ingatlah
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Surat An-Nur ayat 19).

SIAPA MELARANG DAN MENAHAN DIRI DARI GHIBAH DISELAMATKAN DARI API NERAKA

Sebagaimana sabda nabi:. “Barang siapa menahan ghibah terhadap saudaranya, maka Allah akan menyelamatkan wajahnya dari api neraka kelak pada hari kiamat.” (HR Tirmidzi).

PRADUGA DAN PRASANGKA ATAS ORANG DENGAN MENCARI-CARI KESALAHAN ORANG

Sebagaimana firman Alloh SWT: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. 49 : 12).

LARANGAN SALING BERDUSTA DAN KHIANAT
Sebagaimana hadist: “Orang Islam itu saudara bagi orang Islam lain, jangan saling mengkhianati, jangan saling membohongi, dan jangan saling merendahkan, setiap Muslim atas Muslim yang lain itu haram rahasianya, hartanya dan darahnya, taqwa itu ada di sini (dalam hati) cukup seseorang dikatakan jelek jika memandang rendah saudaranya Muslim. (HR Tirmidzi).

BAHAYA LATIN SYRIK DI MEDIA SOSIAL

Kita tahu syirik sering diartikan menyembah selain Alloh SWT, tetapi ada jenis syirik tersembunyi yang dikira biasa saja tetapi itu termasuk syirik, apa itu? Adalah perbuatan RIYA dengan pamer kebaikan dan pamer kekayaan serta sombong dengan pangkat, jabatan dan kedudukan yang dimiliki?

PAMER PANGKAT, JABATAN, DAN PAMER IBADAH DI MEDIA SOSIAL ADALAH SYIRIK TERSEMBUNYI

Sebagaimana hadist:
Dari Mahmud bin Labid, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang paling kukhawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgor.” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik ashgor, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “(Syirik ashgor adalah) riya’.  Allah Ta’ala berkata pada mereka yang berbuat riya’ pada hari kiamat ketika manusia mendapat balasan atas amalan mereka: ‘Pergilah kalian pada orang yang kalian tujukan perbuatan riya’ di dunia. Lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka?’ (HR. Ahmad).

PERBUATAN PAMER DI MEDIA SOSIAL AKAN MENGHABISKAN PAHALA KEBAIKAN

Sebagaimana firman Alloh SWT Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, sedangkan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir.” (surah Al Baqarah ayat 264).

PAMER IBADAH KEBAIKAN ADALAH SYIRIK

Jangan mengira orang pamer kebaikan adalah baik, tetapi pamer kebaikan adalah termasuk syirik bahkan lebih berbahaya dari keburukan dajjal, sebab dapat MENYESATKAN ORANG LAIN DALAM NIAT BERIBADAH, yang semestinya untuk Alloh SWT berubah menjadi INGIN DIPUJI DAN DIKATAKAN ORANG SHOLEH DAN ALIM.

CONTOH PAMER IBADAH BACAAN SALAT DI MEDIA SOSIAL

Sebagaimana hadist: “Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih tersembunyi di sisiku atas kalian daripada Masih ad Dajjal?” Dia berkata, “Kami mau,” maka Rasulullah berkata, yaitu syirkul khafi; yaitu seseorang shalat, lalu menghiasi (memperindah) shalatnya, karena ada orang yang memperhatikan shalatnya.” (HR Ibnu Majah).

Dengan uraian di atas, marilah kita jauhi perbuatan Riba dengan ghibah missal di media sosial dengan menggunakan HP untuk kebaikan dan JANGAN HIASI HP DENGAN SIBUK PAMER AKTIVITAS DENGAN PASANG STATUS SETIAP KEBAIKAN dengan begitu TELAH MENGHINDARI DARI SYIRIK KHAFI ( TERSEMBUNYI).

Perbakilah cara pandang dalam berbuat baik, bahwa salah niat dalam berbuat baik akan berbahaya menjadi syirik, apalagi di media sosial TUJUAN DI POSTNG DAN DI SHARE ADALAH AGAR DIKETAHUI ORANG dan ber harap ada PENILAIAN ORANG LAIN BUKAN?

PENDAKWAH DI MEDIA SOSIAL MARI LURUSKAN NIAT DAN PERBAIKI DULU DARI DIRI SENDIRI

Media sosial bisa menjadi media dakwah jika dengan niat yang ikhlas, tetapi ketika NIAT pamer dan tampil di media sosial populer dan ingin dapat order dakwah berikutnya atau ingin mencari jamaah agar tertarik dengan dakwah dimedia sosial adalah NIAT DAKWAH YANG SALAH KAPRAH, dan jangan berbantah-bantahan apalagi adu argumen soal ilmu yang sifatnya karangan manusia speerti perdebatan ilmu dengan bahasa arab dll. Semua ilmu dunia tidak pantas dijadikan perdebatan mengatas namakan kealiman dalam ilmu. Karena perdebatan dilarang dalam agama. Sebab?

Hukum agama sudah final dan dari Alloh SWT bukan dari manusia, sehingga perdebatan manusia atas hukum agama adalah hanya menunjukkan kekurang tahuan masing-masing dalam hukum Alloh SWT

PERDEBATAN ANTAR USTADZ DAN PENDAKWAH AKAN MERUGIKAN ISLAM DAN MENGURANGI AKHLAK DALAM DAKWAH

Sering tayang di media sosial antar ustadz dan antar pendakwah BUAT STATUS DAN VIDEO SALING SERANG USTADZ  LAIN, ATAU BUAT ACARA DEBAT KEILMUAN ATAU MENGOMENTARI HAL-HAL DUNIA UNTUK POPULARITAS  adalah bentuk KEKURANGAN AKHLAK dalam dakwah, KARENA RASULULLAH TELAH mencontohkan akhlak dalam dakwah, tinggal dipelajari oleh JURU DAKWAH.

Seperti berdebat, sudah diingatkan oleh Alloh SWT:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kalian mengintip dan memata-matai kelemahan orang lain…” (QS Al Hujurat ayat 12).

Bahkan ketika ada ustadz berdebat dengan berpendapat lebih baik dan benar INGATLAH WAHAI PENDAKWAH……”Janganlah kalian menyatakan diri kalian suci. Sesungguhnya hanya Allah yang paling mengetahui siapa orang yang paling bertakwa di antara kalian” (QS An Najm ayat 32).

JAUHILAH PERDEBATAN, AKAN DIBANGUNKAN RUMAH DISYORGA, TETAPI JIKA TERUS BERDEBAT MAKA RUMAHNYA DI NERAKA
Sebagaimana hadist: “Siapa yang meninggalkan perdebatan, sementara dia berada di atas kebatilan, maka Allah akan bangunkan sebuah rumah baginya di pinggiran surga. Dan barangsiapa yang meninggalkan perdebatan, padahal dia berada di atas kebenaran, maka Allah akan membangun sebuah rumah baginya di atas surga.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Anas bin Malik).

Dengan uraian diatas jelaslah penggunaan HP dapat menjadi sumber dosa bagi seseorang jika tidak dibekali dengan ilmu agama tentang dosa Ghibah dan Syirik, karena potensi berbuat ghibah dan syirik terbuka lebar dengan materi membicarakan orang lain dan memamerkan AKTIVITAS hari hari di media sosial.

Pada umumnya akan memamerkan aktivitas KEBAIKAN, tetapi sadarilah itu berpotensi RIYA dan merusak pahala disisi Alloh SWT jika itu kebaikan ibadah, cukuplah Alloh yang tahu dan jika ingin mengajari dan mengaak orang lain gunakan cara dakwah yang baik dan hikmah.

NUUN WALQOLAMI WAMA YASTHURUN.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

(Sukabumi, Jumat, 13 Oktober 2023)

Penulis merupakan seorang pendakwah, dosen, penulis buku dan praktisi hukum

Pos terkait